Lovania, dia milikku.

502 24 46
                                    

.
"Kau tau , di hari ini, di hari yang bahagia ini aku merasa tak bisa berdiri lagi. Telah banyak kesalahan demi kesalahan yang aku lakukan padamu Lovania. Dan ini adalah hukuman setimpal bagiku. Karena telah menyia nyiakan orang yang tulus sepertimu." Kevin berbalik. Ia mulai melangkahkan kakinya menjauh dariku. .
" Kevin! " Aku berteriak menyebut namanya hingga membuat ia berhenti.
" Pertahanin harapan itu!" Ucapku pada Kevin
Kevin menoleh kearahku . Aku pun melangkahkan kakiku dan menghampirinya.
" Kev, " Aku memegang tangannya.
Kevin menatapku dengan tatapan kosong.
" Pertahanin harapan itu Kev! Forza itu bukan pacarku. Dia itu sepupuku. Dia anak dari adik Ibu." Aku menjelaskan siapa Forza sebenarnya pada Kevin.
Kini aku bisa lihat tatapan Kevin yang semula kosong kini langsung berbinar. Harapan yang ia genggam mulai tumbuh kembali setelah sempat mati suri.
" Masa aku nggak ada pendamping pas wisuda ? emang kamu kira ini bagi rapot ? "Jelasku pada Kevin.

Kevin terkejut mendengar fakta yang mulai menyelamatkan harapannya. Kini cahaya harapan itu mulai terlihat menyinari hatinya yang sudah lama terperangkap dititik yang gelap.Kevin langsung meletakkan tangan kirinya diatas tangan kananku yang sedang memegang tangan kanannya .

" Lovania, Apa masih ada kesempatan buat Aku?" Tanya Kevin dengan penuh perasaan
" Setiap manusia punya kesempatan Kev, agar mereka dapat belajar dan tidak mengulangi kesalahan itu unuk kedua kalinya. Dan kamu berhak atas kesempatan itu" . Kataku padanya.

Kevin langsung memelukku. Aku bisa hirup aroma parfumnya yang segar. Wanginya membuatku meneteskan air mata. Ternyata keyakinan yang kupertahankan selama ini tidaklah salah. Keyakinan akan cinta itu kini terwujud.

" Aku gak akan tinggalin kamu lagi..Aku cinta kamu, Lovania."
"Aku juga cinta kamu, Kevin!"

Dipelukannya , membuat aku merasakan suatu kenyamanan yang belum pernah aku rasakan. Aku merasa dapat mengarungi waktu bersama laki laki ini. Kamipun kembali kerestoran dan melanjutkan makan siang setelah beberapa detik kuhabiskan didalam dekapannya.

Hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah bagiku. Bagaimana tidak, impianku bisa menjadi lulusan terbaik itu telah terwujud. Bersamaan dengan itu, Cinta yang lama kutunggu dan terus aku pertahankan akhirnya datang dan kembali kepangkuan. Aku tank menyangka akan sebahagia ini.

Dihari yang bahagia ini, aku tak menyangka akhir dari kisahku ternyata diluar dugaan. Semuanya seolah terasa seperti kisah dongeng saja. Sebuah perjodohan klasik yang diikrarkan oleh ayah kami jauh sebelum kami diciptakan berhasil menyatukan dua hati.

Dan aku percaya semua punya bagian kebahagiaan dalam setiap bab ceritanya. Kita tak bisa prediksi kapan dan dimana kebahagiaan itu akan datang dan merubah segalanya. Semua butuh waktu. Butuh proses. Karena itu, sibuklah menjaga hati dan memperbaiki diri, karena Tuhan itu adil dan Ia tau betul apa yang terbaik untuk hambanya.

Maka dari itu terima dan syukuri apa yang telah diberikan oleh Nya, sekalipun kita tidak suka. Karena kita tak pernah tau apa dibalik semua itu. Semua yang telah terjadi bukan sekedar kebetulan saja. Ada yang melatarbelakangi semua itu dan kita sebagai manusia tidak pernah tau alasan dari sebuah kejadian itu.

Karena bersamanya Aku laksana kapal dengan Nahkoda yang cekatan. Nahkoda hebat yang akan membawaku berlayar tanpa rasa takut dan cemas akan gelombang. Bersamanya Aku akan menerjang badai yang menghantam. Dan Dia akan melabuhkan Aku disuatu pulau yang indah. Bersamanya, Aku akan buat banyak harapan dan berjuang, hingga harapan harapan itu menjadi Kenyataan.
Dengan Penuh rasa Bahagia yang menyelimuti hati,

Senja Lovania Permana, S.Psi.

***

Diakhir perjalanan cintaku, Aku telah tempatkan Kevin diruang hati dan telah terkunci. Ayah, Kak Danu, dan Kevin adalah tiga laki laki yang spesial dihidupku. Kini penantianku berakhir dengan kebahagiaan tiada tara.

Lovania ( Complete ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang