Semua ini bermula ketika pada tahun 2013 kami masuk dalam satu pesantren. Pesantren itu adalah ALKHAIRAAT TILAMUTA. saya menuju dari paguat sampai tiluta saya naik kenderaan " VIAR" dan teman saya sekampung untuk sekolah di pesantren. coba bayangkan naik VIAR dari paguat sampai tilamuta selama satu jam di bawah terik panas matahari.
ketika sampai di pesantren tilamuta itu saya belum bisa mengenal satu dan yang lain, ada dari beberapa angkatan saya sudah boleh dikatakan senior lah karena meraka sudah dari MTS masuk di pesantren Tilamuta. kami beberapa orang masuk ketika setalah MTS dan masuk MA, disinilah kisah di mulai yang saya katakan " PERSAHABATAN YANG ABADI".
Kami semua tinggal di Asrama dalam pondok disinalah tempat kami belajar bersama, makan bersama, menderita bersama dan tidur pun bersma walaupun kami beda kamar tidur dan momen yang kami tidak bisa lupakan adalah ketika setiap shalat asar kami main sepak bola di lapangan di depan masjid pondok pesantren.
ketika saya di pondok kehidupan saya berubah dari biasanya anak yang manja yang selalu dimasakan orang tua ketika mau makan ditempat ini saya memasak sendiri dan menyiapkan sendiri jikalau ketika tidak memasak maka akan tidak akan makan. biasanya bersama orang tua di rumah, ini saya jauh dari orang tua karena saya anak rantau yangg mencari ilmu di kampung orang. mencuci baju sendiri dan semua kegiatan saya lakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang tua karena jauh dari orang tua.
Pada hari kami awal masuk sekolah dan apel pagi kami ketika itu kelas sepuluh dan kami banyak terlambat apel pagi kami dapat hukuman di tampar oleh kepala sekolah. pada saat itu saya kanget masa baru pertama masuk sekolah sudah di tampar tidak di berikan toreransi ke, eh malah di tampar.
disinalah saya mulai bersama dengan teman-teman ketika masuk sekolah dan mulai belajar bersama tertawa bersama dan saling mengerjai satu teman wanita di kelas kami yang kami biasa panggil ZELSA. di kelas ketika masih kelas sepuluh dia merupakan wanita yang sering kami kerjain sampai menangis dan herannya dia mau bermain dengan kami.
Kegiatan kami dikelas ketika tidaka ada guru dan jan pelajaran kami bermain bersama ribut bersama dan tidur dikelas bahkan kami di kelas main silat dan bernayi bersama walaupun ada satu teman kami yang rajin menhafal quran dan orangnnya tidak begitu akrab dan dekat dengan kami dan pendiam di kelas dan cerdas orangnya.kami kelas sepuluh itu sangat suasah banyak pelajaran yang kami anggap susah walapun ada teman kami yang pintar dan cerdas kami biasa panggil Bagong dia merupakan siswa yang pintar di angkatan kami. kami satu kelas ada yang tingal dalam asrama dan ada yang tidak tinggal di asrama semua kegiatan kami di pesantren adalah kegiatan pembelajaarn yang berguna dan bermanfaat walaupun saya terasa bosan awal awal masuk dipesantren dan sifat rindu kampung halaman itu ada dan terbenak di fikiran saya karena jauh dari orang tua dan keluarga.
Tapi saya tidak menyerah karena disini adalah tempat saya belajar saya menikmati kegiatan apa saja yang ada di pesantren. dan menghilangkan sifat rindu pada kampung halaman karena saya sudah di tempat ini.
nex story" ini baru awal cerita:"