Boys!

107 12 8
                                    

Chanbaek ft. Nami (OC)
M
.
.
.
Nami's POV

Malam itu....ceritanya aku ingin pergi kerumah sahabatku. Cuaca-nya sangat dingin, bahkan gerimis masih terus berjatuhan hingga sekarang. Kalau bukan karena ingin menagih hadiah dari Baekhyun, aku tidak akan nekat keluar dari rumah di cuaca seperti ini, apalagi ini sudah malam.

Hari ini ulang tahunku, dan karena tadi siang Baekhyun lupa membawa hadiahku ke sekolah, mau tak mau malam ini pun aku harus mengambilnya. Sebenarnya Baekhyun menolak aku kunjungi malam-malam dan sudah berjanji akan membawa hadiah untukku besok pagi. Tapi aku terlalu penasaran, walaupun Baekhyun menolak aku akan tetap ke apartemen-nya!

Lagipula tumben sekali dia melarangku datang. Bahkan biasanya, Baekhyun selalu memintaku main kerumahnya agar dia bisa memperbudak diriku. Haishh, kalau dia bukan sahabatku, demi apapun aku akan memotong penisnya yang kecil itu. Maaf untuk kata-kata itu.

Tapi....ngomong-ngomong tentang ekhmm penis Baekhyun. Aku sudah melihatnya berkali-kali. Anak tidak tahu malu itu bahkan selalu mengumbarnya ketika di apartemen. Sesekali juga ia bahkan hanya mengenakan celana dalamnya dan juga kaos kebesaran ketika aku main ke apartemennya. Betapa cabul-nya anak itu. Haishh.

JANGAN SALAH PAHAM!

Walau sering melihat, aku sama sekali TIDAK tertarik pada Baekhyun dan juga penisnya. Haishh, seperti tidak ada milik lelaki lain yang lebih besar saja-_- apa nikmatnya penis sekecil itu.
Maaf, aku memang suka seperti itu. Aku agak mesum memang, tapi tidak benar-benar mesum hehe. Aku bisa dengan baik menyembunyikan itu semua, hingga semua orang kompak menilai kalau aku adalah gadis lugu yang menggemaskan.

Lama menghayal, tak sadar aku sudah sampai didepan pintu apartemen Baekhyun. Kulipat payung transparan-ku, mengoyang-goyangkannya sejenak sebelum kusandarkan disebelah pintu apartemen Baekhyun.

Aku berdeham, merapikan rambutku dan juga mengusap-usap parka biru yang kupakai. Heol, parka-ku basah dibeberapa sisi. Sepertinya aku harus meminjam hoodie Baekhyun nanti.

Ting

Ting

Ting

Aku menekan bel putih itu brutal, sudah biasa. Baekhyun tak akan membuka pintu jika aku hanya menekan bel-nya sekali.
Terkadang aku bahkan menghitung berapa banyak aku menekan bel sampai Baekhyun membuka pintunya. Itu hanya caraku untuk menghilangkan bosan karena si pendek itu terlalu lama membuka pintu.

"Haishh, kemana si bodoh itu? BYUN BAEKHYUN!"

Aku tahu itu percuma, sekeras apapun aku berteriak pasti Baekhyun tidak akan pernah mendengarnya dari dalam sana.

Ting

Ting

Ting

"Breng-"

"N-nuguhhh?"

Aku melirik intercom disisi bel. Lampunya menyala dan aku tahu kalau Baekhyun ada dibalik pintu sekarang. Aku menekan tombol kecil disana, berniat meneriaki Baekhyun agar segera membuka pintunya sebelum lampu itu kembali mati. Haishh, sebenarnya dia kemana?

Ting

Ting

Ting

"Kenapa si bodoh itu menghilang la-"

Cklek

"Yak! Lama sekali me-"

"N-nami? A-apa yang kau lakukan disini?"

"Tentu saja mengambil ha-"

"BABY? KAU DIMANA SAYANG?"

Aku dan juga Baekhyun membulatkan mata bersamaan. Sungguh, aku bahkan langsung melirik Baekhyun dari ujung ke ujung. Dan aku baru sadar, anak itu hanya mengenakan kemeja garis biru kebesaran yang nampak kusut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boys!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang