Pagi hari di kota Lembang ternyata berbeda dengan pagi hari di kota besar pada umumnya. Embun dan udara yang sangat sejuk dapat kita rasakan ketika membuka jendela kamar ataupun ketika kita beranjak dari dalam ruangan. Suasana yang benar-benar nyaman untuk menikmati alam di pagi hari. Seperti biasanya Keyzia telah bangun di pagi hari, jam baru menunjukan pukul setengah enam pagi, namun Keyzia sudah selesai mandi dan keluar kamar untuk menyapa kedua mertuanya, kalau Melvan tidak perlu disapa sepagi ini, karena Keyzia sangat yakin kalau Melvan masih di alam mimpinya, mungkin nanti siangan baru bangun.
Saat turun ke lantai satu ternyata suasana masih sunyi dan sepi, Nicole maupun Jerson belum ada tanda-tanda sudah keluar kamar. Ketika hendak kembali lagi ke kamarnya di lantai atas, Keyzia mendengar suara dari dapur. Dengan rasa penasaran, ia mencoba untuk menghampiri, mencari tahu ada siapa di dapur. "Pagi Bu Kas" sapa Keyzia ketika melihat Bu Kas sedang sibuk di dapur. "Ehh, pagi non... Waduh masih pagi sudah bangun non" sapa Bu Kas yang sedikti kaget dengan sapaan tiba-tiba dari Keyzia. "Udah biasa bangun pagi bu, ibu lagi ngapain?" tanya Keyzia yang bingung melihat Bu Kas mondar mandir memasukan dan mengeluarkan makanan dari kulkas. "Ini non, ibu bingung mau bikin apa buat sarapan. Biasanya Bu Nicole sama Pak Jerson sarapan jam tujuh, nah ini uda hampir jam enam ibu belum tau mau bikin apa." jawab Bu Kas yang sedang kebingungan. "Ya uda sini Keyzia bantu ya bu."jawab Keyzia menawarkan bantuan kepada Bu Kas. "Eh, jangan non. Biar Bu Kas aja yang didapur, si non mah duduk-duduk aja di dalem. Atau mau dibuatkan minuman hangat non?" tolak halus Bu Kas merasa tidak enak dan juga tidak lupa menawarkan minuman hangat untuk Keyzia, karena udara di pagi hari yang dingin. "Gapapa bu, sekalian Keyzia belajar masak juga sama Bu Kas." Keyzia yang bersikukuh ingin membantu Bu Kas. "Ya uda atuh kalo gitu kita masak sama-sama" ajak Bu Kas yang juga senang karena dibantu dan ditemani Keyzia.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh, Keyzia dan Bu Kas masih sibuk masak di dapur. Bu Kas mengajari Keyzia membuat surabi, salah satu makanan yang banyak di jual di daerah Lembang dan Bandung. Selesai membuat surabi, untuk menu lainnya mereka membuat roti bakar, dan juga pisang panggang dengan taburan coklat, keju, dan susu kental manis. "Wahhh... lagi pada bikin apa nih?" tanya Nicole ketika masuk ke dapur dan melihat Keyzia dan Bu Kas lagi sibuk masak. "Pagi mah, ini Keyzia lagi diajarin bikin surabi sama Bu Kas" sapa Keyzia ketika melihat Nicole masuk ke dapur. "Pagi bu, ini non Keyzia pingin bantuin katanya bikin sarapan, sekalian belajar." sapa Bu Kas sambil membantu Keyzia mengangkat surabi yang sudah matang. "Waahhh kayanya enak nih, jadi pengen cepet-cepet nyobain" jawab Nicole dengan semangatnya. "Ya udah mamah mandi dulu sekalian bangunin papah." pamit Nicole sambil berjalan keluar dapur.
Keyzia telah selesai membuat sarapan dan menatanya dengan cantik di meja makan, siap untuk disantap. "Wahhh, ini semua buatan Keyzia?" tanya Jerson ketika sampai di meja makan. "Pagi pah, ngga pah, buatnya duaan sama Bu Kas, Keyzia cuman bantuin sambil belajar." sapa dan jawab Keyzia kepada Jerson yang telah duduk di meja makan siap sarapan. "Melvan mana? belum bangun?" tanya Jerson yang tidak melihat keberadaan Melvan di meja makan. "Iya belum Keyzia bangunin pah, bentar Keyzia bangunin dulu." jawab Keyzia sambil pamit menuju lantai atas untuk membangunkan Melvan. "Ga usah Key, kalo dia bangun nanti makanannya dia abisin, nanti kalo uda mau abis baru dibangunin." jawab Nicole sambil mengedipkan mata, sadar akan keberadaan Melvan yang baru turun dari tangga. "Bales dendam?" jawab Melvan yang merasa sedang jadi bahan bully. "Wah tumben jam segini Melvan uda bangun!" seru Nicole yang pura-pura kaget. "Biasanya tunggu perut lapar dulu baru bangun. Apa uda kelaparan?" sindir Nicole karena biasanya Melvan paling susah untuk bangun pagi. "Nah gitu dong biasain bangun pagi" puji Jerson kepada Melvan yang bisa bangun pagi tanpa dibangunkan terlebih dahulu.
"Ini apaan?" tanya Melvan sambil menusuk-nusuk surabi dengan garpu. "Itu namanya surabi, cobain deh, rasanya lumayan enak kuahnya manis kaya kolak, tapi ga semanis kolak" jawab Keyzia memberitahu. "Udah cobain aja, itu Keyzia yang buat loh" ucap Jerson memberitahu sekaligus menyanjung Keyzia. "Bener ini kamu yang buat?" tanya Melvan sambil menatap Keyzia, sedikit tidak percaya. "Iya, tadi bikin bareng Bu Kas sekalian belajar" jawab Keyzia sambil tersipu malu. Setelah mengetahui kalau itu buatan Keyzia, Melvan segera mencobanya tanpa ragu. "Enak, nanti bikin lagi ya buat sarapan kalo di apartement" puji Melvan yang suka dengan surabi buatan Keyzia dan meminta Keyzia untuk membuatkannya kembali ketika di apartement. "Susah Van, yang lain aja ya... ga ada alatnya. Lagian harus pake arang juga, ribet" jawab Keyzia menyesal tidak dapat membuatkannya kembali untuk Melvan karena peralatannya yang masih tradisional dan menggunakan arang, lumayan sulit dan ribet. "Kalo pisang coklat keju ini aku bisa, nanti aku bikinin lagi" ucap Keyzia kembali mencoba untuk memberikan pilihan lain. "Itu juga kamu yang buat?" tanya Melvan kembali. "Semua non Keyzia yang buat den" jawab Bi Kas sambil membawakan susu murni khas lembang. "Keyzia kan cuman bantuin Bu Kas tadi sambil belajar." jawab Keyzia merendah, mendengar pernyataan dari Bu Kas membuat Melvan lebih semangat mencoba semua makanan yang ada di meja makan tersebut. "Ya uda bikin pisang ini aja, enak, sama roti bakarnya" pinta Melvan sambil mengunyah makanan. "Tuh kan kata mama juga apa, kalau Melvan bangun semua sarapannya diabisin sama dia" ucap Nicole sambil tertawa menggoda Melvan dan yang lainnya pun ikut tertawa, sementara Melvan yang cuek masih melanjutkan makannya dengan santai sambil main hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...