Author POV
🍁🍁🍁
"Saya ga suka aja Bu kalau dia terus Deket Deket sama Fauzan"
"Memangnya ada apa dengan Fauzan? Kamu suka sama dia?" Tanya guru cantik yang menjabat sebagai guru BP itu.
"Em,"
"Kakak kalo suka sama kak Fauzan yaudah, ga usah bawa bawa aku. Toh, selama ini aku Deket sama dia karena dia orang yang pertama aku kenal di sekolah ini" ucap seseorang lantang.
"Justru itu gue ga suka kalo Lo Deket Deket sama dia! Lo kan bisa cari temen lain! Ga usah deketin dia!" Balasnya tanpa malu.
"Yaudah, trus maunya kakak apa?" Tanyanya dengan nada gerah.
"Jauhin dia!"
🍁🍁🍁
Bel istirahat sudah berbunyi nyaring, di balas dengan teriakan riuh murid murid kelas. Salsa menghela nafas, sudah dua kali dalam sejarahnya dia masuk ruang BP hanya karena masalah sepele yang membuatnya malu.
"Sal, Lo mau ke kantin bareng ga?" Tanya Diva teman sebangku Tita.
"Em, boleh deh"
Suasana kantin cukup ramai, para predator mulai menyambar kedai kedai yang tersedia. Salsa berjinjit, mencoba melihat ada meja yang kosong atau tidak.
"Tuh! Ada satu meja kosong, kita ambil yang itu aja" ujar salsa bersemangat.
"Tapi kita kan bertiga, apa muat?" Tanya Dylan.
"Muat muatin aja, dari pada kita makan di lantai?" Ujar salsa.
"Yaudah yuk"
Setelah berhasil melewati jejeran anak anak yang mengantri panjang, akhirnya salsa, Dylan, dan Diva berhasil duduk di meja yang sudah di incarnya.
"Mau pesen apa? Biar gue yang beliin" tanya Diva berdiri.
"Seriusan mau traktir?" Balas Salsa dengan wajah berbinar.
"Yee, maksudnya. Gue yang beliin tapi kalian yang bayar"
"Yaudah nih uangnya, gue pesen bakso aja sama teh botol" kata salsa melirik beberapa kedai makanan.
"Gue samain aja" ujar Dylan.
Setelah kepergian Diva salsa dan Dylan hanya diam. Sebenarnya mereka sudah menjadi kawan dari saat masuk sekolah, tapi rasa canggung masih aja suka Dateng jika salsa hanya berdua dari mereka bertiga.
"Salsa?"
Salsa menoleh, ketua OSIS dambaannya datang! Ahhh, salsa harus ingat! Dia tidak boleh dekat dekat dengan kak Fauzan. Jika tidak ingin bermasalah dengan permasalahan cinta. Hmm...
"E-eh, kak Fauzan" balas salsa kaku.
"Berdua aja?"
"Ngga kok, kita bertiga"
"Oya! Nih, tadi bunda masakin ini buat kamu" kata Fauzan menyodorkan sebuah kotak makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repeatedly?
Roman pour Adolescentsharuskah berulang kali kau memberi harapan kemudian menghancurkannya begitu saja? tolong lepaskan aku dari jeratan pesona mematikan mu itu. aku jengah dengan tingkah mu. pergi dan biarkan aku hidup. bisakah?