Insanity

150 31 12
                                    

"Lepaskan !!!! Lepaskan !!!!!!!!!!
Yaaaakhhhh, kau lepaskan aku" Teriak jinhwan pada salah satu pria yang hanya mematung melihat namja mungil itu.

"Ini sakit, tangan ku sakit. Lepaskan aku ne, jeball , hikss .. " pinta jinhwan memelas

Pria itu masih diam

"Yaakkhhahh biadab, dasar iblis, lepaskan !!!! kau akan tau akibatnya memperlakukan ku seperti ini.!!!" Jinhwan kembali berontak. Kakinya di layangkan ke segala arah berusaha menendang pria itu .
Jinhwan saat ini terikat di sebuah tempat tidur. Tangan dan badan nya terpasung di sebuah ruangan kecil, sebelum nya dia mencoba membuat luka sayatan di kaki dan tangan nya dengan sebuah paku kecil.

"Kenapa dia mengamuk lagi, kata pria tampan yang baru datang."

Pria yang di ajak bicara tersebut hanya melirik sekilas sembari menghela nafas. Pria tampan itu mendekati jinhwan yang masih mengamuk dengan segala macam umpatan.
"Kau menyakiti dirimu lagi, jinanie ? Pria tampan itu melihat ada lebam dan goresan di tangan dan kaki namja mungil itu.

Mendengar suara khas seseorang menyebut namanya, kemarahan jinhwan mereda, raut wajahnya melunak, menatap pria itu meminta pertolongan

"Ini sakit, tolong lepaskan ne,
"Eum kamu nakal jinanie, kau harus dihukum
"Jinanie tidak nakal, tolong lepaskan, hiks
"Apa kau janji akan menurut jika ku lepaskan.?
"Iya, janji dokter...

Setelah merasa belenggu ditangan dan badan nya terlepas jinhwan langsung melompat memeluk pria tampan itu. Menyembunyikan wajahnya di dada bidang berjas putih. pria itu mengelus pelan rambut wangi vanila jinhwan. Dan tak berapa lama jinhwan telah mendengkur terlelap di pelukan pria tampan tersebut. Dengan telaten dia mengendong jinhwan, memindahkan tubuh itu dari ruang kecil ke ruang yang lebih luas nampak mewah namun masih berkesan rumahsakit.

" Tadi sebelum anda datang, saya memberikan nya injeksi valisanbe 1/2 ampul [diazepam ; sejenis obat penenang dalam bentuk ampul ], suara itu berasal dari pria yang sebelumnya menjadi sasaran makian jinhwan
"Kerja bagus Bob. Pria tampan itu menepuk-nepuk pundak Bobby yang merupakan asisten nya.

"Maaf dokter hanbin, sebelum dia mengamuk, jinhwan sempat mencari anda. Dan setelah kelelahan mencari, dia kambuh
"Tak apa, ini juga salah ku. Pergi lah. Aku akan menemaninya sebentar."

Jinhwan adalah salah satu pasien dari hanbin yang merupakan dokter spesialis kejiwaan. Jinhwan telah menjadi pasiennya sejak berumur 12 tahun hingga sekarang namja mungil itu berumur 19 tahun. Jinhwan menderita skizofrenia tepatnya namja itu berhalusinasi . Diusia belia jinhwan sering melihat perilaku kekerasan yang terjadi pada ibunya sendiri, dimana pelakukanya tidak lain adalah ayahnya. Walaupun ibunya di aniaya, tapi ayahnya sangat menyayangi jinhwan. Sehingga jinhwan tidak bisa membantu ibu nya sendiri, tidak bisa marah pada ayahnya, dan semua emosi itu berkecamuk merusak jiwanya. Rasa bersalah pada ibunya, dan amarah terpendam pada ayahnya membuatnya berhalusinasi. Di awal kasus jinhwan hanya mendengar suara yang menyuruhnya ini dan itu. Semakin bertambah usia halusinasi penglihatan mulai dirasakan nya. Jinhwan sering melihat sosok yang akan menyakiti dirinya, jika dia tidak menyakiti orang lain. Kasus yang cukup miris di miliki oleh namja mungil dengan latarbelakang keluarga kaya raya. Ayah jinhwan akhirnya mencarikan dokter pribadi, yang bisa mengobati atau setidaknya mengontrol jinhwan. Dan disinilah Kim hanbin berada.

"Maaf tadi tidak bilang pada mu aku ada pekerjaan di luar. Jinanie mencari ku eum?!aku ada disini. Tidurlah. Ucap hanbin sambil memegang tangan jinhwan yang terlelap.

....

"Selamat pagi jinanie ! Sapa hanbin pada namja yang kini telah bermain-main dengan kelopak bunga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(Oneshot) His Love Is Like__✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang