Part 22

3.4K 358 49
                                    

*****

Jungkook nampak terdiam sejak Jieun dengan jujur mengatakan bahwa Hyunwoo telah menciumnya.

"Kau marah?" tanya Jieun.

"Apa yang kau lakukan setelah ia menciummu?" tanya Jungkook balik. Ia sama sekali tak menatap Jieun saat ini.

"Aku? Tentu saja melepaskannya" sahut Jieun ringan.
"Kau cemburu?" tanyanya lagi kala Jungkook masih tak bergeming.

"Apa ada pria yang tak cemburu saat kekasihnya dicium oleh pria lain? Bahkan saat Eunbi hanya mengajakku makan siang, kau marah padanya" sahut Jungkook dingin.

Jujur saja, Jieun sedikit terkejut dengan sisi Jungkook yang baru dilihatnya setelah mereka resmi berkencan. Selama ini ia hanya mengenal Jungkook yang ramah namun sedikit pemalu kala bersamanya. Kini ia dapat melihat sisi posesif seorang Jeon Jungkook.

Jieun segera menangkup kedua pipi Jungkook dan membuat Jungkook menoleh padanya.
"Baiklah. Mianhae. Tapi itu semua di luar keinginanku. Bukan aku yang menciumnya" ujarnya. Namun, Jungkook tak bergeming. Pemuda itu nampak masih kesal.

"Hei, katakan sesuatu. Apa yang harus kulakukan agar kau berhenti ngambek seperti ini, huh?" bujuk Jieun seraya mengelus pipi Jungkook dengan jemarinya, seolah ingin menggoda pria itu.

Jungkook pun kini meraih dagu Jieun,
"Kalau begitu, aku harus menghapus bekas bibir pria itu" ujarnya lalu kemudian mulai menempelkan bibirnya pada bibir Jieun. Ia pun menekan tengkuk Jieun guna semakin memperdalam ciumannya. Ciuman kali ini terasa sedikit kasar bagi Jieun. Namun, ia memaklumi kekasihnya itu tengah terbakar cemburu. Jungkook melepaskan ciumannya lalu meraih pinggang Jieun. Ia mendudukkan Jieun di pangkuannya, berhadapan dengannya. Jieun pun melingkarkan lengannya pada leher Jungkook.

"Tak bisakah kau katakan padanya untuk berhenti mendekatimu?" tanya Jungkook seraya menengadah menatap Jieun.

Jieun menunduk menempelkan hidungnya pada hidung Jungkook.
"Hmmm.... Aku akan mengatakannya" jawabnya.

"Kuharap kau tak perlu berurusan dengannya lagi" ujar Jungkook seraya mengecup singkat bibir kekasihnya itu.

"Aigoo. Sejak kapan kau menjadi seposesif ini? Ke mana perginya Jungkook yang kikuk dan pemalu itu, huh?" goda Jieun seraya memainkan sebelah jemarinya di dada Jungkook. Sementara tangannya yang satu lagi masih melingkar di leher pria itu.

"Mianhae bila kau merasa aku ini posesif. Aku hanya tak ingin kehilanganmu" sahut Jungkook. Ia menatap Jieun lekat, seolah berharap gadis itu dapat memahami ketulusannya.

Jieun membalas tatapan Jungkook dan tersenyum.
"Selama kau tak melepaskanku, kau takkan kehilangan diriku" ujarnya seraya menempelkan hidungnya pada hidung Jungkook.


"Aku takkan melepaskanmu" ujar Jungkook sebelum akhirnya kembali menarik tengkuk Jieun, mengikis jarak di antara mereka dan kembali melumat bibir ranum kekasihnya. Jieun pun membalas ciuman itu. Lidah mereka mulai saling bertaut dan menyapa rongga mulut masing-masing.

.
.

"Hei, tumben kau tak bersama Jungkook? Kudengar kalian telah berkencan ya?" sapa Eunwoo saat melihat Jieun tengah duduk sendiri di ruangan kuliah. Pria itu pun duduk di samping Jieun.

I Hate [Love] You [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang