2.🎡-Nama gue Kafeel

171 71 6
                                    

🎡Chat aja gak pernah dibales, apalagi perasaan🎡

"Wah, lelah gue. Ketemu juga" sahut Vika heboh, setelah mengeliling semua rak buku novel.

Athifa menengok ke arah Vika.

"Novel yang itu, Vik?" tanya Athifa memastikan.

Vika tersenyum lebar, "iya, yang ini astaga"

"Gue kira lo lagi nyari yang baru di keluarin" kata Athifa seraya membaca sinopsis novel bersampul putih, di tengah nya ada gambar burung Garuda berwarna coklat.

"Kebiasaan si Vika kan gitu, novel udah terbit kapan, dia baru beli nya kapan tau" cecar Meisha.

"Meisha sayang, gue tuh tau, cuman-"

"Cuman apaan?" potong Meisha cepat.

"Waktu itu gue lagi ada program nabung," Vika cengengesan

"Alesan lo dari dulu itu-itu terus, capek lama-lama gue dengernya."

"Ah masa sih?"

"Argh, capek gue sama lo"

Vika menyimpan telunjuknya di bibir tipis nya, "eh, bentar dulu, pacar gue telepon nih"

"Ah, kenapa harus depan gue si lo ngangkatnya" dumel Meisha yang dibalas tatapan menjengkelkan Vika.

Athifa hanya terkekeh sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah kedua sahabatnya.

"Oke-oke, aku ke bawah"

"Liat Ath, sahabat lo tuh" tunjuk Meisha seraya memandang takjub Vika.

Athifa mengangguk, lalu menatap Meisha dengan pandangan sedikit menyipit.

"Sahabat lo juga ya! suka lupa"

"Udah, gue tau kalian sirik tapi jangan sampai kayak gini juga dong."

Athifa dan Meisha berpandangan.

"Lo ngomong apaan sih, Vik?" tanya Athifa tak mengerti.

"Gue tampol juga nih anak satu" ujar Meisha.

"IQ lo kurang tinggi berarti" Vika terkekeh, "gue duluan bayar ya, cinta-cinta ku. Mau sorsel-lan nih gue"

"Sorsel? Sostel kali" koreksi Athifa.

"Nggak, Ath. Sorsel, Sore Selasa- an dulu, Ath. Gue juga nggak ngerti siapa yang nyiptain tuh kata" jelas Meisha.

"Ah si cinta, tau aja" Vika tersenyum lebar, "Oke deh, gue bayar duluan ya"

Athifa dan Meisha mengangguk.

"Sha, setelah gue liat Vika sama Gilang. Gue malah jadi bersyukur gue masih jomblo sekarang."

Meisha mengangguk semangat. "Sama gue juga, gue malah jadi geli liat nya."

Setelah mengatakan itu, mereka langsung ber-tos ria. Tak lama Vika datang dengan tangan kananya menggenggam plastik berwarna putih.

Athifa - s e l e s a i -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang