Hari pun sudah Pagi, Yap Hari ini hari Senin. Upacara pastinya. Gurawan yang terdengar di telingaku, susanan gaduh di kelasku membuat kepalaku sakit. Aku hanya diam dan teringat dengan kata-kata rara "ini bakalan jadi perang".
Bel pun berbunyi, saatnya upacara di mulai..
Begitu sudah selesai waktunya masuk kelas. Aku hanya diam di samping Dewa, aku tidak menegur dia sama sekali. Setiap aku melihat wajah Dewa aku teringat dengan kata-kata Rara, yaampun kenpa jadi begini.
"Ehh... ehhh ko dari tadi kaya ada yang diemin gua ya" Dewa dengan nada sedikit mengejek
"Siapa yang diemin kamu? " ujurku berpura-pura heran
"Hmm.. Kenapa shh lo Rel, lo lah yang diemin gua, yakali tembok yang diemin gua" Dewa dengan raut wajah yang sedikit berfikir
"enggak ah" jawabku
Dewapun langsung ngoceh-ngoceh sendiri.
"Bisa diem gk sh Wa!? Gk bisa diem banget" aku dengan nada kesal
"Haha ini nh yang gua suka, marah-marah manja, dahal kaya mak erot" Dewa dengan raut wajah tertawa.
"G lucu" jawabku dengan sedikit kesal
"Rel lo ini kenapa shh. Tadi mlm gk bls line gua, sekarang gua didiemin, tuhkan aneh lo mah" Dewa dengan heran.
Aku hanya diam.
Bel istirahatpun berbunyi. Semua siswa siswi berlarian ke kantin, akupun pergi ke toilet bersama Nindi, Bela dan Lala. Ditengah perjalanan kami sedang ngobrolin si kumel yang ada di kelas kami, kami sedang tertawa terbahak-bahak. Seketika Bela mencubit tanganku,
"Awww.... Apaan shh Bel, sakit tau" Jeritku
"Rel lo harus liat itukan gengnya laura" Bela dengan muka begitu panik
"Anah iyaa" Nindi dengan raut wajahnya yg kaget
"sumpah mereka menuju kesini" Lala ikutan menyambar
Seketika Laura menarik tangan ku
"Awww, apa-apaan kamu tarik tangan aku" jawabku dengan menahan rasa sakit
"Oh jadi lo yang namanya Aurel. Susah juga ya nyari lo di kelas gk ada. Taunya disini.." Laura dengan nada sangat keras.
"Ngapain kamu nyariin aku?" Aku dengan sedikit biasa aja
"Gk usah pura-pura bego deh lo! Lo kan sebangkunya Dewa? Lo jugakan yang kemaren jalan bareng Dewa, bagus ya lo!. Cewe kaya lo enaknya di apain ha!!! " Laura dengan nada yang ngegas dan tangnya yang seketika menjambak rambutku.
"Ya terus ada masalah gitu? Apa masalahnya sama kamu?" aku dengan melepaskan tanganya yg menjambak rambutku dan menginjak kakinya dengan sangat kuat
"BARU INI CEWE YANG BERANI SAMA GUA! , GEDE JUGA NYALI LO. BERANI LO JAWAB GUA! BAKAL LO RASAIN AKIBATNYA" byurrrrr....... Laura dengan mengambil air di dalam toilet dan menyiramku tanpa berfikir.
"Apa-apan kamu nyiram aku?, apa salah aku sama kamu Lau? Aku bukan cewe yang di tindas terus diem ajaa!" raut wajah yang begitu kesal
aku dengan muka yg basah, baju yang berantakan dan basah. Rambut yang aut-autan
Semua para siswa menggerumbul di depan toilet, yap hari ini aku menjadi tontonan satu sekolah. Aku sangat kesal dengan Laura, tiba-tiba rara datang ke kelasku
"Rel.... Aurel lo kenapa? Lo gk papakan? Gua tadi lagi di perpus, kata anak-anak lo di labrak sama Laura, kenapaa baju lo basah? Lo di apain sama dia? " Rara memasuki kelasku dengan panik.
"Bener kata kamu tadi malam. Ini bakal jadi perang besar-besaran antara Aku dan Laura" jawabku dengan wajah stres
"Gk bisa di biyarin ini, lo gk pernah ngusik orang Rel, tapi lo di usik orang" Rara dengan nada yang sedikit menekan
"Udah Ra gk papa, itung-itung ini jadi latihan aku buat ngadepin orang kaya laura" jawabku dengan sabar
"Halah Rel baru ini gua liat lo yang begitu berani, lo mana pernah mau ribut sama orang, bahkan lo mana mau masuk BK, apa lg cuma karena cowo!" Nada Rara yang begitu kesal
"Udah Ra mending kamu kipas-kipas baju aku, biar cepet kering. Masalah laura biarin" nada ku yang menahan menggigil di bandanku
Juan dan Bima datang menemuiku
"Kenapaaa Rel? Ko bisa kaya gini? Udah gua bilang jauh-jauh lo dari Dewa!" Juan yang begitu panik melihat keadaanku
"Lo sh gk bisa di bilangin, ini kan yang lo dapet selama lo kenal Dewa! " raut wajah Bima yang menatapku dengan sangat sinis
"Lo orang apa-apaan sh, ini Aurel lagi kedinginan malah loorang giniin!" Rara yang kesal dengan kedatangan mereka yang malah namabah memperkeruh suasana.
Nindi, Lala, Bela tiba-tiba datang dengan ngos-ngosan mereka kayanya abis lari-lari, mereka bertiga langsung nyamperin aku
"AURELLLLLL!!! AURELLLLLLLLLL!! Nindi, Lala Dan Bela menjerit serempak
"Ada apa shh, kalian dari manaa?" Aku melihat mereka dengan heran
"Sebelumnya maafin kita ya Rel, tadi tiba-tiba pergi" Nindi dengan nada meminta maaf
"Iya Rel, jadi gk enak gua samaa lo" Bela pun ikut-ikutan
"Rel sebenernya tadi kita....... " Lala dengan raut wajah yang penuh tanda tanya
Aku dengan pusing melihat tingkah mereka, gelagat mereka yang buat aku penasaran mereka tadi pergi kemana.....
KAMU SEDANG MEMBACA
luka
Teen FictionBagiku, ini bukan sekedar perihal ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan Hari.