awal mula

46 6 8
                                    

Ini lembar pertamaku, kan kutulis dengan sebuah rangkaian cerita dengan segenap rasa yang ku ingin ungkapkan dengan kata.

Ku ceritakan rakaian kejadian sedih, pahit, dan manisnya kehidupan yang membelengguku kini.

Karena kita nggak akan tau apa pembelajaran dari masa lalu itu sendiri seperti apa.

Entah kita akan menyesal atau bahagia kerena, luka itu sendiri, kita tidak akan tau.

Ini hidup kita, mau tak mau kita sendiri yang menjalani dan menghadapinya.

Siap, tidak siap.

Itu semua pasti akan terjadi.

Ku yakin semua orang pasti mempunyai ceritanya masing-masing. Entah itu kesedihan, kebahagian, ataupun cerita tentang orang yang mereka cintai dan mereka bangga-banggakan di kehidupan mereka.

Sekarang kalian ingin aku menulis tentang apa?

Bagiku kisah yang mewakili rasa sedih, senang, dan bahagiaku semua tertuang dalam kisah cintaku.

Yaa, walaupun masih seumur jagung, dan dengan kelabilan-kelabilanku, kisah cinta itu mungkin lebih bermakna jika aku mulai menuliskannya lagi.

Tak apa bila sekali lagi aku mengingatnya, karena semua orang tak akan semudah itu melupakan rasa sakit di bagian kehidupannya.

Kuperkenalkan tentang dia, pemuda lugu dengan kelucuannya yang membuat semua orang senang bila bersama dirinya.

Dengan senyum yang terus terukir di wajahnya, tanpa orang tahu siapa dia, apa kelebihannya, dan seberapa kayanya dia, orang-orang tak memikirkan itu semua, namun mereka hanya senang bila pemuda ini mulai mengeluarkan gurauan kecilnya seraya tertawa lepas tanpa beban.

Pemuda yang selalu tenang, penuh ambisi, penuh semangat dan juga penuh energi yang begitu positif.

Setiap hari pergi kesekolah dengan semangat. Dia sangat suka bersepeda, sepeda pancal yang terus ia kayuh dengan peluh dan pengharaapan besar terus membuatnya semakin berpacu dalam semangat.

Tampilan dengan rambut rapih dan di padukan dengan seragam lengkap dengan atributnya. Dia sering di cemooh oleh teman sebayanya karena kerapihannya yang sungguh luar biasa.

Namun tak pernah ia ambil pusing dengan semua cemoohan itu. Prinsipnya, kerapihan harus ia junjung tinggi. Sekalipun ia pria, tak ada alasan untuk berpenampilan rapih.

Memangnya siapa sih dia? Sampai-sampai ku ceritakan begini.

Yaa bukan apa-apa, hanya saja dia yang belakangan ini terus mencuri perhatianku. Klasik memang, tapi begitulah. Dia hadir kembali, membuka memori 4 tahun silam, saat aku tidak memandangnya lebih, saat aku hanya menutup hati padanya.

Orang-orang tau bagaimana perasaannya padaku, tapi waktu itu memang enggan ku beri hati ini padanya.

Jadi, barulah sekarang aku sadar. Siapa dia untukku sekarang,

Dia, pria yang membuatku terketuk hatinya untuk melihatnya lebih.

Dia, pria yang selalu melihatku dulu sebelum aku membalasnya untuk melihatnya.

Dia, pria yang selalu gugup bila aku tatap.

Dia, pria yang akhirnya menjadi alasan kenapa harus dia yang kuceritakan.

Dia, pria yang akhirnya menjadi sebagian kisah dalam hidupku yang abu-abu ini.










Dan, biar kuperkenalkan dia ini,
Hendra Alfansyah Putra.









[1] good bye.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang