KIMPUT part

265 22 5
                                    

Lantunan nada dering dari ponsel berbunyi. Kimberly mengambil ponselnya dan mengangkat telponnya.

"Hallo!"

"......."

"Sekarang?"

"......."

"Oke"

"......"

"Bye"

"....."

"Love u too!"

Kimberly kembali memasukkan Hpnya kedalam saku roknya. Teman-temannya sudah menatap tajam padanya.

"Siapa Kim? Tanya Hanin.

Pletak!!!

Raline menjitak kepala Hanin pelan.

"Ra! Hobi banget sih Lo jitak pala gua!" Hanin mengelus kepalanya.

"Kangen gua sama Lo, udah jarang ngumpul." Ucap Raline.

"Maklum Ra wanita karir." Tambah Zahra.

"Eh Kim Lo belum jawab pertanyaan gua loh!"

"Ya ampun Hanin... Kalo Kimberly bilang love u too, pasti dari Putra lah. Ya kali." Ucap Raline.

"Siapa tau bokapnya."

"Nggak gitu juga kali gua!" Ucap Kimberly.

Kimberly meneguk air minumnya. Lalu berdiri. Teman-temannya menatap penuh tanya. Seolah mengerti dengan tatapan teman-temannya, Kimberly kembali duduk.

"Putra ngajak gua ketemu! Udah ah... Keburu bel masuk bunyi!" Kimberly beranjak pergi.

"Baru juga istirahat... Mana bunyi Kim!" Teriak Zahra.

TAMAN BELAKANG SEKOLAH...

Dari kejauhan tampak Putra sedang duduk dibungkus taman, dan rupanya sedang mengobrol dengan seseorang. Kimberly menghampiri laki-laki itu.

"Nanti dilanjut! Gua ada keperluan dulu!" Ucap Putra.

"Yaudah nanti Lo kabarin gua aja, gua cabut dulu. Bye Put!" Teman Putra menatap Kimberly. "Kim!"

"Ya!"

Setelah laki-laki itu benar-benar bealu pergi, Kimberly duduk disamping Kekasihnya.

"Ada apa nyuruh aku kesini?" Tanya Kimberly.

"Emang nggak boleh ya ketemu sama pacar sendiri?"

"Bukan gitu, aku lagi makan siang tau!" Jelas Kimberly.

"Jadi aku ganggu nih? Yaudah huh balik lagi!" Putra tersenyum.

"Hah?"

"Bercanda!" Kimberly menghembuskan nafasnya kasar.

"Temenin aku makan!" Tawar Putra.

Kimberly menghadapkan tubuhnya pada Putra. Mengangguk menyetujui.

"Tumben kamu bawa bekel!"

"Ibu maksa!" Jawab Putra.

"Owh." Mereka melanjutkan makan.

"Aku mau nanya!" Ucap Putra disela-sela kegiatan makannya.

"Nanya soal apa?" Kimberly menatap Putra.

"Kamu kemarin pulang sama Levin?"

Bagaikan diterjang sebuah badai, mulut Kimberly kelu. Bagaimana Putra bisa mengetahui hal itu. Kimberly terdiam, mencoba merangkai kata-kata agar tidak salah bicara.

POTRET PERSAHABATAN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang