Hari yang sangat cerah membuat kota seoul terlihat tampak indah, apa lagi di lihat dari ketinggian, seperti yang sedang gadis Cantik berambut pirang dan bermata coklat itu lakukan, ia sedang deduk, memegang gelas berisikan susu coklat menatap Lurus ke luar jendela, menatap Indahnya kota seoul dari lantai 30,
Mata coklatnya serius menatap pemandangan yang ada di depan matanya, sambil sesekali ia menyeruput Susu coklatnya..
"Apa yang kau lihat Lisa yaa"
Gadis yang sedari tadi fokus menatap keluar jendelapun membalikan tubuhnya, melihat ke arah sumber suara itu..
"Unnie, tidak ada, aku hanya melihat Kendaraan yang berlalu lalang saja unnie"
"Jangan melamun terus, unnie tau kau sedang melamun, apa yang kau fikirkan hemm?"
"Tidak apa unnie, kau sudah pulang, bagai mana di kampusmu"
"Seperti biasa aku belajar lisaya, aku ingin segera menyelesaikan Kuliahku dan menjadi dokter"
"wah ku pikir kau hanya pacar2an saja di kampus seperti di sinetron2 unnie"
"Huh kau ini, aku ingin segera lulus dan menjadi dokter, kau tau aku ingin merawat mu lisa yaa"
"Jisoo unnie, Aku tidak perlu itu, untuk apa, Biarkan lah hidupku seperti ini, tetapi sebelum aku pergi aku ingin menikah terlebih dulu, apa ada yang mau menikah dengan Orang Sekarat seperti ku ini unnie"
Perlahan Air mata jisoo mengalir, mendengar apa yang di ucapkan sang adik, ia mengelus rambut lisa, dan mendekap tubuh kurus dan tinggi itu kepelukannya,.
"Hey unnie, kenapa kau menangis?" gadis itu menjauhkan badannya dan menatap Wajah jisoo.
"Jangan katakan kau akan pergi lisa ya, Unnie tidak akan membiarkan itu terjadi"
Lisa memeluk tubuh mungil jisoo, mereka saling memeluk satu sama lain, lisa yang tegar dan kuat, sedangkan jisoo ia menangis tersedu2, walaupun jisoo bukan anak kandung dari keluarga Lisa, akan tetapi lisa dan jisoo saling menyayangi seperti adik kaka sedarah, sejak kedua orang tua nya meninggal kini jisoo lah yang menjadi Ayah sekaligus Ibu untuk lisa..
"Baiklah, Unnie, aku tidak akan pergi, jangam menangis" lisa menghapus air mata jisoo, ia pun tersenyum,
"Unnie akan pergi dulu sebentar" ucap jisoo
"Kau mau kemana unnie, kau baru pulang dari kampus"
"Hanya sebentar, unnie harus belanja dulu stok makanan kita di kulkas sudah habis"
"Aku ikut unnie"
"Kau harus istirahat lisa yaa, unnie hanya sebentar saja"
"Huh, Baiklah unnie hati-hati"
Jisoo pun keluar dari kamar lisa, sedangkan lisa ia kembali melihar ke arah Luar jendela..
.
.
"Selamat sore Om kim" sapa jisoo pada lelaki paruh baya yang menghampirinya.."Jisoo ya, ada apa tumben kesini?" lelaki itupun duduk di Sofa, bersebrangan dengan jisoo.
Jisoo mulai terisak, ia menunduk tidak kuat menahan Air matanya,
"Ada apa, kenapa kau datang dan langsung menangis jisoo?"
"Adikku, lalisa keadaannya semakin parah om, dia ingin menikah dengan wanita, tetapi aku bingung harus dengan siapa aku menikahkannya" ucap jisoo sambil terisak.
Tuan kim yang merupakan Sahabat dari kedua orang tua lisa itu pindah posisi ia duduk di samping jisoo dan menarik tubuh jisoo lalu mendekapnya, tuan kim sudah tau kalo lalisa mengidap menyakit selama ini,
"Kau sabar jisoo ya, om akan menikahkan jennie putri om dengan lisa, lagi pula sejak kecil mereka berdua juga selalu dekat"
"Apa om serius, membiarkan lisa dan jennie menikah?" tanya jisoo meyakinkan,
"Iya om yakin jisoo ya, besok kita pertemukan Lalisa dan jennie"
"Terimakasih om, Besok jisoo dan lisa akan kesini"
"Baiklah jisoo, setelah mereka bertemu, kita segera urus pernikahan mereka berdua".....
Jisoo tidak menyangkka bahwa tuan kim akan menikahkan anaknya dengan lisa, Kebahagiaan itulah yang jisoo rasakan saat ini, Ia akan melakukan apapun untuk lisa, untuk membuat lisa bahagia....
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love u Nini♡
RandomJangan biarkan seseorang pergi, karena kau terlambat menyadari, bahwa dia sangat berarti....