zurra the Angel

queen of demon

Sudah 4 hari zurra berada di istana milik king of demon tersebut.
Berbeda dari pack ben maupun mansion milik  leonard, zurra lebih menikmati dan nyaman tinggal di tempat ini.

Zurra berlari kesana kemari mengitari taman bunga milik edward yang berada di halaman istana tersebut.
Ia terengah memegangi dadanya yang sesak akibat berlari mengitari taman tersebut.

Senyuman tak pernah luntur dari wajah cantik nya.
Keringat yang menetes dikening tak mengurangi kecantikan dari seorang zurra.

"Hormat kami nona"

Zurra mengangguk ketika setiap orang yang ia temui memberi salam hormat padanya.

"Ciiieee bu ratu menikmati masa masa jadi ratu"

Zurra mendengus mendengar ejekan peter yang menjahili dirinya.
Ia dan peter memang sudah akrab saling mengejek dan menghina secara bersamaan.

Zurra berjalan mengabaikan peter yang mengikuti dirinya dengan celoteh celotehan tidak penting yang membuat zurra geram.

"Tahu tidak , kalau kupu kupu itu punya sayap dan lebah itu bisa menghasilkan madu yang nikmat"

Zurra yang sudah habis kesabaran berbalik menatap peter sangar.

"Masa bodoh dengan kupu kupu bersayap. , lebah dan madu bahkan kambing yang berlalu dan apalah itu yang anak balita saja tahu. Berhenti mengikuti dan pergi jauh jauh dariku dasar laki laki tidak ada kerjaan" tunjuk zurra geram.

Peter hanya tersenyum mengedikkan bahu membuat zurra ingin membunuhnya saat itu juga.

Pandangan zurra teralihkan saat ia tak sengaja melihat edward  berjalan bersama seorang wanita setengah baya yang ia ketahui dari peter adalah bibi sang demon tersebut.

Zurra menarik peter menjauh dan bersembunyi saat  edward  berbalik ketika sang bibi sudah menghilang.

"Jangan mengikuti ku dan pergi jauh jauh dari ku" ucap peter menirukan gaya bicara zurra.

Zurra membekap mulut peter dan mengintip diselasela bunga lili tempat mereka berjongkok bersembunyi dari seorang.

Peter melepas bekapan tangan zurra secara paksa dan menatap kesal ke arahnya.

"Heh manusia bodoh , kenapa sembunyi seperti maling sih"

"Aku takut ed melihat kita berdua dan salah paham . Kan gak bagus kalau dya cemburu . Toh buat cari perhatian saja susah apa lagi kalau dya salah paham ,kan gawat" ucap zurra enteng membuat peter tercengang menatapnya.

Peter melihat sesorang dibalik punggung zurra dan mulai tersenyum jahil.

"Emang dya mau jadiin kamu queen nya ? Bisa jadi dya menampung mu hanya kasian , dan mendapatkan mate yang asli."

" dya tidak mungkin meninggalkan aku . Aku yakin aku adalah matenya. Dasar wajah datar itu aja yang gak sadar" ucap zurra lantang mulai tersulut emosi.

Melihat reaksi zurra yang berapi api peter makin ingin menjahili zurra.

"Tapi menurut ku dya tidak tertarik padamu. Lihat saja kau bukan tipenya. Dya lebih menyukai gadis pendiam bukan pecicilan , gadis penurut bukan pembangkang , gadis sopan dan baik hati. Kalau pun iya kalian berdua pasangan mate . Aku yakin dya akan mereject mu"

Peter tertegun saat wajah zurra berubah murung . Peter merasa bersalah dengan perubahan sikap zurra yang mendadak diam.

Peter melihat takut takut ke balik punggung zurra , seseorang yang seajak tadi berdiri disana.

"Aku tidak tahu mengapa rasanya sakit saat kau bilang begitu. " zurra memegang dada nya yang terasa sesak entag mengapa.

"Tentu kau merasakannya . Cause you are mate. Queen of demon"

Zurra terkejut mendengar jawaban tersebut .bukan peter yang membalas ucapan nya melainkan seseorang yang berada tepat dibelakangnya.

Zurra melihat peter tersenyum tulus dan mengangguk ke arahnya.

Dengan gerakan kaku zurra berdiri dan berbalik menghadap seseorang yang tadi jadi alasan nya bersembunyi.

Pria tersebut tersenyum tipis namun tulus kearah zurra yang tengah nengontrol jantungnya yang menggila.

Edward Membelai wajah zurra sayang dan memeluk nya. Ia menghirup aroma mawar di tubuh zurra.

"Aku pergi . Ada pekerjaan" pamit ed dan berlalu dari hadapan zurra.

Zurra menyentuh kedua pipinya yang merona dan tersenyum bodoh bagai orang kesurupan.
Peter bergidik ngeri mengguncang tubuh zurra keras.

"Hei kamu baik baik saja kan?"

Zurra yang kesal di ganggu peter mendengus melepas tangan peter yang berada dikedua bahunya.

"Enyahlah jomblo sejagat" ucap zurra mengibas ngibaskan tangan nya kepada peter.

Zurra tertawa nyaring ketika peter terlihat kesal dan bebalik meninggalkan zurra.
Tanpa mereka sadari sejak pertaman mereka berada di taman tersebut mereka terus diawasi oleh seseorang yang menyamar jadi kupu kupu di area taman istana tersebut.

"Ini akan menjadi tantangan seru . Huahahahahaha" batin orang tersebut dan menghilang begitu saja.