Jam sudah menunjukan pukul 16.00 , waktunya semua murid untuk meninggalkan sekolah.
Pintu gerbang dibuka secara lebar memudahkan murid keluar secara bebas.Begitu pula dengan Ayyara yang sudah siap menggendong tas kecilnya yang berwarna biru.
Seperti saat pagi Ayyara akan pulang dengan berjalan kaki dan melewati jalan setapak yang ia lewati saat berangkat.Sedangkan Adira berjalan dengan malasnya untuk keluar gerbang setelah berpisah dengan Ayyara.
Hari ini adalah hari yang sangat menarik dalam ingatannya, tidak seperti hari hari biasanya disekolah.
Ia berniat pulang dengan naik taksi.
Adira sudah cukup lama menunggu dihalte sebelah sekolah nya, tidak ada satu taksi pun yang lewat setelah ia pulang.
Yang membuat Adira lebih malas lagi ialah kakaknya Kara lewat dan berhenti di depannya.Tinn tinn....
Suara starter motor besar yang Kara naiki membuat Adira kaget.
"Sial banget si lo bang!." teriak Adira.
"Kenapa lu,marah marah mulu kaya monsteer ."ledek Kara.
" Biarin gue lah."
"Iya iya terserah lu, pulang sama siapa?." tanya Kara.
"Dijemput taksi lah."
"Emang ada yah yang mau njemput cewek galak kaya yang satu ini." celoteh Kara sambil tertawa puas."Gue juga mau kaliiii, hahaha". Potong cowok bernama Bastian yang entah datang dari mana dengan motor antiknya.
" kak Bastian kapan sampai disini?kok tiba tiba udah disini aja ." tanya Adira sambil senyum senyum sendiri menampilkan gigi putihnya.
"Tadi pas kalian lagi rame rame nya bertengkar, udah ayok pulang sama gue, rumah gue kan juga lewatin rumah lo, sedangkan abang lo rumahnya jauh sendiri haha."
Iya Adira dengan Kara sebenernya nggak tinggal satu rumah, Kara lebih milih tinggal di apartemen ,pengin hidup mandiri tapi uangnya masih dari papa katanya.
Aku terkejoeddd wkwkw"Emang nggak ngrepotin kak Bastian?." basa basi Adira.
"Repot?nggak ada kata kata repot buat cewek cantik." jelas Bastian yang membuat pipi Adira merah.
"Modusssss, yaudah gw pulang dulu bro and sis". Pamit Kara sambil menarik gas motornya.
Adira bersyukur akhirnya abangnya pergi juga meninggalkan ia dan Kakak kelasnya Bastian, Adira takut darahnya semakin naik menghadapi kutu kadal kayak abangnya.
" yaudah ayok naik mumpung masih kosong jok belakangnya."canda Bastian sambil tertwa lirih.
Dengan pedenya tanpa helm Adira menaiki motor kesayangan bastian yang sudah cukup tua namun antik dimata Adira.Dengan mengendarai motor antiknya ,Bastian mengantarkan Adira sampai di depan pintu gerbang rumahnya. Hanya sebuah kata terima kasih yang bisa diucapkan oleh Adira kepada Bastian , ia menatap punggung Bastian yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang.
Hari ini lebih menarik karena baru pertama kalinya kakak kelas idamannya mengantarkan Adira pulang tanpa Adira meminta. Tapi Adira tidak mau berharap lebih kepada Bastian, Ia tau Kak Bastian adalah orang yang baik , pasti kak Bastian ngelakuin kayak gini kebanyak orang lainnya.
Adira menghembuskan nafas pasrahnya dan memilih untuk masuk ke dalam rumah dan berniat istirahat.Sedangkan saat melangkahkan kakinya untuk pulang, Ayyara tidak sengaja bertemu dengan cowok yang tadi Adira kenalkan.
Cowok yang katanya cuek ,dingin dan jutek.Ayyara berniat menyapanya dan bertanya kembali siapa namanya.
Dengan sedikit berlari Ayyara bisa menyamakan langkah kakinya dengan cowok tadi.
Bukannya mendapat sapaan ,Ayyara malah dianggap tidak ada padahal dirinya sudah sangat dekat .
Daripada Ayyara semakin kesal dengan sikap si cowok ,akhirnya Ia memilih untuk menyapanya terlebih dahulu tanpa basa basi."Halo, bukannya tadi kaka cowok yang di kantin kan?." tanya Ayyara.
"ya." singkatnya.
"Haa cuma kata " ya" yang keluar, ni orang sebenernya bisa ngmg nggak sih?."gumam Ayyara dalam hati.
"Oya nama k..."
"Gue Alex." potong Alex sebelum Ayyara menyelesaikan kalimatnya.
"Oo kak Alex, hehe aku lupa tadi." kata Ayyara sambil cengengesan.
"Hmmmm.."
Daripada Ayyara semakin emosi dan takut kepalanya mengeluarkan api dengan sikap dingin cowok tadi, Ia memilih melambatkan langkah agar tidak menyamai langkah Alex kakak kelasnya.
"Dasar cowok,mentang mentang ganteng kakak kelas sombong banget , pengin rasanya gue jambak tuh jambul ." geram Ayyara sambil mengepalkan tangannya kuat kuat.
"Lah kok ikut ikutan pake kata 'gue' ini pasti gara gara Adira haha." Ayyara ngomong sendiri sambil cengengesan.
Ayyara memilih untuk pulang kerumah dengan berjalan sangat pelan agar Ia tidak bertemu batu kerikil tadi.
"Dasar batu kerikil". Ledek Ayyara dengan suara lirih.
Part 3 ini nggak terlalu panjng kayak part 2 lagi kurang motivasi😪
Kalo mood lagi bagus, cerita semakin bgus juga pastinya😉
Follow ig aku@arina_fajar8
Masih semangat kan tim kelorku💓
Plisss tinggalin jejak yah😘
Jangan lupa vote sama komentnya😘
Pencet dulu bintangnya sebelum lanjut✊
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Percaya
Teen Fiction💓💓💓💓💓💓💓💓 Tokoh tokoh √Ayyara Yuan Nisaka √Adira Raveena Taleetha √Abinaya Alexa √Nufail Bastian Aristo √Orea Gavin Albern √Sarkara Tanggara Apakah seorang Ayyara dapat melelehkan hati beku Alex, kakak kelasnya yang berhati es dan setajam bat...