"Terima kasih telah datang!"
"Selamat menikmati makanannya!"
"Woah hari ini pelanggannya banyak sekali," ujar Jungkook menghela nafas, "Hei, Kyungsoo, kau sudah selesai?!"
Kyungsoo menoleh ke arah rekan kerjanya sembari mengangkat ayam goreng yang baru saja matang.
"Ya. Sudah."
"Nah, kalian makan sianglah lebih dulu," ujar Seokjin, senior mereka, "biarkan aku dan Yoona yang melanjutkan pekerjaan kalian."
"Terima kasih, Sunbae," kata Jungkook diikuti Kyungsoo yang hanya menganggukkan kepalanya sopan kepada Seokjin.
Keduanya pun kini masuk ke ruang istirahat karyawan. Ruangan dingin ini adalah satu-satunya hiburan bagi karyawan yang merasa lelah karena harus berada di depan kompor dalam waktu lama.
"Kau tidak makan?" tanya Jungkook ketika melihat Kyungsoo meraih handphone-nya dan langsung menuju pintu belakang dari ruangan ini.
"Sebentar, aku ada urusan," jawab pria Do itu lalu meninggalkan rekannya yang hanya mengangukkan kepalanya.
Kyungsoo pun mencoba mengecek beberapa pesan yang ada di handphone-nya. Berharap ada satu saja pesan dari Sohyun untuknya. Namun setelah sekian lama mencari, pria itu tidak menemukan pesan apapun dari gadis itu.
"Ah... sedang apa dia sekarang?" gumam Kyungsoo. Pria itu akhirnya memberanikan diri menelpon Sohyun. Lima kali nada sambung, akhirnya panggilan terangkat, membuat Kyungsoo membelalakan matanya karena senang.
"Ah, Kyung, ada apa? Tumben kau menelponku?" tanya Sohyun dari seberang sana. Nada suara gadis itu terdengar baik-baik saja, membuat Kyungsoo menghela nafas lega.
"Tidak apa. Hanya ingin tahu kabarmu," jawab Kyungsoo. Pria itu menyandarkan tubuhnya di dinding, "bagaimana kabarmu?"
"Aku baik hari ini."
"Bagaimana rumah barumu? Kau menyukainya?"
"Ya. Aku sangat menyukai rumah itu. Terasa tenang dan nyaman," jawab Sohyun yang entah mengapa membuat Kyungsoo merasa cemburu.
"Lebih nyaman ketimbang bersamaku setiap hari?" tanya Kyungsoo membuat Sohyun terkekeh kecil. Sudah cukup lama Kyungsoo tidak mendengar Sohyun tertawa seperti itu.
"Bersamamu jauh lebih menyenangkan daripada sendirian," jawab Sohyun.
Kyungsoo tersenyum dan pipinya bersemu, "Kau sedang apa? Apakah kau tidak sekolah?"
"Sohyun!"
Kyungsoo terdiam ketika mendengar sebuah suara lamat-lamat terdengar dari teleponnya.
"Sekarang temui aku di ruang guru,"
"Oh, baik, Saem."
Jantung Kyungsoo mencelos. Entah mengapa ia tidak suka ini.
"Kyung-ah, aku masih ada urusan. Aku matikan ya!"
Bip!
Belum sempat Kyungsoo menjawab, telepon itu sudah mati terlebih dahulu. Pria itu menghela nafas dan menatap handphone di tangannya. Pria itu akhirnya mengirimkan sebuah pesan untuk Sohyun. Ini terpaksa ia lakukan karena ia tidak merasa nyaman dengan apa yang ia dengar dari telepon walaupun sebenarnya pria itu bisa saja ke sekolah Sohyun sekarang.
Kepada: Sohyun
Pesan:
Minggu ini aku akan ke rumahmu.***
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunshine ✔️
RomanceHidup bagiku adalah sebuah kutukan. Tidak kumengerti kenapa orang menghargai kehidupan. Mati. Itu yang aku inginkan. Karena bagiku, kedua hal itu tidak jauh berbeda seperti yang kujalani sekarang. Apakah kematian jauh lebih baik dari kehidupanku? N...