Arin dan Karin baru saja memasuki kelas dan melihat seisi kelas sedang belajar matematika, kecuali Lissa dan Hani
"Tumben tembenan nih pada rajin" ucap Arin
"Kok kalian kaga ikutan belajar juga" tanya Karin ke Lissa dan Hani
"Pada belajar buat ulangan mtk" jawab Hani yang masih sibuk dengan handphonenya
"Lo kenapa ga belajar?" tanya Karin dan Arin bersamaan
"Ngapain gue belajar orang guru mtk nya aja kaga masuk" jawab Lissa yg membuat Arin berfikir sejenak
'Ohh iya kan gurunya suami gue' batin Arin
"Tau dari mana lo gurunya kaga masuk?" tanya Hendra
"Emmm... Filling gue selalu benar" jawab Lissa
"Hah serius? Bapak killer kaga masuk? Tau gitu ngapain gue menghabiskan pagi gue dengan belajar yg sama sekali ga gue paham pelajarannya" oceh Cerly panjang lebar sambil pergi keluar kelas yang dikutin dengan pengikut pengikutnya
"Pantesan dari tadi lo berdua ga buka buku" ucap Hendra sambil menutup bukunya
"Gua ga percaya sama filling lo" ucap Satria
"Ya udh klo lo ga percaya gpp, monggo di lanjut belajarnya" balas Lissa
"Ck" decak Satria
.
.
.
.Bel masuk sudah berbunyi dan jam pelajaran pertama adalah matematika
"Selamat pagi semuanya" sapa Vino
"Wait wait wait deh, kok gue ga asing ya sama muka itu" ucap Lissa yang berada di samping Arin
"Kok gue juga ya, bentar deh gue inget inget dulu"
"Ohh iya gue inget, itu kan temen nya Aldi, klo ga salah namanya Rino, atau Dino, atau Vino ya" ucap Arin bimbang
"Jadi nama saya Vino di sini saya akan menggantikan posisi Pak Aldi selama beberapa minggu kedepan"
"Hehehe namanya Vino lis" ucap Arin
"Ganteng ya rin" puji Lissa
"Gantengan laki gue"
"Laki lo mah udh ada yg punya, macan betina lagi yg punya"
"Terus lo suka ama pak Vino?" tanya Arin
"Cinta pandangan pertama ga salah kan" ucap Lissa yang masih memandangi betapa indahnya wajah Vino
"Serah lo lis lis" ucap Arin malas
"Yg disana ada masalah?" tanya Vino yang merujuk ke Arin dan Lissa
"Emmm, ga ada pak" jawab Lissa
"Kalau gitu bisa saya lanjut?"
"Bisa pak" jawab semua murid yg ada di kelas
Kemudian Vino melanjutkan Aktifitas nya menggantikan Aldi mengajar
Bel kemedekaan akhirnya berbunyi, bel yg sangat dinanti nantikan para siswa untuk pergi ke kantin
"Ok jadi pelajaran hari ini sampai sini dulu, kita lanjutkan bsk lagi, semoga ilmunya bermanfaat bagi kalian semua, saya permisi" ucap Vino sebagai penutup
"Pak saya mau nanya dong" ucap Hendra yang membuat seluruh siswa beedecak sebal karena membuat istirahat semakin lama
"Iya?"
"Pak Aldi kemana ya?" tanya Hendra
"Beliau sedang ada urusan di lain negara, jadi untuk beberapa saat saya yg menggantikan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Arin&Aldi
Teen FictionCinta itu bisa tumbuh pada siapa saja dan kapan saja, tidak memandang usia dan tidak memandang penampilannya Seperti kisah cinta Arin dan Aldi. Meskipun mereka saling mengenal karna di jodohkan, tapi karna terbiasa itu lah tumbuh menjadi rasa nyaman...