Love Destiny 05

77 28 0
                                    

"Tumben lo datang siang Han?" Sambut Devan sambil merangkul pundak Johan dan berjalan menuju kursi tempat mereka duduk.

"Nganterin si Kirana" jawab Johan singkat.

"Cepet ganti baju kita kelapang sekarang latihan basket, minggu depan ada lomba lawannya SMA GARUDA" Suruh Devan sambil melepaskan rangkulannya dan berjalan pergi menuju lapangan.

"Hah. Serius lo?" Tanya Johan memastikan.

"Serius gue, cepet lu ganti baju gue tunggu di lapang" jawab Devan.

Dengan sangat semangat Johan mengeluarkan baju olahraganya yang ada di dalam tas, dan bergegas pergi ke ruangan ganti baju cowo. Setelah selesai ganti baju Johan pergi menuju lapangan menemui teman-temannya.

"Kapten kita semangat banget kaya si tayo" ejek Glen temen paling gak waras.

"Apa si loh gak jelas banget" cetus Devan. "Tayo siapa anjirr?" Tanya depan sambil ketawa.

"Tayo itu bis kecil yang ramah" Jawab Glen sambil nyengir kuda. 

"eh btw kita lawan sekolah mana minggu depan?" Tanya salah satu teman Johan yang sedak duduk dibelakang Glen

"SMA GARUDA" Jawab Johan santai.

"Wah seru dong, bisa nyari gebetan gue disana" seru Glen ketawa sendiri.

Ucapan Glen barusan dibalas toyoran kuat oleh Toni "Euh dasar, gada yang mau sama lo, yang ada cewe-cewe disana pada jijik liat muka lo itu"

"Eh Ton, gue gini gini ganteng duit gue banyak" Sanggah Glen songong.

"Han?" Tanya Devan. "Kenapa lo semangat banget? Elah tau gue pasti mau ketemu Leya kan lo? Yang mana si penasaran gue" Tanya Devan sambil ketawa jahil.

"Tau aja, temennya adek gue itu" ucap Johan sambil menggaruk belakang kepalanya. "Udah yu ah semangat latihannya"

"Ayoo... " jawab Glen, Devan dan yang lain serentak.

Temen Johan semua pada ganteng. Tapi gak ada yang otaknya lurus, semuanya gacor, humoris, gak ada yang so cool. Kecuali Devan dia dingin kesemua orang apalagi keorang yang gak dia kenal.

Johan dan seluruh tim basketnya sedang latihan basket sekarang, sisi lapangan penuh dikerumuni oleh siswa-siswi yang sedang menonton. Teriakan para siswa cewek yang memanggil nama Johan begitu menggema.

Semua siswa-siswi bersorak gembira memberi semangat, padahal masih dalam proses latihan.

"Semangat kak Johan kak Devan semuanya semangat,,," teriak adek kelas.

Johan dan Devan tidak menanggapi sorakan barusan, mereka tetap pokus pada sesi latihannya, tidak dengan Glen dia malah lebay dan memberi kiss by kepada orang yang memberi semangat tadi.

~~~

Keringat mengucur deras dipipi Johan, Devan, Glen dan seluruh anggota tim basket. Baju mereka basah.
Mereka duduk disisi lapangan sambil beristirahat.

"Gue ke kantin beli minum" Ucap Devan datar sambil berdiri.

"Tunggu gue ikut" lirih Johan.

"Gue juga" teriak Glen.

Devan dan Johan tidak mendengarkan Glen, mereka berdua pergi tanpa menoleh kearah Glen. Glen menyusul saja, sudah biasa dikacangin sama dua makhluk ini.

....Mereka bertiga masuk kedaerah kantin dan duduk dibangku paling belakang, Glen pergi ke arah penjual minuman untuk memesan 3 es jeruk.

"Gue penasaran" ucap Devan berpikir.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang