"Bagaimana kondisi nya?" tanya nya khawatir.
YuJin menggeleng, "Aku tidak tahu, Dokter masih di dalam." kata nya.
Kedua nya duduk di kursi tunggu itu, RinAh meremas tangan nya, saat-saat seperti ini adalah hal yang paling menakutkan bagi nya. Ia sangat cemas saat ini, padahal Dokter sudah menyarankan agar dia tidak stres dan lelah.
Bahkan, saat pergi ke sini ia tidak minta izin pada Jungkook, ia takut jika Jungkook tidak mengizinkan nya. Di tambah lagi ia tidak bisa memberi tahu kemana ia akan pergi. Ia memang merahasiakan soal adik nya, ia takut jika terjadi sesuatu antara kesepakatan mereka dan itu merugikan Jungkook, pria itu akan menyakiti adik nya apa lagi dia tahu berurusan dengan orang kaya harus ekstra hati-hati. Dia tidak ingin sesutu terjadi pada adik nya.
"Dokter, bagaimana adik saya?" tanya RinAh saat Dokter tampan itu keluar.
Sang Dokter tersenyum, "Dia sudah melewati masa kritis nya, tapi kita tidak tahu kapan serangan terjadi lagi." kata nya.
RinAh mengusap air matanya.
"Terimakasih Dokter."
"Sudah kewajiban saya." kata nya. "Apa anda Bae RinAh?"
RinAh mengangguk, "Saya Kim Seokjin," ucap nya, "Dokter yang menggantikan Dr. Lee. "
RinAh tersenyum sambil menerima uluran tangan itu, "Seperti dugaan anda, saya Bae RinAh." kata nya.
"Dr. Lee banyak bercerita tentang anda."
"Saya harap hanya cerita yang baik saja." balas nya, "Dr. Kim, ini sahabat saya YuJin." kata nya.
"Senang berkenalan dengan anda YuJin-sshi."
YuJin tersenyum.
"Terimakasih sudah menangani adik saya Dr. Kim."
"Sama-sama RinAh-sshi, dan maaf sudah membuat anda harus datang ke sini."
"Sudah kewajiban saya, karena dia adik dan tanggung jawab saya."
****
"Kenapa? Kau tidak suka makanan mu?" tanya YuJin.RinAh menggeleng, "Ani, aku suka. Aku hanya tidak nafsu makan."
"Kau sakit? Wajah mu pucat RinAh-ya."
RinAh tersenyum, "Hanya tidak enak badan."
"Apa dia menyakiti mu?"
RinAh mendongak, ia tahu siapa 'Dia' yang di maksud oleh sahabatnya itu.
"Dia sangat baik YuJin-ah." balas nya.
'Hanya saja dia tidak mencintai ku.' lanjut nya dalam hati.
YuJin menggenggam tangan nya, "Syukurlah jika seperti itu, aku hanya khawatir, bagaimana mungkin mereka melakukan ini pada mu."
"Ini pilihan ku. Tidak ada yang perlu di salah kan di sini," ia menjeda ucapan nya. "Karena kami saling membantu." katanya, berdasarkan fakta yang ada. Karena seperti itu lah kenyataan nya, ada tibal balik di antara mereka walaupun nanti yang terluka dia sendiri.
RinAh menolehkan kepala nya, mata nya menangkap keluarga kecil yang sedang bercanda di sana, di meja yang tidak jauh dari mereka. Ia tersenyum masam, setidak nya walaupun nanti, anak nya tidak bersama nya, ia akan bersama dengan orang-orang baik dan serba berkecukupan tidak akan terlantar seperti diri nya.
RinAh berdiri, "YuJin-ah, aku ke toliet sebentar."
YuJin mengangguk, dia menatap punggung sahabatnya yang kian menjauh.
Saat ini mereka berada di sebuah Restoran, sengaja ia mengajak RinAh kesana, karena sepertinya sahabatnya itu kurang sehat, ia terlihat lesu. Tapi, melihat dari penampilan nya tidak mungkin jika dia di perlakukan buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Simpanan || Jeon Jungkook (BTS)
Fanfic-Cerita ini mengandung Unsur Kekerasan dan Unsur Dewasa. Khusus 18+ jadi anak di bawah 17 tahun harap menyingkir. Bijak-bijak lah dalam memilih bacaan dan sesuaikan dengan Umur Anda.- ---- RinAh gadis 20 Tahun itu tidak pernah bermimpi untuk menika...