Nama + Tempat kejadian disamarkan.
Cerita ini ter-inspirasi dari kisah seseorang yang tidak disebutkan namanya—dan semua nya—baik nama, tempat dll—didalam cerita ini disamarkan.
Apabila ada kesalahan dalam perkataan, penulisan kata, bahasa yang kurang dimengerti dan lain-lain—mohon dimaklumi. Beri saran, kritik dan pendapat kalian yang membaca cerita ini, ya?
Mungkin, tak sebagus yang kalian kira... tapi, saya berterima kasih pada kalian yang mau membaca cerita ini. Kalau menurut kalian ada yang kurang, jangan ragu untuk memberitahu saya, ya?
Happy Reading~
***
"Hari-hariku sebagai murid kelas tiga SMP dan sebentar lagi menuju hari kelulusan, aku menyukai seseorang yang sebentar lagi akan pergi jauh dariku.
Pergi jauh... dimana aku tidak bisa menggapai nya lagi.
Iya,
Ini adalah kisahku—saat-saat terakhirku sebagai murid kelas tiga SMP yang tiba-tiba saja menyukai seseorang yang beberapa minggu ini berteman dekat dengannya."
***
Bel berbunyi tanda jam pelajaran terakhir telah usai, sebagian murid segera pulang kerumah mereka masing-masing menggunakan kendaraan mereka ataupun berjalan kaki. Namun, tidak dengan kami—murid kelas tiga SMP Cahaya—yang tetap berada disekolah untuk latihan.
Latihan?
Iya, beberapa minggu lagi akan ada acara Perpisahan murid kelas tiga SMP Cahaya. Setelah melewati berbagai ujian—seperti Try Out dan Ujian Nasional—kini, kami sebagai murid kelas tiga akan latihan paduan suara untuk acara Perpisahan kami.
Tidak hanya kami—murid kelas tiga, beberapa adik kelas juga tetap berada disekolah untuk latihan—mengisi acara lainnya. Entah kenapa, aku merasa bersemangat untuk latihan paduan suara hari ini.
Oh ya, namaku Nia—murid kelas 3-A SMP Cahaya. Tidak ada yang spesial dariku sih, hanya seorang siswi biasa yang menjalani hari-hari sekolahnya bersama teman-teman. Hari-hari yang kujalani selama tiga tahun di SMP Cahaya bersama teman-teman sangatlah menyenangkan bagiku. Banyak pengalaman yang tidak pernah kurasakan sebelumnya, karena sewaktu SD aku memiliki masa lalu yang tidak ingin kuingat lagi.
Aku tidak perlu meceritakan masa laluku karena bagiku semuanya tidak ada yang penting. Yang terpenting saat ini adalah latihan untuk acara yang akan diselenggarakan beberapa minggu lagi. Sebelum latihan dimulai, kami diberi waktu istirahat sejenak untuk mengisi tenaga.
Saat ini, aku dan dua sahabatku—Nur dan Lita berada didalam kelas. Mereka berdua rencana nya akan mengisi acara Musikalisasi Puisi—dibantu oleh salah satu teman Nur dari kelas sebelah—bernama Riski. Awalnya, aku ingin sekali membantu mereka. Tapi, karena aku sudah ditunjuk oleh wali kelasku untuk berpuisi—seorang diri, jadi tidak mungkin aku mengisi acara lebih dari dua. Bisa-bisa aku kewalahan.
Mereka juga tidak keberatan, jika aku melihat mereka latihan. Toh, aku sering melihat mereka latihan sekaligus membantu mereka membuat lirik lagu.
"Nia, daripada kau melihat kami latihan. Mending kau latihan puisi." Kata Lita—padaku.
"Tak apalah, Lita. Biarkan aja dia disini~ ya kan, Nia?" Ujar Nur sambil tersenyum lebar—seolah memiliki makna dari senyumannya.
"J-jika aku mengganggu kalian latihan—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta yang Singkat ✓
Short Story[COMPLETED] | TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA | Nama dan tempat kejadian disamarkan. "Hari-hariku sebagai murid kelas tiga SMP dan sebentar lagi menuju hari kelulusan, aku menyukai seseorang yang sebentar lagi akan pergi jauh dariku. Pergi jauh... dim...