-Yasmin Anendra-
"Papa?"
Seorang gadis cantik berdiri dihadapan pria paru baya yang sedang tersenyum sendu ke arahnya.
"Yasmin.."
Lirih pria paru baya tersebut sambil melangkah maju menuju gadis bermata keabuan itu yang sama-sama menatap sendu.
"Maaf Pah, Yasmin nggak berniat menyakiti hati mama.." gadis berpakaian serba hitam itu menteskan air mata dimata bulatnya.
Saat air mata gadis itu semakin deras membasahi pipinya, pria paru baya langsung memeluknya dengan kehangatan yang sangat dirindui oleh gadis itu.
"Terlambat nak, Mama sudah pergi tidak akan pernah kembali," pria itu mengelus puncak kepala gadisnya. "Rasanya Papa tidak sanggup hidup lagi."
Mendengar ucapan Papanga gadis itu semakin erat memeluk tubuh pria paru baya. "Papa nggak boleh ngomong kayak gitu, Papa masih punya Yasmin.."
"Mas Jaka? Yasmin?"
Keduanya menoleh ke arah sumber suara dan mengakhiri pelukan hangat itu.
"Tante Jasmine," Yasmin berlari memeluk tubuh wanita paru baya yang teramat cantik seperti dirinya.
Jasmine membalas pelukan gadis kecil itu dengan mengelus hangat puncak kepala sang gadis. Derasnya air mata yang dikeluarkan Yasmin, membuat Jasmine pun juga turut merasa berduka.
"Semua manusia bisa hidup dan mati, ada yang menetap juga pergi,"
"Ta--pi--kena--pa Mama per--"
Yasmin tak sanggup melanjutkan perkataannya karena terasa sesak didada.
"Mama sudah tenang dialam sana,"
Jaka, Yasmin dan Jasmine berpelukan dihadapan tumpukan tanah yang ditaburi bunga mawar. Diatas tanah itu ditancapkan sebuah nisan dengan ukiran.
Nisa Yunita
Lahir: 05 Januari 1978
Wafat: 07 Desember 2018
Bin: Ujang
Dalam pelukan kehangatan itu Jaka berucap."Mari kita mulai kehidupan baru,"
-//-
Jika malam ini seorang Yasmin duduk disofa ruang keluarga bersama Mama Yuni. Pastinya Yasmin akan sangat senang, dapat bertengkar dengan almarhum Mama Yuni. Bertukar pendapat, bahkan samapai hampir musuhan. Waktu sejam hanya untuk bertengkar memilih warna baju pesta atau bahkan membuat kejutan ulang tahun Papa Jaka. Semua hal itu seperti kedipan mata, hanya berlangsung seperkian detik.
Seminggu berlalu, saat tanggal 7 Desember 2018 adalah hari dukacita keluarganya. Sekarang waktunya bersuka cita bersama kehidupan baru. Semua akan berlalu seperti angin berhembus. Ya, semua akan berlalu, jangan sampai kamu menetap pada masa lalu. Ingat! Masalalu mu hanya untuk pelajaran dan pengajaran saja.
"Yasmin sayanggg.."
Yasmin tidak menoleh, ia terus menatap lurus ke arah televisi sudah seminggu ini dirinya tidak bersekolah apalagi keluar rumah. Dan beruntunglah dirinya ditemani oleh Tante Jasmine dirumah.
jasmine mengelus puncak kepala Yasmin memberikan rasa kasih sayang yang jarang diberikan oleh Yuni. "Ada Gilang diluar tuh, nunggu kamu.."
Yasmin tak menanggapi.
"Yakin nggak kangen sama Gilang?"

KAMU SEDANG MEMBACA
A While
Teen Fiction"untuk sementara waktu aku membisu" -Putri Jendral "CEWEK CUPU!" teriak Barra ditengah keramaian suaranya menggema dilorong. "Apa?!" tantang si cewek dengan gaya sok jagoan. "CU-PU!" Dengan gerakan secepat kilat Yasmin menghantam pipi kiri Barra de...