Sudana Bagian 6

33.6K 635 60
                                    

Yoga kemudian perlahan keluar dari kamar tidur Dimas lalu ke kamar mandi belakang, dibukanya celana boxer yang dipakainya setelah itu diguyurnya tubuhnya dengan air dingin dari bak di kamar mandi. Yoga berusaha menghilangkan bayang-bayang tubuh Dimas yang entah kenapa begitu lekat dalam ingatannya.

Dimas selesai mandi lalu segera mengambil kaos tidur dan celana boxer dari lemari pakaiannya setelah itu ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur, ditariknya napasnya beberapa kali, dia berusaha untuk tidak mengingat-ingat pahatan tubuh Yoga dan putingnya yang hitam menggoda itu. Beberapa kali dicobanya dipejamkannya matanya berusaha untuk tidur tapi tidak berhasil. Dia lalu duduk dan mengambil telepon tangannya dari nakas sebelah tempat tidur, dilihatnya ada beberapa pesan masuk dari Pak Sudana. Dimas kemudian membuka game di telepon tangannya itu, niatnya dengan bermain game adalah menghilangkan bayangan tentang tubuh Yoga.

Belakangan ini Dimas menyadari bahwa dirinya sering kali begitu tinggi hasrat untuk melakukan hubungan seks, dia sendiri tahu benar ada yang berubah pada dirinya, sebisa mungkin dia tahan karena dia tahu tak selamanya Pak Sudana bisa melayani dirinya setiap saat. Dimas terkadang berpikir mungkin dirinya memang hyper sex.

Sudah hampir dua jam Dimas bermain-main dengan telepon tangannya, pikirannya masih tetap pada apa yang dilihatnya di kamar mandi tadi, akhirnya dia memutuskan untuk keluar kamar, berharap Yoga sedang melakukan apa yang waktu itu dilihatnya.

Dimas membuka pintu kamar perlahan-lahan lalu setelah itu ia berjalan menuju ruang tamu, lampu ruang tamu tampak sudah dimatikan, dia kemudian dengan dada yang berdegup kencang terus berjalan sampai kemudian dia sampai di ruang tamunya.

Harapannya terkabul.

Di remangnya ruang tamu, dia melihat Yoga sedang memegang rokoknya. Yoga tak mengenakan apa pun. Telanjang.

Badannya basah oleh keringat, Yoga tak menyalakan ac di ruang tamu, matanya terpejam, tangan kirinya memegang rokok dan tangan kanannya tampak sedang mengocok kontolnya perlahan. Kontol yang sudah berdiri dengan sempurna.

"Ssshhh .. Aaahhhh .. Ssshh ... Sini gue bikin enaaak .. teruussh iseeepphh kontoll gueee beeebbhh ... Arrgghh enaakk anjiingghh ... enaaakkhh ... Aaarrgghh ... teruuussh .. gue entttooott mulut looo .. Aahhh .... "

Yoga terus mengocok kontolnya dengan perlahan-lahan, dihayati dan dinikmati setiap kocokannya itu. Dimas yang sedang mengintip Yoga merasakan kontolnya berdiri, dipegangnya kontolnya, basah, pre-cum tampak keluar deras dari lubang kencing kontolnya. Dimas menarik napas panjang.

"Oooooohh ... Siniihh kenyoottt putiiingg gueeehh beeebbhh .. Iyaa gituuhh .. Aaahh .. Anjiiinggghh .. Susu lo kenyaaalll beebhh .. Ssshh .. Aaahh .. Aaahh .. Ssshh .... Jangaann berisik anjiinggghh .. kontoollll .. guee entootthh looo .. Gue eweeehh .. Siniii diaatasss gueeee .. ngangkang beeebbhh ... "

Yoga kemudian menaik turunkan pinggulnya seolah sedang mengentot orang yang berada diatasnya.

"Aaahh .. Enaaakkh kontoll gueee? Enaaakkhh? .. Aahh teruuusss genjootthh teruushhh .... Eeeuuuggghh mentoookkkhhh anjinggggggghhhh beeeebbbhh .. Memek sempiitthh .. Kontollll .... Anjiinggggh aaaahh ... "

Yoga terus meracau dalam bisik namun terdengar jelas oleh Dimas.

"Gue kenyoottthh susu loo beeebbhh ... Aaahh badan loo putiiihhh gini bikin gue pengen ngenttootthh teruuuss .. Aaahh ... Susu looo enaakkhh beeebbh ... Ssshh .. Ssshh ... "

Intensitas kocokan Yoga semakin cepat dan Dimas melihat tampaknya akan segera klimaks.

"Oowww .. Beeebbhhh .. Mau ngecroottthh ... Eeeuuhh ..... Aaahh .. Aaahhh .. Sssh .. Teruuuss genjottt bangsaaattt .. Teruuusssh .. Teruuusssh .. Aaahh memek sempitth looo bikin kontooll gueee mau ngecrottthh .. "

SUDANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang