#36

3.5K 229 4
                                    

"STOP DEL.GUE EMANG PSIKOPAT,TAPI ITU GANGGUAN KEJIWAAN,GUE JUGA ENGGA MAU PUNYA PENYAKIT MENGERIKAN KAYA GITU!" Daffa yang sudah mulai emosi membalas ucapan Adel dengan membentaknya.

Ia bahkan sudah melepaskan genggaman tangannya pada Adel.Ia menatap Adel dengan tatapan frustasi.Adel juga menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan takut,marah,sedih bercampur jadi satu.

" Aku mohon percaya sama Aku!" Daffa berucap lagi namun nadanya terdengar seperti memohon

Adel diam menatap Daffa yang sedang menunduk.Hatinya sakit melihat keadaan Daffa seperti ini.
"Aku emang seorang psikopat,tapi aku engga bakal ngelakuin hal yang merugikan untuk Diva del.Diva adik gue dia kembaran gue,gue sayang sama dia walaupun kadang gue engga bisa ngontrol emosi dan berakhir nyakitin dia.Tapi gue engga mungkin ngelakuin hal yang menjijikkan itu sama kembaran gue sendiri.Gue sayang Diva!" Daffa menjelaskan tak terasa air matanya menetes.ia sangat frustasi saat orang yang paling ia sayang tidak bisa memepercayainya dan berakhir membencinya seperti ini.

Ia ingin hubungannya dan Adel berjalan seperti dulu.Ia sangat sayang pada gadis yang ada dihadapnnya ini.Tapi ia bingung,bagaimana cara membuat gadis ini bisa kembali mempercayainya.

Daffa yang sudah tidak tahan langsung memeluk Adel,ia tidak perduli dengan keterkejutan Adel.Ia menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Adel,berusaha menenangkan hatinya.

Adel yang sebelumnya terkejut dengan perbuatan Daffa sekarang hanya bisa diam.Ia juga tidak tega melihat keadaan Daffa yang seperti ini.Ia membalas pelukan lelaki itu saat merasakan bahu Daffa bergetar karna menangis.Ia tidak pernah melihat Daffa menangis sebelumnya seperti ini.

Daffa mengeratkan pelukannnya saat menyadari mendapat respon baik oleh Adel.
" Aku bisa buktiin bukan aku yang ngelakuin itu del.Aku engga mungkin tega ngebiarin Diva bunuh diri karna aku!" Jelas Daffa lagi sambil melepaskan pelukannya.Ia menangkup kedua pipi Adel

" Tapi disurat Diva jelasin kalo itu semua karna kamu " Adel kembali berucap

Daffa tersenyum saat merasa Adel sudah mulai meresponnya."Kamu mungkin salah paham karna cuma nemu satu surat Diva!"

Adel mengerutkan Dahinya tidak mengerti.
" maksud kamu?"

"Ada dua surat yang ditulis Diva.Dan mungkin kamu engga sengaja jatuhin satu,aku nemu surat itu didepan pintu kamar Diva.!" Jelas Daffa " Disurat itu ditulis kelanjutan dari surat yang kamu baca.Dan disitu juga tertulis jelas sebab Diva bunuh diri!"

Adel masih bingung dengan apa yang diucapkan Daffa.Namun ia langsung menggeser duduknya sedikit menjauh saat menyadari ternyata jaraknya dan juga Daffa sangat dekat.

"Aku masih engga ngerti!"

"Kamu masih punya surat itu?" Tanya Daffa dan Adel hanya mengangguk

"Besok bawa surat itu.Bakal aku tunjukin surat Diva yang ada sama aku,biar kamu percaya lagi sama aku Del.Aku engga bisa dibenci terus sama orang yang aku sayang.
Aku udah cukup menderita kehilangan Diva,terus Nyokap aku stress dan sakit-sakitan,bokap aku juga udah engga peduli dia lebih mentingin pekerjaannya daripada keluarga.Aku juga udah tersiska banget harus pergi ke LA dan jauh dari orang-orang yang aku sayang.Aku berharap saat aku balik semuanya berubah,tapi ternyata kalian engga semudah itu buat maafin aku.Aku stress Del,aku frustasi.Aku juga bingung harus ngelakuain apa supaya kalian percaya lagi sama aku..." Daffa menjeda ucapannya.

Bad Boy Ketua Kelas Vs Sekertaris ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang