Mandala Afzal Yoan

59 15 33
                                    

Jan lupa voment yah
Mohon partisipasinya 🙏

Happy reading 😍

Seorang sosok pemuda tampan yang memiliki manik mata berwarna hitam pekat menerawang ke depan saat ia dilanda kebosanan. Dengan Warna rambut hitam legamnya, angin berhembus menusuk kulitnya, ditambah dengan alis yang tebal. Ia memainkan cincin logam yang terpasang di jari telunjuknya dia adalah Mandala Afzal Yoan.

Mandala kerap sekali mengunjungi rooftrop sekolah nya di saat jam istirahat ataupun saat jam kosongnya tiba. Bahkan jika sempat ia tinggal sekitar 30 menit lamanya berada di rooftrop dengan membawa gitar yang bisa dikategorikan sebagai gitar favoritnya yang selalu ia mainkan di waktu luangnya.

Mandala melirik gitar yang ia bawa.
Ia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil gitar itu. Suara alunan gitar mulai terdengar, ia begitu lihai memainkannya, tak ada keraguan sedikitpun. saat ia ingin menyanyikan lagu John legend all of me untuk mengimbangi suara alunan gitarnya.

"Aku punya anjing kecil ku beri nama Jayn... Dia senang berlari lari sambil bermain main ... Jayn gukk gukk gukk
Kemari gukk gukk ayo kawin lari " suara nyanyian yang nyaring dari Athian Arentino.

"Bwahaahahhah" gelak suara tawa mereka berjalan yang menghampiri Fajar sedangkan Lujayn Arsyakayla hanya bisa menahan kesalnya.

Fajar yang mendengar suara nyanyian dan tawa teman-temannya itu langsung menghentikan petikan gitarnya tanpa menoleh kebelakang.

"Waduh,, gara gara Thian ini coba aja lo nggak nyanyi pasti kita bakalan denger Fajar nyanyi." ucap Arvin Lamia Ardhani melihat Fajar memasukkan kembali gitarnya pada tas gitar hitam itu.

"Bener tuh, kapan lagi coba kita denger dia nyanyi. Ehh Jar nyanyi lah sekali-kali." sahut Vano Alby Aditama

"Aduh brader brader ku, kalian ini kayak kenal Fajar baru 1 Minggu aja
Mana mau dia nyanyi kalo ada orang. Lebih good kalo kalian dengerin gue nyanyi secarakan suara gue merdu tak tertahankan." ucap Thian pede.

"MERusak DUnia " celetuk Arvin.

"Rasain ntuh Thian listik." ejek Jayn sinis.

"Ngaku aja kalian tuh sirik kan sama gue, yah kan brader." ucap Thian seraya menepuk pundak Fajar.

Tapi Fajar hanya diam saja
Menurutnya diam adalah emas.

" Fajar " panggil Arvin.

Fajar tak menjawab tapi ia langsung menatap Arvin, Arvin yang menatap mata tajam Fajar ia langsung takut seakan-akan tatapannya itu tatapan mematikan.

"Santai bro, kenapa lo nggak gabung kita ngantin tadi ?" tanya Arvin.

Fajar mengerdikkan bahunya.

"Ehh ada yang jual obat sariawan gak? " Tanya Athian.

"Buat apa tuh?" sahut Arvin.

"Noh si Fajar kayaknya sariawan dari tadi diam diam bae" jawab Thian.

Fajar melirik botol minuman yang ada di depannya, langsung saja botol itu mendarat sempurna di kening Thian sedangkan Thian meringis mengusap keningnya yang tertimpuk botol minuman.

Fajar melihat jam yang bertengger manis di tangan kirinya menunjukkan waktu 11:28.

"Saya cabut dulu" ucap Fajar berjalan menuju tangga.

"Hati hati perasan gue nggak enak" teriak Thian asal.

"Ehh Jayn ambil tuh temen lu, bawa ke dokter hewan, otaknya udah pindah dari tempatnya" ucap Arvin.

Kala Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang