20181204
Happy Reading
***
Seokjin yang sedang live bermain game di V-Live untuk merayakan ulang tahunnya bersama Army, berteriak terkejut. Teriakan itu bukan karena dia kalah bermain game, tetapi tiba-tiba saja lampu dorm BTS mati. Seokjin melihat kearah staf yang sedaritadi merekamnya bermain dengan kening berkerut. Staf yang mengerti Seokjin kebingungan, hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tau.
"Apakah Bang PD-nim belum membayar listrik dorm?"
Seokjin terkekeh mendengar pertanyaan konyol yang dia ajukan. Staf yang berada disampingnya tidak menanggapi pertanyaan itu. Terlampau terbiasa. Listrik dorm yang tiba-tiba mati, membuat Seokjin terpaksa menghentikan acara live-nya. Seokjin mengambil ponselnya. Mengetik sesuatu untuk Army, sebagai permintaan maaf dia harus menunda live-nya.
Seokjin terdiam saat menyadari tidak ada seorang member yang keluar dari kamarnya. Seokjin tau jika di dorm itu ada Namjoon, Hoseok, dan Jimin karena beberapa menit lalu mereka bertiga merecoki live-nya.
"Apakah kita hanya berdua di sini?" Seokjin bertanya kepada staf yang masih setia disampingnya.
"Mungkin."
Seokjin kembali mengernyit bingung. Tidak seperti biasanya. Jika listrik mati seperti ini, biasanya Hoseok selalu berteriak keluar dari kamar atau studionya. Jimin yang mengetuk kamar Seokjin bertanya mengapa listrik di dorm mereka mati. Sekarang, suasana di dorm begitu hening.
"Apakah mereka sudah tidur? Tidak menyadari jika listriknya mati?"
Staf itu kembali menggeleng tanda tidak tau. Seokjin bangkit dari duduknya. Mencari keberadaan member lain dan juga menyalakan kembali listriknya. Berbekal penerangan dari ponselnya dan juga staf, mereka berjalan beriringan.
"Aku saja yang menyalakan lagi listrik. Kau fokus mencari member saja."
Seokjin hanya mengangguk. Menuruti perkataan staf itu yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri. Mereka terpisah. Seokjin berjalan menuju kamar Jimin. Seokjin dikejutkan dengan suara ponselnya. Layarnya berkedip menampilkan nama Jimin. Baru saja Seokjin ingin memarahi Jimin tapi dia urungkan ketika mendengar suara Jimin yang ketakutan.
"Hyung, tolong aku."
"Kau dimana?"
"Aku di ... Aarrghh..."
Telepon terputus secara sepihak. Seokjin berulangkali memanggil nama Jimin dan kembali menghubungi soulmate Taehyung, tetapi tidak aktif. Seokjin merasa cemas dengan keadaan Jimin. Seokjin setengah berlari menuju keluar. Tiba-tiba saja Seokjin menabrak seseorang.
"Hyung."
Suara itu milik Taehyung. Seokjin mengarahkan ponselnya kearah Taehyung. Mata Seokjin membulat ketika melihat wajah Taehyung membiru.
"Ya ampun Tae, ada apa dengan wajahmu?"
Belum sempat Taehyung menjawab, tiba-tiba tubuhnya ambruk dipelukan Seokjin. Taehyung pingsan. Seokjin memanggil nama Taehyung dan menepuk pipinya agar adiknya itu bangun. Sayangnya semua tidak berhasil. Seokjin melihat ke kanan dan kiri. Seokjin bingung. Apa yang dia harus lakukan.
Dorm mereka gelap. Tahyung pingsan dan juga Seokjin khawatir dengan keadaan Jimin. Belum lagi member yang lain tidak ada. Seokjin menghela napas frustasi. Disaat dia ingin menelepon Namjoon, sebuah suara mengejutkannya.
"Seokjin hyung."
Seokjin menoleh kearah sumber suara. Jimin melangkah tertatih mendekati Seokjin. Keadaan Jimin sama dengan Taehyung. Ada luka lebam diwajahnya. Seokjin menarik Jimin agar duduk disofa samping Taehyung berbaring.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau dan Taehyung sama-sama mempunyai luka lebam? Kalian bertengkar?" Jimin menggeleng. "Aku akan mengambil obat untuk mengobati luka kau dan Taehyung. Kau jangan kemana-mana."
Jimin hanya mengangguk. Baru selangkah Seokjin berjalan. Semua lampu dorm menyala. Di depannya sudah ada Hoseok yang sedang memegang kue ulang tahun. Namjoon, Jungkook, dan Yoongi yang ada disamping kanan kiri Hoseok menyanyikan lagu ulang tahun. Mata Seokjin membulat. Jimin dan Taehyung sudah berada di dekat Seokjin. Taehyung hanya berpura-pura pingsan.
"Selamat ulang tahun Seokjin Hyung. Bagaimana aktingku dan Jimin? Keren 'kan?"
Taehyung mengangkat kedua alisnya menggoda. Seokjin yang sudah sadar jika dia dijahili oleh Taehyung dan Jimin, segera memukul pundak dua maknae kesal.
"Jadi tadi itu cuma akting? Astaga. Kalian tau aku cemas sekali tadi."
Jimin dan Taehyung langsung merangkul Seokjin di sisi kanan dan kirinya. "Maafkan kami. Ini bagian dari kejutan kedua untukmu Hyung."
"Sudahlah Hyung. Hari ini ulang tahunmu. Tiup lilinnya dulu."
Hoseok mengarahkan kue ulang tahunnya di depan Seokjin. Seokjin menghela napasnya lalu meniup semua lilin yang ada diatas kue ulang tahun. Jimin dan Taehyung terus meminta maaf kepada Seokjin sampai Seokjin jengah. Sekesal dan semarah apapun mereka. Mereka tidak akan marah dan kesal berlama-lama. Mereka akan saling berbicara dan menyelesaikan masalah itu, hari itu juga.
Today is Seokjin day. Happy birthday worldwide handsome Bangtan.
END
PS : Baru sempet up ini. selamat ulang tahun Seokjin, hyung tertua Bangtan. Tau telat 5 hari. Maaf ya.
See you next story
KAMU SEDANG MEMBACA
Beyond The Scene Story
Fiksi PenggemarKumpulan oneshot, short story, dan ficlet tentang BTS Warning : FF ini hanya imajinasi penulis jika ada kesamaan tempat, dan adegan itu tidak disengaja. FF ini terinspirasi dari BTS. Semua tokoh yang ada didalamnya milik keluarga, fans, agensi, dan...