41. Manja

2.3K 222 46
                                    

Nih buat kalian yang katanya masih pingin baca cerita ini
Jangan lupa tinggalkan jejak
Hihi

***

"Iya sayang.." Meski agak gimana, tapi toh Mondy masih mengangkat telefon dari Raya.

Bukanya Mondy tak sayang, hanya saja Raya terlalu over menelfonya.

Entah sudah dering keberapa yang Mondy dengar.

"Kapan pulang?"

Mendengar suara dari seberang membuat Mondy menghela nafas.

"Pengen sekarang sih yang, tapi.." Mondy melihat tumpukan berkas di mejanya.

"Pekerjaan masih numpuk" lirih Mondy merasa bersalah.

"Yah.. padahal kangen" rengek raya. Hal itu tentu sukses membuat Mondy menari sudut bibirnya.

"Sama.."

"Pengenya kamu dirumah kak nemenin aku sama calon baby kita.."

Mondy menggigit ujung bibirnya. Diberi kalimat seperti ini, siapa yang tahan coba.

"Baiklah.. kakak pulang sekarang" pasrah Mondy. Bagaimanapun isterinya jauh lebih penting dari apapun.

Apalagi saat ini Raya sedang mengandung anaknya. Benih yang ia tanam dan Mondy tak sabar menunggu Raya melahirkan.

Ah betapa moment itu sangat membahagiakan.

Selesai menandatangi beberapa berkas, Mondy mengenakan jasnya. Ia juga meraih tas kerjanya dan bersiap pulang.

.

Huwekk

Huwekk

Entah sudah keberapa kalinya Raya bolak balik kamar mandi dan memuntahkan apa yang ia makan.

Rasanya sunghuh tidak enak.

Raya ingin sekali menagis ditambah ia juga rindu pada Mondy.

Ini memang bawaan hamil tapi Raya tidak menyangka rasanya seperti ini.

Mama mertuanya sudah menyiapkan teh dan aroma apa saja yang bisa membuat Raya lebih nyaman.

Tapi tetap saja gagal.

"Nak gimana? Masih mual?" Raya mengangguk lemah.

"Yaudah tiduran gih. Mama bantu. Mondy mau pulang?"

"Iya mah. Tadi katanya masih di jalan."

Mama Mondy tersenyum sembari mengelus perut Raya yang sudah terlihat membuncit.

"Cucu oma jangan rewel ya? Bentar lagi papa pulang kok"

.

"Heyy sayang.." Raya masih membungkuk di depan washtafell demi untuk mengeluarkan hasrat mualnya ketika sebuah tangan tiba tiba terasa membelai rambutnya.

"Apa saat aku dikantor kamu seperti ini terus?" Ucap mondy penuh rasa bersalah. Seandainya raya bilang kalau ia mual mual terus, pasti mondy akan segera pulang dengan cepat.

Aku Cinta Kamu  (ramonstory)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang