Lagu Calliope Yang Saya Ciptakan

516 104 33
                                    

Kim Seokjin meninggalkan rumah.

Rumah megah, besar, dingin, itu ditinggalkan. Kemudian menjadi kian dingin, membuat gigil. Saya juga ditinggalkan, bersama debu-debu yang beterbangan, bersama barang-barang antik yang berjejeran, bersama cahaya yang hanya bisa menyelinap sedikit.

Kim Seokjin meninggalkan rumah.

Saya merindukannya, seperti awan yang merindukan hujan. Proses yang dibutuhkan awan untuk bersua dengan hujan cukup lama, saya tak dapat lagi menunggu. Seperti ketika partikel air terangkat tanpa debu, atau isi awan yang menggebu-gebu, saya tak dapat lagi melewati proses selama itu.

Seperti saat kabut menutupi pandangan, saya menutup mata supaya hanya ada dirinya di dalam rasa. Seperti saat hujan, saya menjatuhkan diri ke dasar laut, berenang membelah atom-atom yang membuat basah, hingga kemudian sampai di dasar hati saya sendiri untuk menemukan namanya.

Namanya, Kim Seokjin.

Nama itu, nama yang menghantui saya setiap malam, merangkul erat jiwa saya setiap detik, dan mengikat kuat hati saya hanya untuk dirinya seorang. Saya kelimpungan.

Tapi, saya merindukannya. Sangat. Rindu. Sarat. Rindu.

Penyakit rindu itu menjadi penyakit yang meradang, menyebarluas seperti sel kanker yang siap menerkam. Penyakit itu mengubah ritme jantung saya, dada saya sakit setiap mengingatnya. Sama seperti sekarang, saya masih merindukan Kim Seokjin.

Seperti awan yang merindukan hujan, saya merindukan ekstensinya di hati saya. Kim Seokjin berhasil menghancurkan tatanan alphabet dalam kamus otak saya. Menjadi z-y-x-w-v-u-t-s-r-q-p ....

Padahal saya tahu, cinta yang Kim Seokjin berikan pada saya itu bukan jenis cinta yang sama dengan yang sama punya. Ia berbeda. Saya juga berbeda.

Sayangnya, dunia tak memperbolehkan saya cinta kepada Kim Seokjin.

Sayangnya, Kim Seokjin hanya menganggap saya sebagai lukisan berbingkai yang dipajang di ruang tamunya.

Dan lagu yang saya nyanyikan ini, hanya dapat didengar oleh saya sendiri.

Sebab, Kim Seokjin meninggalkan rumah dan rumah yang ditinggalkannya itu sudah menjadi abu.

[]


Oke, selamat ultah "maknae" bangtan.

Hoho, tetep kocak ya, tetep ganteng, tetep berisik, tetep sayang sama army, cie.

Hoho, tetep kocak ya, tetep ganteng, tetep berisik, tetep sayang sama army, cie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

P

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


P.s. Ini kupasin 300 words makanya pendek.

Lagu Calliope Yang Saya CiptakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang