1

19 5 6
                                    


"eh.. eh .. lihatlah dia buta.."

"iya ya.. dia buta..""cemoohan itu sudah sering sekali aku dengar.. dan aku sudah tidak asing dengan kata kata itu.

aku hanyalah perempuan yang buta.. dan korban pembullyan..

"sudah jangan dengarkan kata kata mereka.." kata jaemin yang berusaha menenangkanku.

Jaemin adalah satu satunya sahabat yang kumiliki.. dan selalu ada di sampingku. Dia tidak pernah mengkhianatiku.. dia tidak pernah lelah membantuku... dialah yg paling mengertiku..

"mereka hanya biasa melihat orang lain dengan pandangan sebelah mata.. jangan dengarkan mereka.."kata jaemin sambil menuntunku jalan keluar kelas.

Aku dan jaemin pergi ke kantin untuk istirahat.

"apa kamu lapar?"- tanya jaemin.

"iya aku lapar..aku ingin roti saja.."kataku sambil berjalan menuju tempat duduk.. sambil dituntun oleh jaemin.

"sudah kamu duduk saja.. biar aku saja yang belikan.."-kata jaemin yang langsung meninggalkanku dan membelikanku roti lalu kembali ke tempat duduk.

"jaemin aku sangat ingin melihat wajahmu..walaupun hanya sebentar.." kataku sambil membuka bungkus roti.

"kamu tidak harus melihat wajahku.. kamu cukup meraba wajahku ..bahkan lebih indah wajahmu dari pada wajahku.." kata jaemin yang langsung memegang tanganku.

Jaemin membawa tanganku ke wajahnya..aku meraba wajah jaemin..

"apa wajahku sudah terbayang olehmu" tanya jaemin sambil meggenggam tanganku.

"ingat kata-kataku ini.. "aku menyayangimu tanpa syarat" kata jaemin dan aku merasa ia memelukku.

aku merasa pundakku basah..aku rasa jaemin menangis..

"jaemin menangis???" tanyaku

"ti-tidak.. aku tidak menangis" kata jaemin sambil menarik nafasnya .

"jaemin.. terima kasih telah selalu berada disisiku.." kataku lalu tersenyum dengan tulus.


                                                              _________________________________


pulang sekolah seperti biasa orangtua ku tidak bisa menjemputku. mungkin kakakku juga tidak bisa menjemputku hari ini , karena dia sibuk dengan kuliahnya. 

"chaerin, apa kak taeyong menjemputmu hari ini?" tanya jaemin padaku.

" sepertinya tidak, dia sedang sibuk. mungkin kali ini aku akan naik angkutan umum saja." 

"ahh jangan... biar aku saja yang mengantarmu" tawar jaemin. Sebenarnya aku ingin menerima tawarannya, tetapi aku takut merepotkannya.

"tidak...tidak usah,aku bisa pulang sendiri" 

"ayo biar aku antar" jaemin langsung menarik tanganku dan sepertinya dia membawaku ke parkiran agar pulang bersamanya. 

                                                               _________________________________  


Jaemin sudah mengantarku tadi, dia juga sempat berbincang bincang dengan Kak Taeyong sebentar. Aku tidak tau mereka membicarakan apa, tapi tadi aku sempat mendengar Kak Taeyong berterimakasih pada Jaemin. Aku senang mendengarnya.

tok tok 

"dek, kaka masuk ya..."

Kak Taeyong masuk ke kamarku dan menghampiriku.

"tadi kakak udah ngobrol sama Jaemin" 

"ngobrol tentang apa?" Tanyaku bingung padanya.

"kayaknya Jaemin bener bener tulus sama kamu"

"maksudnya?" Aku semakin bingung dengan perkataan Kak Taeyong.

"nanti kalau kakak tidak bisa menjemputmu lagi, kakak sudah menitipkan mu pada Jaemin, jadi nanti kamu harus pulang dengannya jangan dengan orang lain, apalagi dengan ma--" aku tidak tahu mengapa kak taeyong menghentikan omongannya. 

"dengan siapa?" 

"ah, tidak..lupakan saja, kakak turun dulu ya, kamu istirahat" kak taeyong pun keluar dari kamarku.


  kringg.. kringg


telefon rumah yang berada di kamarku berdering. aku langsung mencari telefon itu dan langsung mengangkatnya. 

"halo, ini siapa?" 

"hey chaerin! cepat bersiap! aku akan menjemputmu 5 menit lagi" Ternyata suara Mark.

"untuk apa?"

"kamu tidak perlu tau, cepat bersiap! ingat! 5 menit lagi aku akan menjemputmu!"

"tapi..."

tuut...

Dia sudah menutup telefonnya.

Aku keluar kamar dan memanggil Kak Taeyong. 

"Kak..."

"iya, ada apa?"

"Mark akan segera menjemputku, aku harus bagaimana?"

"hah?" Kak Taeyong terdengar seperti kebingung saat aku mengatakannya.

"dia bilang, 5 menit lagi akan menjemputku dan aku harus bersiap siap"

"sekarang kamu pergi ke kamar, kunci pintu kamar kamu, kamu jangan keluar kamar sebelum kakak keatas, ngerti?"

"tapi...untuk apa?"

"sudah,biar kakak yang urus, sekarang cepat kamu ke kamar"

Aku hanya menuruti perkataan Kak Taeyong untuk pergi ke kamar. Kali ini dia terdengar seperti serius sekali.

aku menutup pintu kamar, dan menguncinya seperti yang Kak Taeyong katakan. Tidak tahu kenapa perasaanku menjadi tidak enak. Mungkin ini hanya firasatku saja.

----------

sial kenapa mark, harus kemari?. untuk apa dia datang kesini?. jangan sampai dia menggangu chaerin.

ting tong

"itu pasti dia" gumamku.

"buat apa lo kesini?" sarkasku padanya.

aku terkejut saat kedua orangtuanya datang dari belakang tubuhnya.

"eh ada nak taeyong" sapa ibunya dengan sombong.

"mau apa kalian kemari? chaerin sedang istirahat."

"bukannya mark sudah menghubungi chaerin agar bersiap siap?"

"memangnya ada apa?"

"karena hari ini akan ada perjodohan Mark dengan Chaerin"



tbc

jangan lupa vommennt^^ 





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TULUS - NA JAEMIN -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang