"Keadaan Ibu anda sekarang kritis, terjadi benturan keras pada kepalanya yang akan menyebabkan sesuatu yang belum dapat saya diagnosa. Saya juga tidak bisa mengatakan kira-kiranya kapan beliau dapat sadar"
(NamaKamu) hanya dapat terduduk lemas di kursi tunggu ruang ICU. Hanif yang banyak mengobrol dengan dokter sejak tadi mewakili dirinya yang masih tak bisa berkata banyak dengan keadaan kacau akibat menangis tak hentinya.
"Saya permisi"
Dokter wanita itu melenggang menjauh meninggalkan Hanif, (NamaKamu), dan Zee.
Zee yang sejak tadi menepuk pundak sahabatnya kini beralih mengelus rambut panjang lurusnya. Hanif membalikkan tubuhnya menghadap ke (NamaKamu) yang terus melamun.
"Papah belum tahu, kan? Gak kamu coba telfon?"
(NamaKamu) menggeleng cepat. "Jangan coba-coba telfon orang itu!" Serunya dengan sorot mata tak suka.
Hanif dan Zee saling bertatapan diakhiri dengan hembusan nafas kasar.
"(Nam), ini gak bakal memungut biaya yang sedikit" Nasihat Zee.
"Gak! Mau gimana pun gue gak bakal berhubungan lagi sama orang kayak gitu! Lagian dia gak bakal peduli, Zee. Dia udah terlalu dikuasain sama tante-tante matre itu!"
💫
(NamaKamu) membawa sekantong kue dan gorengan yang ia beli dari sebrang rumah sakit tempat Ibunya dirawat sekarang. Sudah 4 hari dia menginap di tempat ini. Setia menunggu Ibunya yang belum juga bangun dari tidur panjang.
Tin!
Gadis yang sejak tadi berjalan sambil melamun langsung reflek memundurkan langkahnya dengan sedikit tergelonjak kaget ketika sebuah mobil mengklakson dirinya yang mungkin tadi menghalangi jalan. Ia lantas membungkukan setengah tubuhnya sebagai permintaan maaf nya pada sang pengemudi.
Tak lama kemudian dengan cepat (NamaKamu) menegakkan tubuhnya kembali hendak melihat si pengemudi. Namun..
Ia melihat seorang perempuan yang sangat ia kenali. Di dalam mobil itu. Mobil ford yang juga sepertinya ia kenali. Tapi ia tak mau berburuk sangka dulu, ia menunggu hingga mobil itu lewat sepenuhnya dari hadapannya untuk melihat nomor polisi mobil itu.
B 6779 FIH
Jelas sekali nomor itu tertera. (NamaKamu) dapat melihatnya dengan jelas. Dan dia..
(NamaKamu) berpikir keras. Mencerna apa yang barusan ia lihat.
"(Nam)? Lama banget sih beli ini doang"
Tepukan seseorang yang ia kenal dekat membuyarkan pikiran kerasnya. Zee.
(NamaKamu) dengan cepat mencari-cari mobil itu tadi. Ia tak boleh kehilangan jejaknya. Namun sayang, mobil itu sama sekali tak terlihat lagi dari pandangan matanya.
💫
"Gue tahu siapa pelakunya"
"Lo tau dari mana?" Zee mengkerutkan keningnya.
"Tadi pas lo nemuin gue di parkiran, mobil itu ngakson gue. Dan gue dengan jelas liat nomor polisi mobil itu. Sama persis. Mobil ford silver dengan nomor polisi B 6779 FIH"
Hanif yang tadinya nampak tidak tertarik dengan obrolan ini langsung memfokuskan pandangannya pada (NamaKamu). "Kamu liat orangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Untittled ✖️ IDR
फैनफिक्शनJika saya memang hanya dapat bertemu kamu didalam mimpi, dapatkah saya berdoa agar saya tak terbangun lagi? #1 in Iqbaal 2/01/19 #1 in CJR 7/02/19 #2 in iqnam 10/05/20