C.H.OV.E

103 72 53
                                    

Namaku Rainna de Chove, aku anak blassteran Porugal dan Inggris,papahku berasal dari Inggris sedangkan  mamah  dari Portugal. Kata papah namaku di ambil dari dua bahasa yaitu Inggris dan Portugal dan keduanya mempunyai arti yang sama yaitu hujan,  aku tinggal di Ponta Delgada,Portugal itu adalah sebuah kota kecil dipinggir kota.
Aku mempunyai  dua orang adik kembar yaitu Samm dan  Seca yang mempunyai arti musim panas mereka masih berumur 7 tahun, mereka adalah malaikat kecil didalam kelurga ini, mereka masih duduk di bangku sekolah dasar, meskipun kembar mereka mempunyai sifat yang berbeda contohnya Seca adalah anak perempuan yang pemberani,dan ceria sedangkan Samm adalah anak laki laki yang suka bersifat berlebihan terhadap apapun dan kadang dia suka menghayal yang aneh aneh tentang mahluk asing dan sebagainya.
Aku juga punya satu orang kaka laki laki yang bernama Winter yang berarti musim dingin, dia adalah anak laki laki yang baik menurutku tapi tidak menurut ayah ku, dalam pikiran papahku dia adalah seorang anak laki laki nakal,yanh suka keluyuran malam malam, dan berkumpul dengan teman temanya yang tidak jelas.
Jujur sampai sekarang aku bingung,kenapa mereka memberi nama kami dari nama nama musim,tapi mamah pernah bilang kalo papah itu suka setiap awal pergantian musim,katanya ada hal yang beda.
Hidupku sama seperti orang pada umumnya disana, aku suka tinggal disini karena tetangga disini ramah ramah dan peduli antar sesama, saling membantu ,saling berbagi kasih sayang.  Begitu pula di dalam keluarga kecil yang kupunya ini yang setiap harinya rumah kami diisi dengan senyuman,kebahagian, dan candaan setiap harinya. Aku sangat beruntung hidup diantara mereka semua. Sampai semua fikiran kuberubah dalam waktu semalam saja.
Semua telah berubah, suasana mulai mencekam,  rasa ketakutan menyelimuti seisi kota, kegelapan ada di mana mana, dan dia akan datang, dia benar benar telah tiba disini, mencari teman baru untuk menemaninya .
Semua kejadian ini bermula saat aku berusia 15 tahun,tepat di ulang tahunku yang ke 15 ada seorang misterius yang datang ke kota kami dan memberi sebuah peringatan.
" tutuplah pintu rumah kalian dan berjagalah  karna aku akan datang suatu saat nanti saat matahari mulai hilang dan saat air turun  hahaha...." itu adalah kata yang ku dengar, saat itu aku hanya bisa memeluk mamahku dan bertanya
"adapa ini mah? Dia siapa ? Kenapa dia berbicara begitu?" tanyaku dengan nada bergetar
Mama hanya memeluku dan adik adiku tanpa mengucapkan sepatah katapun pada kami, sedangkan papah dan kaka ku hanya berdiri di samping kami dengan menunjukan sikap sangat terkejut.
Seketika orang yang berbicara itu hilang secara misterius, orang tua ku dan seisi kota hanya menganggap itu sebuah ancaman main main saja, satu tahun telah berlalu, semua berjalan seperti biasa, tanpa ada kejadian aneh sedikit pun.
"pagi semua...." suaraku sambil menuruni tangga
"ayo cepat Rain turun, habiskan sarapan dan berangkat kesekolah" seru mamah sambil menyuapi adik adik ku.
Itu adalah kegiatan keseharian ku, dan hari ini adalah hari pertamaku masuk setelah liburan akhir tahun, semoga hari ini adalah hari yang baik untuk ku dan keluarga ku.
"Rain biss jemputan mu sudah datang..." seru samm adik ku
"oke oke.." kataku sambil mengunyah sepotong roti, aku segara berpamitan dengan kedua orang tuaku,lalu bergegas berangkat ke sekolah.
Saat di sekolah aku berjumpa kembali dengan teman teman ku, mereka steve, lele, hanna, juanpa dan twan,mereka teman teman ku sejak awal masuk sekolah dan mereka sangat baik kepada ku.
"hello gaisss.. " sapa ku sambil menepuk pundak twan dan hanna
" haiiii ...." sapa mereka bersamaan
Hari pertama sekolah berjalan seperti biasanya, menyenangkan karana ada teman teman yang selau menemani,hari pertama sekolah kami sudah di berikan tugas, dan tugas ini berkelompok
"hari ini kita kumpul di rumah Twan yaa, sambil ngerjain tugas" seru juanpa secara tiba tiba
"okeyy.. " kata Lele dengan cepat.
Saat kami sedang berajalan menuju rumah Twan kami melewati sebuah danau, dan di samping danau itu ada sebuah rumah yang cukup menyeramkan menurutku, disana ada seorang laki laki tua yang hidup disana, katanya dia hidup bersama istrinya tapi kami belum pernab melihat istrinya tersebut.
Saat sampai di rumah Twan kami di sambut dengan ramah olem pelauan rumahnya, orang tua Twan jarang ada dirumah karena sibuk berkliling keluar negri karna urusan pekerjaan.

C.H.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang