Obsessive compulsive disorder

312 16 3
                                    

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah sebuah kondisi psikologis yang ditandai dengan perilaku pengulangan yang disebabkan oleh ketakutan atau pikiran yang tidak masuk akal. Seseorang yang didiagnosis menderita OCD mungkin tidak menyadari kalau obsesinya tidak masuk akal. Namun, ia akan merasa harus melakukan tindakan tertentu untuk meredakan stres akibat kondisi tertentu. Kondisi tersebut seringkali membawa rasa takut, dan meskipun ia telah berusaha untuk meredakan rasa takutnya, rasa takut itu semakin bertambah, sehingga menghasilkan sebuah tindakan yang dilakukan berulang-ulang.

-Gejala-

Seseorang yang menderita OCD seringkali memiliki obsesi dan paksaan (kompulsi). Namun, tidak jarang pula ia hanya mengalami satu kondisi. Obsesi mungkin muncul, namun tidak disertai dengan tekanan atau paksaan, begitupun sebaliknya. Baik itu hanya satu kondisi atau keduanya, orang tersebut tetap dianggap menderita OCD.

Gejala obsesif yang paling umum terjadi adalah:

•Rasa takut – seperti takut pada kotoran, kuman, api, atau kerusakan fisik.

•Ragu – ragu apakah suatu pekerjaan telah dikerjakan dengan benar, seperti mengunci pintu atau mematikan kompor.

•Pikiran tidak masuk akal – agresi, tindakan yang tidak pantas, atau tindakan seksual.

Gejala kompulsif yang paling umum terjadi adalah:

•Keteraturan.

•Pengecekan dan pengecekan ulang.

•Penghitungan.

•Rutinitas yang kaku.

Pada tahap awal OCD, gejala obsesif dan kompulsif cukup sulit untuk dikenali. Namun, setelah kondisi bertambah parah, gejala-gejala tersebut juga akan bertambah parah. Anak-anak yang mengalami kondisi ini mungkin tidak akan menyadarinya, namun orang dewasa yang memiliki OCD biasanya menyadari bahwa obsesi dan tekanan mereka tidak beralasan.

Apakah perfeksionisme termasuk dalam gejala OCD?

Ada orang yang ingin semua hal menjadi sempurna (perfeksionis), namun bukan berarti mereka menderita OCD. Perbedaan antara perfeksionisme dan OCD adalah alasan di balik pikiran penderitanya. Orang yang perfeksionis memiliki pikiran yang berdasar dengan tujuan yang jelas, sementara penderita OCD akan memiliki pikiran yang tidak beralasan.

-Penyebab-

Hingga hari ini, penyebab pasti dari OCD masih belum diketahui. Namun, ada beberapa teori tentang hal ini. Teori pertama mengatakan bahwa OCD disebabkan oleh faktor biologis, seperti perubahan pada tubuh atau faktor keturunan. Teori lainnya adalah OCD disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti tekanan dari lingkungan sekitar.

-Komplikasi-

Seseorang yang menderita OCD biasanya memiliki gangguan yang dipicu oleh kondisi utama, seperti gangguan makan, keinginan bunuh diri, kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan alkohol. Banyak penderita OCD yang akhirnya memiliki kehidupan keluarga dan sosial yang berantakan. Mereka juga dapat kesulitan untuk berpartisipasi dalam lingkungan sekolah dan kegiatan sosial lainnya. Dengan kata lain, seseorang dengan OCD biasanya memiliki kualitas hidup yang buruk.

Kapan Anda Perlu Menemui Dokter?

Seperti disebutkan sebelumnya, orang dewasa yang menderita OCD biasanya lebih peka terhadap keanehan pada dirinya sendiri. Jika pikiran-pikiran semacam itu mulai mengganggu hidup Anda, misalnya jika Anda merasa Anda tidak dapat melakukan apapun dengan benar, atau kesehatan Anda mulai terganggu karena rasa takut yang tidak berdasar, maka Anda sebaiknya menemui dokter ahli.

