Teman-teman, jangan lupa note aku dibawah yaa!💖 Selamat membaca 🌸
☁️☁️☁️Sean yang tengah sibuk dengan laptop didepannya dikejutkan dengan kehadiran Naya. Apalagi saat ini sudah sore, jarang-jarang Naya menghampirinya. Gadis itu hanya berdiri, bersandar pada sudut pintu menatap lelaki yang kini menikmati kencan butanya bersama kertas-kertas bertinta hitam itu."Kamu udah lama disini?"
"Engga aku baru aja sampe, kebetulan tadi ada visit ke beberapa puskesmas. Terus aku liat ada yang jual makanan kesukaan kamu, jadi yaudah sekalian aja aku beli."
Boleh ga sekarang Sean terbang?
Boleh ga Sean keliling monas saking senengnya?
Sesuatu yang engga pernah dibayangkan. Udah jadi mantan- Naya masih sepeduli itu dengan Sean.
Astaga, mantan ya? Kalau gitu sean ga boleh terlalu seneng. Mana tau Naya juga memang memperlakukan orang lain sama bukan?Sudut bibir Sean tertarik keatas. Andai saja otaknya tidak langsung memproses bahwa Naya bukan lagi kekasihnya, mungkin Sean akan langsung bergelayut manja dan memeluk Naya seerat mungkin.
"Duh, jadi repot Nay. Kebetulan sih aku belum makan, hehehe" Jawab Sean malu-malu.
"Wah. Bagus dong aku datengnya tepat waktu. Mau aku taruh di piring ga"
"Eh, tapi aku jadi ngerepotin kamu. Aku ga enak, aku ambil sendiri aja ga apa-apa loh Nay," elak Sean. Hm, padahal dalam hati jerit-jerit saking senengnya.
"Kayak sama siapa aja sih yan, kan kamu temen aku."
Uhuk
Apa tadi katanya?
Teman?
Oho, Sean boleh ngerendemin kepala di westafel toilet ga sih sekarang?
Kok Naya jahat ya?
Udah melambungkan Sean ke angkasa, eh malah sekarang Sean seperti di buang gitu aja.Dengan canggung Sean tertawa,"hehe. Iya ya, temen—Temen hidup aku kan maksudnya?"
"Lucu kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
FanfictionCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...