2017
Di sebuah keramaian, lantai dua, yang dipenuhi toko-toko ternama yang jarang dijumpai di persipangan jalan. Menyusuri binar-binar pusat belanja, menembus tiap titik keramaian. Sendiri bukanlah alasan untuk tidak bisa membangun suasana hati yang sedang menjelajah dilain tempat.
Terasa setiap kali melangkah sudut pandang menerawang, "mungkin memikirkan hal apa yang dicari gadis sendirian berpegian ke tempat seperti ini tanpa teman atau pacar dimalam minggu", pikirku.
"Mana duli", pikirku kembali.
Menjelajah dalam keramaian, demi mencari tempat duduk untuk menunggu teman lamaku sewaktu SMA, Tia. Kami berdua sama-sama anak rantau, sudah lama berkali-kali janji ingin jalan bersama, namun apadaya kesibukan masing-masing memenjarakan kami.
"Assalamualaikum, bu", tanpa sengaja melihat gawai, tertulis panggilan ibu.
"Waalaikumsalam, kamu dimana nay?"
"Naya lagi di Mall, bu"
"Sama siapa?. Kok ngga pernah telpon ibu nay?, sombong ya"
"Sendiri. Naya sering nelpon tapi ngga pernah terhubung, hm ibuuu"
"Apa dibuat di Mall sendiri tu?. Iya, disini jaringan lagi susah"
"Dirumah mumet, bu. Nah, kaaaan"
"Oh gituu, sudah dulu ya nay. Assalamualaikm"
"Bu, lagi apa ? kenapa nelpon tumben telpon naya malam-malam?"
"Lagi nelpon kamu aja, ngga cuman mau tau, kok kamu ngga ada telpon beberapa hari ini, sombong bener pikir ibu"
"Ngga kok, bu"
"Iya deh. Sudah dulu ya, assalamualaikum, hati-hati, ya."
"Waalaikumsalam, bu"
"Naya rindu. Kesepian, bu", terucap didalam pikirku.
Ku temukan tempat duduk, sambil menunggu teman lamaku. Niat pertama keluar, aku hanya sendiri beralasan pada diri untuk menjari senja.
2 jam lalu
Memasuki kawasan pusat belanja, di hari weekend seperti ini memang sulit dalam mendapati parkiran. Ku coba menyelusuri, alahsil ketemu!. Ku ambil gawaiku, segera membuka Whatshapp.
"Tia, kita udah lama ngga ketemu nih. Malam ini kamu ada acara?"
"Haiiiii, nay!. Ngga ada nih, kenapa?"
"Ke Mall yuk, sebenarnya aku baru sampai di Mall nih, sendiri juga. Dan kalau kamu mau, kamu nyusul aja kesini nanti jam 7-an. Kan emang kita udah lama pengen malam minggu bareng juga kan, haha. Gimana?"
"Ok. Kamu ngapain nay di Mall sendirian?"
"Cari Senja, hehe"
"Yaampuuuuun, nay"
Demi sang senja yang sudah lama tak bersua. Ketika melewati lantai demi lantai, yang ku cari adalah Mushola Mall yang berada di balkon paling atas.
"Selamat bersua senja ku", ratapanku merindukan sang senja yang jelas terlihat menyamping dari Musholla yang aku tuju.
Apakabar senjaku?
Ratapanmu selalu menghangatkan,
Tak bisa dipungkiri, raga ini tenang ketika dapat berusa bersamamu.
Hal-hal yang membuatku penat seketika hilang bersama sihirnya.
Ratapan senja,
Aku rindu.
Rindu dengan suasana yang selalu ada,
Rindu dengan hati yang selalu siap siaga menerima,
Tanpa pernah mengukur keikhlasan.
Pukul 7 malam
Gawaiku berdering, dan aku segera beranjak dari tempat duduk untuk mencari teman lamaku.
"Tiaaaaaaa, lamaa ngga ketemu haha. Cakep aje luuu"
"Ngga deng, kamu tuh. Eh, Paarah lu demi senja bela-belain pergi ke Mall sendirian dihari weekend begini. Terniat, paraaah udah jadi nax senja sekarang, haha"
"Dirumah bosan, udah biasa juga kemana-kemana sendiri sejak ngerantau. Setahun ini banyak yang aku pelajari, ya. Dari hidup yang ngga biasa bergantung pada orang lain, karena mereka juga udah punya dunia dan kesibukan masing-masing. Dan pada akhirnya, aku sadar ngga bisa teru-terusan membangkitkan suasana hati merelakan kesibukan orang lain. Belum lagi frekuensi pertemanan mulai berbeda"
"Widihhh, dalem. Sekarang Kanaya Edelweish sudah jadi anak akasara, yah haha"
"Beluuuuum haha. Dah yuk cari makan aku laper heee"
Terkejut gawaiku bergetar, pesan masuk. Tertulis " Akash Jingga ".
"Kamu dimana nay? Keluar dong sekali-kali malam minggu juga", Pipiku memerah ntahlah amunisi apa yang ditransfer pria itu disetiap pesannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak Embun pada senja
Teen FictionPada dasarnya tak pernah ada yang ingin membentang jarak. Kepercayaan dan kepastianlah yang dapat membasmi. Namun, jarak selalu membawa rindu. Bertengger hingga menciptakan sumbu dalam setiap permasalahan. Rindu yang tak tersampaikan, lingkungan...