Jauh dari masa modern ini, di masa dimana sebuah teater untuk pertama kali baru muncul di kalangan dunia. Di sebuah gedung pertunjukkan berseberangan dengan taman kota berdirilah seorang gadis cantik yang sedang menari di atas panggung pertunjukkan.
Gadis ini adalah kunci dari teater tersebut yang selalu membuat orang-orang terpukau, dan dia adalah kekasih dari pemilik teater itu. Jungkook
Jieun pov
"Jieun, menarilah lebih indah, terus latihan, jangan berhenti!" Tapi Jungkook yang kukenal sudah lenyap, dia yang halus dan juga konyol menjadi orang yang kasar, pendiam , dan dingin. Dia memaksaku untuk berlatih tanpa henti.
"Jangan sekali-kali kamu melepas sepatu merahmu itu!" Ucapnya lebih keras padaku. Aku tidak tahan melihatnya memaksaku seperti ini "Jungkook!! Aku lelah. Berilah aku waktu untuk istirahat!!" Bentakku.
Dia melihat mataku dengan tajam apalagi dia memakai masker hitamnya itu, hal itu membuatku takut. Kemudian dia menarikku ke ruang bawah tanah dan memasukkanku dalam sel dingin itu.
"yak! Jeon jungkook!! Kau keterlaluan!" Teriakku. Namun dia hanya menunjukkan smirk yang jahat dan pergi meninggalkanku. Aku merasa sangat frustasi dengan ini semua, hidupku serasa di neraka.
Aku merindukan dirinya yang dulu, jungkookieku yang dulu. Dan tangisku pecah saat itu.
Malam pun tiba, suara hentakan sepatunya terdengar sangat mencekam. Aku melihatnya dari jauh dan sepatu tinggi berwarna merah yg dia pegang itu menghantuiku tiap malamnya. Dia menarik kakiku untuk memakai sepatu itu.
Dan dia memelukku "menarilah sesuka hatimu, ayo berdiri," suaranya halus kali ini. Aku berdiri dan berjalan ke panggung bersamanya, dan di tengah itu lah aku merasa sepatu ini membunuhku.
Kakiku tak tertahankan, dia menarikku ke segala arah seakan hendak menjatuhkanku untuk terus menari, dan benar saja jungkook bukanlah dirinya yang sebenarnya. Aku tahu dia memberi sebuah mantra pada sepatu ini.
Semua orang bertepuk tangan melihat aksiku yg tidak biasa, dan kakiku luar biasa sakit. Sama seperti rasa sakit di hatiku.
Setelah pertunjukkan berakhir, aku berdiri di depan pagar lantai 5 di gedung teater. Aku melihat lampu-lampu menyala dan angin semilir datang padaku, air mataku mengalir deras dan aku ingin mengakhiri hidupku.
Dan benar saja sebelum aku mencoba melompat, sepatu itu membuatku terjatuh dari pagar itu, dan hasilnya aku jatuh dari lantai 5.
Yang kulihat hanyalah seorang laki-laki yang memakai topi sehingga wajahnya tidak terlihat, menghampiriku dan memanggil namaku. Kukira aku akan mati di hari itu, dengan sepatu yang menjengkelkan itu.
Namun, suatu keajaiban terjadi. Aku berada di tengah-tengah kota besar dan sangat modern. Aku melihat sekelilingku banyak barang yang berserakan, dan kudengar lagu dari ruangan sebelahku... ketika kubuka mataku dengan jelas, kulihat wajah yang sangat kurindukan....... Jungkookie
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Shoes √
Fanfiction[COMPLETED] Hanya waktu yg bisa menyatukan mereka. Dan salah satunya harus berkorban untuk cintanya. "Andaikan aku tidak terlambat, aku akan selalu bersamamu"- jungkook Ini ff jungkook pertamaku. Jadi enjoy guyss😆😆