Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seulgi mengecup sayang pipi Celine sebagai tanda perpisahan sekaligus kecupan terakhir untuk gadis kecil yang sudah terlelap, ia lalu melangkah keluar dari dalam kamar Celine sebelum gadis kecil itu terbangun dari tidurnya.
Seulgi berdiri dibalkon Mansion keluarga Park lengkap dengan gaun tidurnya. Malaikat cantik itu menoleh kebelakang memandang rumah besar itu sedih. Sedetik kemudian gaun tidurnya telah berganti dengan sebuah gaun indah, berkelap-kelip berwarna kuning melambangkan dirinya sendiri. Tongkat yang tadinya tidak berada ditangannya pun muncul tiba-tiba dan bercahaya berkilau dibalkon rumah tersebut.
Seulgi mengganguk kecil dan segera berubah menjadi cahaya bewarna kuning kecil. Cahaya yang dulu pernah dilihat oleh Celine sewaktu Seulgi turun kebumi.
"Selamat tinggal..." Bisik Seulgi sebelum pergi.
Celine yang tadinya sudah terlelap tiba-tiba membuka matanya cepat. Kedua bola mata imutnya tidak sengaja menangkap cahaya kuning yang terbang ke langit melalui kaca jendela dikamarnya. Dengan cepat ia berlari menuruni tangga sembari berteriak kencang.
"Aunty...,"
"Hiksss..., Kajima...,"
Celine berlari menuju taman. Ia menangis saat cahaya itu telah menghilang dari pandangan matanya.
Jimin ikut berlari menyusul Celine yang sudah terduduk ditaman belakang rumah mereka. Jimin memeluk tubuh kecil Celine dari belakang untuk menenangkan putri kecilnya itu....
"Husss, maafkan Appa sayang," bisik Jimin merengkuh tubuh Celine yang terus saja memberontak, "Biarkan Seulgi Aunty pergi...."
Seulgi menutup telinganya saat dirinya sampai dirumahnya yang sebenarnya. Gadis manis itu masih bisa mendengar jeritan Celine yang terus menerus berteriak memanggil namanya.
"Kumohon hentikan..," Teriak Seulgi berlutut, "Hentikan teriakan Celine ditelingaku...." Ulangnya lagi berteriak semakin kencang.
Seulgi terpejam erat. Entah kenapa rasanya begitu memilukan mendengar suara Celine merasuki kepalanya.
"Seulgi," Teriak Wendy menyusul Seulgi dan menuntun gadis manis itu berdiri.
Wendy melayangkan tongkat miliknya. Sedetik kemudian Seulgi berhenti menyumpal telinganya sendiri. Dengan wajah lelah dan lesuh ia berterima kasih kepada Wendy.
----
Biasanya kedelapan gadis akan dengan kompak menganggu Seulgi jika gadis itu masih tertidur didalam kamar. Dan biasanya juga heechul akan menyuruh Yerim atau Wendy agar memangunkan Seulgi dari tidurnya, tapi sekarang berbeda, tidak ada seorangpun yang ingin membangunkan Seulgi dikamarnya.
Didalam kamarnya, Seulgi tetap terjaga sejak semalam. Ia memandang kosong langit-langit didalam kamar bernuansa putih miliknya.
"Kau sedang apa, sayang...." Tanyanya seolah sedang berbicara bersama Celine.
