"Lang.." suara Biancha merendah
Elang segera menengok kearah sahabat kecilnya tersebut,
Ia melihat mata tegas milik sahabat kecilnya tersebut mulai berkaca-kaca dan memerah, Pipinya pun turut memerah.
"Kenapa?" Tanya Elang
"Gua liat di sg dia, dia jalan sama cewek lain." Jelas Biancha
Tanpa sadar sebulir air berhasil lolos dari mata tegas milik Biancha, Elang merasa tak tega melihat sahabatnya tersebut terluka.
Elang segera mengelap air mata yang berada dipipi tembam milik sahabatnya tersebut.
"Ngapain nangis?" Tanya Elang dingin
"Gua cewe. Wajar." Balas Biancha lebih dingin
"Gak guna." Jawab Elang lebih dingin
"Harusnya lu. Lu yang gak guna, manusia yang gak ada perasaan." Sewot Biancha
"Lu terlalu berperasaan jadi manusia. Liat sekarang, lu jatuh dan gak bisa bangkit cuman gara-gara perasaan lu." Jawab Elang datar
"Lah kok? Gua manusia Elang. Punya perasaan, lu emang bukan manusia. Gak punya perasaan makanya lu malah bilang gitu pas gua luka." Bela Biancha
"Sikap lu keras kepala." Jawab Elang datar
"Ka, coba pake otak waras lo. Kenapa lo mau nangisin cowo yang tau perasaan lo aja nggak?" Sambung Elang datar
"Karena gua suka sama dia secara diam-diam. Gak akan pernah lebih, itu termasuk kebahagiaan gua." Balas Biancha
"Lo suka sama dia diam-diam. Wajar bukan, dia suka sama cewe lain blak-blakan. Secara dia tahu perasaan lo aja nggak, ka." Jawab Elang
"Ya, tapi menurut gua itu kebahagiaan gua. Mencintai secara diam-diam." Bela Biancha
"Keras kepala." Jawab Elang setengah berbisik agar tidak ketahuan oleh Biancha
"Kalo itu kebahagiaan lo. Gua bebasin aja, dan lihat sekarang. Apa itu kebahagiaan lo? Mencintai diam-diam dan berujung luka sesak dihati lo?" Tanya Elang
"Ela-" ucapan Biancha terputus
"Gak usah bela diri lo sendiri. Lo udah salah, dan sekarang. Belajar untuk menyamarkan luka dihati lo." Potong Elang
"Ela-" Ucapan Biancha terputus kembali
"Berhenti nyiksa hati lo sendiri, Berhenti natap dia penuh cinta. Mulai
Sekarang lo harus peduli sama lingkungan lo sendiri, terutama hati lo." Potong Elang"Dengerin gua dulu Elang!" Sewot Biancha yang merasa kesal.
Elang langsung menoleh ke arah Biancha dan menaikkan alisnya sebelah.
"Gak semudah itu, Ferguso." Jawab asal Biancha
"Maksud lo?" Tanya datar Elang
"Gua gak siap untuk menyamarkan luka kali ini." Suara Biancha kini melemah
"Kenapa?" Tanya Elang datar
"Tidak tahu." Jawab Biancha
"Ayo, gua bantuin lo buat nyamarin luka itu." Ajak Elang
"Caranya?" Tanya Biancha
"Belajar mencintai balik gua, Dan sebuah kebahagiaan akan lo dapetin. Lo gak bakalan nangis gak jelas kaya gini." Jawab Elang datar
"Hah?" Biancha pura-pura tidak mendengar kalimat tersebut dan mencoba memastikan kalimat tersebut apakah salah atau apakah benar.
"Gak usah-usah pura-pura gak denger. Gua tau lo denger, hanya saja mencoba memastikan kalimat gua tadi." Jawab Elang Datar
Bagaimana Elang bisa tahu kondisi Hatinya? Apakah hatinya berbicara melalui mulut sehingga menciptakan Suara?
"Gak usah shock." Buyar Elang dingin dan datar
"Gua akan mencoba. Bantu gua nyamarin, Dan maaf jika disaat proses penyamaran luka itu malah nyakitin lu." Jawab Biancha
"Gak. Itu udah resiko mencintai disatu sisi saja." Jawab Elang datar dan santai
Elang segera menarik tubuh sahabat kecilnya tersebut kedalam bahu lebar miliknya.
"Nangis aja sekenceng-kencengnya untuk hari ini. Dan janji kegua, besok lu harus ceria. Besok kita mulai nyamarin luka yang terlanjur tergores dihati lu." Ucap Elang hangat dan lembut kepada gadis yang berada dipelukkannya tersebut,
Gadis tersebut segera meluapkan tangisannya, Ia menangis sejadi-jadinya dibahu lebar milik Elang.
Elang merasa tak tega, Tetapi ia biarkan agar gadis tersebut dapat kembali tersenyum.
'Dan, yang lo perluin cuman kebahagiaan dari orang yang butuh kebahagiaan lo dan rela berbagi kehabagiaannya ke lo, Bukannya malah lo yang mencari kebahagiaan dari orang yang gak rela berbagi kebahagiaannya dan gak butuh kebahagiaan lo.' -Elang.
Deskripsi tokoh :
1. Elang Aldebaran Wijaya : Cowo berbadan tinggi dan berbahu lebar yang memiliki sifat dingin dan wajah tampannya yang bersahabat dengan Biancha sejak kecil.
2. Tinezia Biancha Diana : Cewe yang termasuk tinggi, Keras kepala, Berhidung mancung, Berwajah cantik, berambut gelombang dengan warna coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
surat dari hati yang terluka.
Poetrysebuah quotes dari sebuah hati yang terluka.