Tak lebih dari sepeminuman teh, dari dalam rumah tampak seorang lelaki paruh baya yang tampak gagah keluar dengan wajah yang terlihat ramah menghampiri Arya Wirayuda dan Gupita yang duduk di pendopo rumah.
"Wah, mari-mari, maaf harus menunggu lama, perkenalkan Saya yang tua ini Satmoko yang diberi tugas menjadi Kepala Kabuyutan Gluntung ini, lalu anak muda berdua ini siapa ya, tadi istri saya bilang kalian pengin minta ijin menginap di banjar desa malam ini" ujar Ki Satmoko selaku tuan rumah sekaligus Buyut di desa itu.
"Perkenalkan Ki Buyut, kami ini dua anak gunung yang sedang mencari pengalaman hidup berkelana dari satu tempat ke tempat lain mengikuti kemana kuda kuda kami melangkah, saya Arya Wirayuda dan ini Kakang Gupita" ujar Arya Wirayuda memperkenalkan diri
"Lalu benar kalian ingin menginap di banjar desa malam ini?" tanya Ki Buyut
"Benar Ki Buyut, jika diijinkan malam ini kami ingin bermalam di banjar desa ini sebelum besok pagi melanjutkan perjalanan kami" ujar Arya Wirayuda
"Tentu, tentu saja boleh anak muda, banjar desa itu memang disediakan bagi siapapun yang kemalaman dan hendak bermalam di kabuyutan ini" ujar Ki Buyut
Di sela-sela pembicaraan antara Ki Buyut dan kedua tamunya itu, istri Ki buyut keluar sambil membawa nampan yang betisi tiga buah gelas berisi minuman serta makanan kecil.
"Ayo, silahkan diminum, dan dimakan seadanya, maklum namanya juga di dusun yang jauh dari kota, ya seadanya seperti ini" ujar istri Ki Buyut mempersilahkan.
Demikianlah, maka obrolan menjadi semakin seru diselingi dengan menikmati makanan serta minuman yang disajikan oleh istri Ki Buyut.
"Demikianlah anak muda, akhir akhir ini memang situasi dirasakan menjadi tidak aman, banyak desa-desa di kabuyutan yang jauh dari pengawasan prajurit sering didatangi perampok yang merampok hadil bumi yang disimpan di lumbung desa" ujar Ki Buyut
" Berarti apa yang kami dengar dari para pedagang di pasar memang bebar-benar terjadi, lalu bagaimana Ki Buyut menanggapu situasi seperti itu" ujar Arya Wirayuda menanggapi Ki Buyut
"Untungnya di desa ini banyak anak-anak muda yang bersemangat, mereka kemudian membentuk barisan pengawal kabuyutan, dan seminggu dua kali setiap malam Anggara (selasa) dan malam Sukra (jumat) berlatih kanuragan di halaman rumah ini dilatih oleh ayah saya yang dulu pernah mengabdi sebagai prajurit di Wikwatikta"
"Wah bagus sekali, kalau saja anak-anak muda di kabuyutan lain juga punya semangat yang sama dengan anak-anak muda di Gluntung ini, kami yakin para perampok akan berfikir dua kali sebelum melakukan aksinya" ujar Gupita
"Tapi apa yang dilakukan anak-anak muda di sini juga mengandung resiko, sebab kami tidak tau sejauh mana kekuatan para perampik yang meraja lela itu, sementara anak-anak muda di sini belum punya pengalaman sama sekali menghadapi perampok," ujar Ki Buyut
"Tapi paling tidak dengan bekal berlatih kanuragan, maka ada modal jika pada suatu ketika anak-anak muda Gluntung bertemu dengan para perampok Ki" jar Arya Wirayuda
"Lalu kalian sendiri, apakah pernah bertemu petampok selama dalam melakukan perjalanan" tanya Ki Buyut
"Belum Ki, kami juga belum lama melakukan perjalanan, baru sekitar dua pekan kami meninggalkan Penanggungan, rencana kami hendak menuju ke Lamajang" ujar Arya Wirayuda
"Semoga saja perjalanan kalian lancar dan tidak menemui hambatan seperti perampok atau begal" ujar Ki Buyut
"Terima kasih Ki Buyut, itu yang kami harapkan" ujar Arya Wirayuda
"Baiklah, saya persilahkan kalian untuk beristirahat, karena sudah semakin sore saya mau membersihkan badan dulu, kalian kalau mau mandi membersihkan diri, di sanping banjar itu juga ada bilik mandinya" ujar Ki Buyut
"Silahkan Ki Buyut, soal mandi, kami tadi sudah mandi di sungai yang ada luar desa" ujar Arya Wirayuda

KAMU SEDANG MEMBACA
Paregreg, Senjakala Wilwatikta
Historical FictionCerita fiksi sejarah ini mengambil setting masa Wilwatikta (Majapahit) pasca Hayam Wuruk mangkat yang kemudian timbullah perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregreg Arya Wirayuda, seorang bangsawan muda, cucu dari bekas senopati perang Majapa...