Rossa - hati yang terpilih
Hari demi hari kini aku dan fean semakin dekat, hingga tak terasa bahwa separuh hatiku itu bersamanya. Namun bila kalian menanyakan apa hubungan kita, mungkin sedikit sakit bila di jelaskan.
Aku tidak masalah apapun kita yang ku tau, aku menyayanginya begitupun dia.
Hari ini aku dan fean pergi ke sebuah tempat makan, yang lumayan epic untuk usia remaja. Entah kenapa mood ku hari ini adalah ingin berdua dengannya.
Sudah H-4 ,aku gatau dia ingat hari itu atau ga. Harapanku semoga tidak ada yang mengecewakan.
Saat sedang makan, tiba tiba fean memegang tanganku dan aku rasa dia ingin bicara serius ,
"Kamu mau apa?" Sambil memegang tanganku
"Humm" ekpresi kikuk karna bingung
"Hhh wkwk,.. jangan suka bilang humm ,aku jadi ga fokus"
"Hmm mau apa?" Tanya nya sekali lagi ,sambil menggoyangkan tanganku
"Mau kamu" jawabku ,sambil menjulurkan lidah ,
"Aku serius ,kan"
"Kani lebih serius ,fe"
Dia melepas tangan ku dan kita pun melanjutkan makan.
Selesai makan, kita bertukar wawasan berbagai hal. Dari yang sukar ke yang ringan, beberapa kali dia juga menanyai hal yang sama sampai ku hitung 5x , "Kan kamu mau apa" begitu di selang seling obrolan kita.
Tak luput dari pandanganku, senyum nya yang khas. Membuat ku ingin berteduh lebih lama, timbul kenyamanan hati yang tidak bisa di definisikan. Entah jatuh cinta macam apa ini .
Selama di cafe ,fean tidak hentinya membuat lelucon. Yang terkadang ingin ku timpuk kepalanya, karna terlalu over tertawa. Aku tidak masalah bila harus bolak balik kamar kecil karna ulahnya.
"Aigo! Aku ke kamar kecil bntar" setengah tertawa sambil memegang perut
"Yaaa.." dengan keadaan setengah sadar dan masih tertawa ,
7 menit kemudian....
Akupun keluar dari kamar mandi dan segera menuju tempat ku makan,
Brukk!!!...
"Nathan?" Ucapku lirih
"Anjayyy..."sambil menarik dan memelukku
" Iii..yya" sedikit bingung dan harus balas apa ,
" Lo ngapain disini? Sama siapa?"
"Makan lah ,tuh" ,sambil menunjuk ke arah fean
"Widiii sama couo nih" dengan wajah ngeledek nya
"Yuk..." Aku pun menarik tangannya ,
Dengan mantap hati akhirnya aku membawa Nathan ke meja makanku.
"Permisi mas " godaku kepada fean
"Kenalin ini Nathan ,salah satu sahabat cowok ku. Cung kenalin ini Fean ,temen deket gue" kataku kepada mereka ,yang mereka barengi dengan jabat tangan ,
"Kan, kok lo ngajak gue kesini?" Bisik Nathan dengan meremas tanganku
"Gapapa, biar kalian kenal aja hahaa" jawabku dengan nada keras, sehingga fean pun tau apa yang di bahas.
Nathan yang tidak tau harus berbuat apa ,tiba tiba dia memegang tanganku. Nathan dan aku sudah biasa melakukan ini ,dalam situasi apapun. Aku memiliki banyak teman laki-laki namun hanya beberapa yang menjadi sahabatku.
"Kalian udah lama sahabatan?" Akhirnya, sepatah kata pun keluar dari mulut fean ,
"Udd.."
"Udah, dari smp" sahut nathan yang memotong pembicaraan ku ,dan di barengi pukulan ke punggung datar nathan ,
"Aww!! ,,Bego sakit tau" dia membalas dengan mencubit pipiku .
"Sering jalan berdua?" Tanya fean dengan wajah di tekuk ,
"Yaa kalo gue kaga sibuk, pasti keluar makan sama si bawel" lagi-lagi nathan yang menyahut .
Aku tau ,jelas raut muka fean yang tiba-tiba berubah tidak enak. Dia yang tadinya sans ,sekarang menjadi pendiam. Tidak banyak kata yang keluar dari mulutnya,
"Kamu mau pulang ga," tanya kepadaku ,sambil dia berdiri .
"Mmm iya" aku pun memaklumi situasi canggung itu
"Di tinggal nih," nathan yang sambil menarik tanganku
"Cung ,lo kan juga mau makan disini. Lagian kalo ikut lo mau nyabe?"
"Yauda gue ke basecamp aja" nathan yang cabut dengan ogal ogalan.
Setelah nathan pergi fean pun pergi dan menarik tangan ku, kita berjalan menuju parkiran. Hening sesaat dan dia membuka pintu mobilnya.
Keadaan di dalam mobil sangat hening, akhirnya aku membuka playlist lagu kesukaan ku. Kali ini lagu lokal favoritku.
Tanpa aba-aba apapun ,mobil fean berhenti di persimpangan jalan. Menatap lurus jalan dan sekarang dia menatapku,
"Kenapa menatapku begitu" sambil mengecilkan volume
"Aku ingin bicara serius"
"Jangan serius-serius" sambil senyum
" Tadi itu siapa"
"Nathan?" ,Sudah kuduga dia akan membahas ini
"Hm"
"Tadi sudah kenalan kan. Dia temen deket ku dari smp, ya niat awal tidak ada salahnya aku kenalin ke kamu"
"Tapi aku gasuka cara dia memperlakukanmu"
"Persis, kaya aku ke kamu" tambah fean
Aku mulai bingung, sikap apa yang harus ku ambil. Dia cowok pilihanku saat ini tapi nathan juga teman dekatku.
Aku merasa playlist yang ku putar mewakili suasana ,aku menjadi terbawa dan tidak sadar aku menangis .
"Kenapa, " dengan tangannya yang sekarang memegang tanganku
"Ngga.. cuma kebawa suasana"
"Maaff .,tapi aku pengen ngobrol banyak lagi"
"Tapi gak boleh nangis"
"Hehe iyaa.." ku usap dengan tisu dan mulai mendengar dia bicara ,
"Aku udah sayang sama kamu, aku udah nyaman sama kamu"
"Aku gamau hubungan kaya gini terus, aku sadar si aku siapa ngelarang kamu ini itu"
"Terus kamu mau gimana?" Jawabku dengan posisi berhadapan dengan dia
"Kita jadian!!"
"Hah?"
"Lebih baik ,ketimbang cemburu-cemburu ga jelas"
"Aku maunya komitmen, bukan pacaran"
Setelah sekitar 10 menit dia diam..
"Yaudah, kita komitmenan" sambil dia menjabat tanganku ,
"Udah gausa bete bete lagi, ayo pulang aku ngantukk" dengan tangan yang mengisyaratkan ngantuk,
"Gemess ,iya bawel" sambil mencubit pipiku .
.
.
.Xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
K A N I
Fiksi RemajaAwalnya memang tidak ada rasa, pada akhirnya ada rasa istimewa yang salah satunya hanya masih ingin tetap teman saja 🍭