Sedangkan anak-anak belum dapat membedakan antara pikiran yang berdasar dan tidak berdasar. Para orangtua harus mengawasi anak-anak mereka dengan seksama, dan jika kualitas kehidupan mereka mulai terganggu, maka Anda perlu menemui seorang ahli.

Anda perlu menemui dokter kepercayaan Anda terlebih dahulu. Jika dokter mendiagnosis bahwa Anda memiliki OCD, maka Anda akan dirujuk untuk menemui seorang psikolog atau psikiater.

Sebelum Anda menemui ahli kesehatan jiwa, pastikan bahwa Anda mempersiapkan diri untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh dokter Anda, termasuk obat-obatan yang pernah dikonsumsi, pemicu dari kondisi Anda, dan kejadian-kejadian masa lalu yang membuat perubahan besar dalam hidup Anda. Lalu, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan penilaian psikologis.

Ahli kesehatan jiwa tersebut kemudian akan mencoba untuk menentukan apakah Anda memang menderita OCD atau jenis gangguan lainnya, seperti skizofrenia, depresi, dan gangguan kecemasan.

-Pengobatan OCD-

Penting untuk Anda ketahui bahwa OCD tidak dapat disembuhkan dengan metode pengobatan apapun. Akan tetapi, pengobatan OCD dapat mengendalikan gejala yang Anda rasakan sehingga kualitas hidup Anda tidak lagi terganggu.

Para penderita OCD biasanya dirawat dengan obat-obatan dan/atau psikoterapi, terkadang seumur hidup mereka. Psikoterapi meliputi metode yang disebut pembukaan dan pencegahan respon. Metode ini dilakukan dalam lingkungan yang terkendali, dan melibatkan upaya memaksa Anda untuk menghadapi ketakutan Anda, atau memberikan pemicu dari kondisi Anda. Konsepnya adalah Anda akan belajar untuk menghadapi ketakutan Anda dan mampu mengendalikan obsesi dan tekanan yang Anda rasakan.

Obat-obatan yang diberikan biasanya antidepresan seperti Sertraline, Flouxetine, Paroxetine, dan Fluvoxamine. Namun, setiap orang memiliki reaksi terhadap obat yang berbeda. Mungkin diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui obat yang sesuai dengan kondisi Anda. Biasanya, efek dari obat yang Anda konsumsi baru akan terasa setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Jika Anda tidak memberikan respon positif selama jangka waktu tersebut, maka Anda perlu mengonsumsi obat lainnya.

Setelah Anda menemukan obat yang tepat untuk Anda, pastikan bahwa Anda mengonsumsinya secara teratur sesuai resep dari dokter. Jangan berhenti mengonsumsi obat tersebut sebelum diperintahkan oleh dokter Anda. Jika dokter mengatakan Anda dapat mengurangi dosis obat yang dikonsumsi, maka lakukanlah hal tersebut secara bertahap. Anda juga sebaiknya membahas mengenai efek samping dan resiko dari obat yang Anda konsumsi dengan dokter Anda, sehingga Anda dapat berjaga-jaga sejak awal. Salah satu efek samping yang mungkin Anda rasakan adalah meningkatnya keinginan untuk bunuh diri, dan jika Anda mengalami hal ini, maka Anda sebaiknya segera menemui dokter Anda dan pastikan Anda menceritakan kondisi tersebut dengan sebenar-benarnya.

Terakhir, penting bagi Anda untuk berusaha mengendalikan hidup Anda sendiri. Obat-obatan dan psikoterapi akan membantu Anda untuk mencapai hal ini, meskipun kondisi Anda tidak dapat disembuhkan. Usaha Anda, ditambah dengan bantuan dari pihak luar dan obat-obatan, akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk dapat mengendalikan OCD.

Cr. Docdoc.com

Mental disorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang