♥♥♥Sejak hari dimana aku putus dengan Anya, aku merasa hari ku menjadi berbeda. Tak ada lagi yang sering merengek meminta sesuatu padaku, tak ada lagi yang mengirimkan spam chat padaku saat latihan, tidak ada lagi yang memaksaku untuk mengangkat telpon dan panggilan video saat aku tengah bersantai.
Anya terlalu banyak meninggalkan luka saat dia pergi, dan sekarang aku masih menyesali diri, mengapa dulu tak menjaganya lebih protektif lagi.
Malam itu, malam saat dia merengek minta ditemani belanja ke Mall, malam dimana kami juga bertemu rachel dan jojo, sepulangnya dari Mall dia mengatakan pernyataan yang berhasil membuat kepalaku pening seketika.
"Aku hamil vin." Itulah kalimat yang dapat kucerna, selebihnya aku hanya fokus pada rasa sakit yang menyerang dada.
Pada awalnya, aku ingin menghajar siapapun pria yang membuat Anya ku seperti ini. Aku marah, tentu saja sangat marah, tapi tangisan anya yang memohon untuk melepaskannya demi pria itu melunakkan amarahku.
Wajah nanar yang sarat akan keinginan untuk berpisah sangat tergurat pada wajah Anya malam itu. Dia memohon dengan lirih untuk dilepaskan. Dia mengaku dirinya salah tapi juga dengan tidak berperasaan mengakui bahwa dirinya tidak menyesal.
Aku pulang dengan perasaan kacau pada malam itu, aku berdiam diri dikamar bahkan Jombang kusuruh tidur dikamar Fajar.
3 hari uring-uringan bahkan saat latihan pun aku sering mendapat marah dari coach dan teguran dari koh sinyo. Semua yang menyapaku dalam hari-hari tersebut ku anggap seperti angin lalu. Aku lebih banyak melamun.
Pagi itu, hari dimana Indonesia terbuka dilaksanakan, ku lihat rachel berjalan mendekat kearahku. Aku memang merasakan sakit dibagian pundak karena peregangan yang mungkin terlalu berlebihan, dia bergegas mendekat dan menanyakan keadaanku.
Awal dari segala kebodohanku, jika apa kata mereka benar dia memiliki perasaan lebih terhadapku, hari itu aku kembali membuatnya menangis.
Entah kenapa, mengetahui dia menangis membuat hatiku nyeri. Bebbrapa hari memikirkan apa yang membuatku merasa begitu nyeri, ternyata aku menemukan titik terangnya.
Yang membuat anya lepas bukan hanya anya yang mendapatkan perhatian berlebih pada pria lain, melainkan aku yang sebenarnya sudah mulai goyah saat mengenal rachel.
Aku sadar, cepatnya perubahan perasaan ini membuatku takut jika harus berhubungan lebih lanjut dengan rachel.
Rachel memang tidak semanja Anya, tapi aku yakin dia jauh lebih rapuh dari pada Anya. Buktinya dia sering menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) [COMPLETE] Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...