(14) Masih Salah Paham

858 188 12
                                    

Tubuh Hanbin semakin lemas ketika suara tangis Yerin terdengar walaupun samar-samar. Dia tidak pernah menyangka bahwa perceraian akan menjadi hadiah paling mengejutkan di hari jadi pernikahannya. Rencana yang ia buat dari jauh-jauh hari justru berakhir dengan kekecewaan.

Hanbin sudah berkali-kali mengetuk pintu kamar namun tidak kunjung dibuka oleh Yerin. Telepon pun Yerin sengaja matikan.

Malam hari, Hanbin masih terduduk depan kamar Yerin dengan harapan sang istri akan membukakan pintu. Ya memang malam itu Yerin membuka pintu, untuk sekadar mencari makanan, orang marah juga butuh makan.

Hanbin segera berdiri, "Yer.."

Istrinya itu hanya melewati dirinya lalu berjalan ke arah tangga menuju dapur. Hanbin mengikutinya agar tidak hilang kesempatan.

"Yerin.."

"Berisik, mas."

Yerin kembali ke atas setelah mengambil beberapa lembar roti, dilihatnya mawar di atas meja ruang tamu.

Begitu mau memasuki kamar, Yerin berbalik.

"Itu ngga jadi dikasihin ke pacar kamu?" tanya Yerin sinis.

"Maksud kamu itu apa sih, Yer?!"

Memang dasarnya tolol mungkin, Hanbin masih tidak mengerti bahwa Yerin salah paham dengan dirinya dan Seulgi.

—Imagination—


"Mas!" teriak Yerin ketika Hanbin tak kunjung bangun padahal sudah disiram air satu gayung.

Semalaman Hanbin tidur dengan posisi duduk di depan kamar, se-marahnya Yerin pun pasti merasa iba dengan Hanbin.

Sudah tidak peduli lagi, Yerin menuruni anak tangga dengan tempo yang cepat. Hari ini Yerin ada pertemuan dengan seorang penulis terkenal asal Surabaya yang secara mengejutkan ingin berkolaborasi dengan Yerin.

Hanbin segera berlari ketika mendengar pintu rumah terbuka, bodoamat dengan liur yang mengering di pipinya.

"Yerin!"

"Aku udah telat, mas."

"Kasih saya waktu buat jelasin, iya memang kemarin saya pergi ke toko bunga bersama Seulgi bu-"

"Aku mau cerai," ucap Yerin tanpa ada keraguan disana.

Sungguh, Yerin sama sekali tidak ingin mengetahui nama perempuan itu, "Udah, ya? Aku pergi."

Setelah Yerin pergi, Hanbin baru ingat kalau dia pun harus bersiap menuju kantor.

Setelah Yerin pergi, Hanbin baru ingat kalau dia pun harus bersiap menuju kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan penampilan seperti itu, Hanbin tiba di kantornya.

—Imagination—

—Imagination—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liked by. taehyungathan, joytiara and 42.643 other.

agathayrn. Menulis menulis menulis!!! Tidak peduli apapun tetap harus menulis!!
💬 13.276 comment
c.perisenja semangat kak!!!
joytiara matanya 😭😭
min9yu Makin cantik aja ini istri orang
taehyungathan Makin cantik aja ini istri orang (999+)
see all comment

Demi apapun, Hanbin sedang merasa galau ketika melihat Mingyu meninggalkan komentar di postingan Yerin. Jarinya kembali bergerak memijat pelipisnya, frustasi.

"Seulgi, kemari sebentar."

"Ya, Pak?"

"Istri saya lagi marah, dia bicara tentang saya di toko bunga. Maksudnya itu saya gak boleh datang ke toko bunga?" sudah diberi tahu, Hanbin memang tolol.

"Bapak?! Bu Yerin melihat bapak di toko bunga bersama saya, itu yang membuat Bu Yerin marah! Sebelumnya bapak bilang juga kan kalo bapak lagi di kantor! Astaga bapak, saya tau bego itu gratis tapi ya jangan diborong juga!"

"Maksud kamu apa?! Berani sekali kamu!"

"Mending bapak segera jelasin daripada urusannya menjadi ribet," ucap Seulgi menghindari kemarahan Hanbin.

"Sudah."

Seulgi menghembuskan napas lega, "Syukur kalo sudah."

"Kok syukur?! Urusannya sudah ribet, istri saya sampe minta cerai!"

Otomatis Seulgi melebarkan matanya, ia pikir atasannya itu sudah menyelesaikan masalahnya namun nyatanya berbanding terbalik.

"Padahal saya mau kasih ini kemarin tapi hasilnya berbanding terbalik dari yang diharapkan."

Hanbin mengeluarkan kotak berisi kalung, Seulgi mendekat untuk memastikan kalung yang Hanbin beli tidak salah, siapa tau Yerin marah karena diberi kalung imitasi.

Kalung sudah menggantung di tangan Seulgi, memperlihatkan betapa indahnya perhiasan yang dia pilih tersebut.

"Bunganya lupa dibawa ya, Mas? Jadi kalungnya aja yang dikasih."

Yerin sudah berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan melipat di depan dada, salahpaham season 2 akan segera dimulai.

Imagination - Hanbin Yerin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang