16.1: Kakak Ipar

190 10 0
                                    

Part 16
Happy reading

Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku

Moza berbaring layaknya kucing menatap wajah Maizo yang terlelap menghadapnya, mata gadis itu menelusuri setiap inci wajah Maizo. Jari Moza menyentuh ringan, alis, hidung lalu terakhir pada bibir Maizo. "Maizo..." ucap Moza pelan tak berniat membangunkan pria didepannya. "jangan meninggalkanku dan membuatku menunggu terlalu lama jika suatu saat kau pergi. Itu menyiksa" ucapnya lalu menyingkirkan guling yang menjadi pembatas antara keduanya lalu mendesak pelan mendekati tubuh Maizo dan memeluk pria itu pelan-pelan tak ingin membangunkan Maizo.

Maizo tiba-tiba saja bergerak dan menarik punggung Moza dan memeluk gadis itu, masih dengan mata terpejam, tubuh hangat Maizo membuat Moza senang merasakan kehangatan itu namun gadis itu mendongkak dan melihat Maizo.

"Maizo, kau tidur?" tanyanya, ia pikir Maizo tidak tidur dan hanya menutup mata namun melihat tak ada tanda-tanda pria itu berpura-pura tidur membuat Moza menunduk dan menempelkan kepalanya kedada Maizo dan memejamkan matanya.

Merasakan deru nafas teratur Moza, Maizo segera membuka matanya dan menunduk melihat gadis itu bergelung dalam pelukannya seperti kucing mencari kehangatan. Maizo mengecup puncak kepala Moza dan menumpukan dagunya disana dan mulai merenung, bimbang dengan pilihannya antara meninggalkan Moza sementara demi keselamatannya atau terus berada didekat gadis itu dan menjaganya.

Semenjak dekat dengan Moza dan menjalin hubungan mimpi-mimpi yang selalu menghantui Maizo berubah menjadi ingatan-ingatan yang terpotong-potong dan perlu untuknya sambung menjadi ingatan yang utuh. Ia merasa bahwa dirinya mengalami amnesia setelah mendapatkan siksaan dari keluarga Rosalyn saat ia baru saja bangun dari tidur panjangnya saat itu.

Ayah Rosalyn seorang peneliti yang saat itu menjadi orang yang membuka segel dalam peti yang menjadi pembaringannya selama beribu-ribu tahun. Hanya ia yang ditemukan sedangkan Juel, Julius, koko lalu Louise tidak ditemukan karena keempatnya berhasil melarikan diri dan Maizo sebagai pengalih perhatian mereka dari pengejaran itu.

Tubuh Maizo masih lemah dan ingatan miliknya muncul secara acak menganggu pikirannya. Ia berhasil dibawa kesebuah tempat yang begitu dipenuhi cahaya, para ilmuan dan peneliti menyiksanya terus menerus dengan berbagai alat penyiksa hanya untuk mendapat sebuah informasi yang bahkan Maizo tidak ketahui.

Tidak puas, mereka berinisiatif untuk membongkar tubuh Maizo mencari tahu bagaimana manusia yang berada dalam peti ribuan tahun bisa hidup. Berbagai alat aneh menempel ditubuhnya, Ia tak tahu dan itu menyakitkan

Berada disana setengah tahun dan itu adalah penyiksaan yang sangat mengerikan baginya yang masih belum memiliki banyak kekuatan, tubuhnya pucat dan mengenaskan dan para ilmuan tak berhati itu tidak sedikitpun merasa kasihan membuatnya benci.

Dan di bulan ketujuh ia selamat berkat Juel, Julius dan Louise. Dan juga menghancurkan tempat markas penelitian para ilmuan yang berada ditengah hutan jauh dari penduduk. Semua orang disana mati kecuali ayah Rosalyn, pria sialan yang membuatnya berada di ruang neraka penuh pencahayaan yang menyakiti matanya. Dan sampai saat itu ia membenci cahaya, membuatnya linglung dan mengingat semua penyiksaan yang ia alami.

Nasib sial bagi Maizo saat dirinya yang bersembunyi telah diamati selama sepuluh tahun oleh ayah Rosalyn dan banyak ilmuan.. ditambah sosok Rosalyn, gadis psycopat yang sangat menggilainya bahkan akan membunuh siapapun yang mendekati Maizo.

Itu diketahui Maizo saat ia menemui pengacaranya dan berbincang sejenak membicarakan sesuatu, kebetulan pengacara itu membawa asisten seorang gadis cantik. Dan sehari setelah pertemuan itu wanita asisten pengacaranya mati dengan mengerikan, kejadian itu terus terjadi hingga ia tau penyebapnya.

She Is My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang