Part 2

152 3 0
                                    

Setelah Deni , Inem, dan Ara sadarkan diri mereka semua terkejut kemana perginya makhluk yg telah melumpuhkan dan melukai mereka , dan mereka juga terkejut kemana luka-luka bekas pertarungan mereka , Mereka pun tidak ambil pusing dengan hal ini . Dan keesokan harinya saat Deni sekolah pikiran Deni sangat terganggu tapi karena Deni masih berumur segitu jadi dia nggak mikir sampai kemana-mana . Disaat pertengahan ujian Deni merasa sering ada bisikan-bisikan aneh dan menyuruh Deni untuk keluar kelas tapi Deni tidak sedikitpun menghiraukan bisikan-bisikan itu . Setelah selesai ujian Deni bergegas pulang saat di tengah perjalanan pulang Deni melihat sosok pria dewasa , putih, cakep dia sedang latihan bela diri dengan pakaian layaknya pendekar , Deni pun melihat pria tersebut dan terkagum-kagum sedikit menirukan gerakan-gerakan tersebut . Akhirnya pria tersebut menghampiri Deni dan mengajak berkenalan dia bernama Raden Ageng Rhema Maspati biasa di panggil Rhema . Dibalik pertemuan ini Deni pun tidak mengetahui bahwa dia lah yg menjaga Deni sejak kecil, dan begitu sebaliknya Rhema pun tidak berbicara kalau dia yg menjaga Deni selama ini, tak lama kemudian datanglah Inem dan Ara mereka pun kaget saat melihat Deni bersama dengan Pendekar tersebut. Sebetulnya Inem dan Ara sudah pernah kenal dengan Pendekar tersebut, Jadi, dulu Inem dan Ara sangatlah membenci manusia dan sering mejailin manusia di suatu ketika mereka berdua bertemu dengan Raden Ageng Rhema Maspati mereka berdua dinasihati lah dengan Rhema , tetapi mereka malah marah dengan nasihat dari Rhema , mereka pun malah menantang Rhema dan Rhema pun mau tetapi harus ada perjanjian diantara mereka ketika mereka kalah mereka tidak akan melakukan hal jail atau pun membenci manusia seperti saat ini , Tetapi kalau Rhema kalah Rhema rela tunduk dan mengikuti mereka untuk membenci dan menjailin manusia , Akhirnya Rhema pun setuju tidak panjang lebar Inem dan Ara pun langsung tidak segan-segan menyerang Rhema , Rhema pun tidak bergerak untuk mengelak serangan ataupun membalas  dari mereka karena ada suatu rencana dari Rhema dengan melakukan hal seperti ini , Akhirnya Inem dan Ara pun tertawa mereka berdua mengira Rhema tidak memiliki kekuatan apapun , tersenyum lah Rhema dan berkata " Apa hanya segitu kekuatan kalian ?? Kenapa aku tidak merasakan apapun ketika kalian menyerang aku ?? Puaskanlah kalian menghajar ku dengan senang hati aku menerima itu", dengan perkataan Rhema seperti itu mereka berdua pun semakin marah karena di remehkan seperti itu mereka berdua akhirnya tidak segan-segan mengeluarkan kekuatannya untuk menghancurkan Rhema , bertubi-tubi serangan tidak mempan kepada Rhema dan Rhema pun masih tetap terdiam tidak mengerakkan kaki ataupun tangan nya sedikitpun Rhema hanya mengandalkan nafas nya saja, Mereka berdua pun masih terus menyerang Rhema sampai energi mereka habis , tidak panjang lebar Rhema pun hanya menggerakkan tangan nya ke arah mereka berdua lalu keluarlah banyak rantai dari arah bawah mereka dan mereka pun tidak bisa bergerak sedikit pun lalu Rhema menghampiri mereka dan Rhema kembali menasihati mereka, mereka pun masih marah dan menolak kata-kata dari Rhema , Rhema hanya tersenyum dan berkata "Baiklah jika kalian tidak mau mencerna kata-kata dariku , aku disini hanya membuang waktu lebih baik aku pergi dan membiarkan kalian dengan keadaan kalian seperti ini", Inem dan Ara pun semakin marah dan berkata yg tidak-tidak kepada Rhema . Akhirnya Rhema merubah wujud dirinya yg sesungguhnya yg cakep, berwibawa dan bersinar dengan melihat wujud asli Raden Ageng Rhema Maspati mereka merasakan kesakitan yg dahsyat , di pegang lah kepala mereka berdua lalu di ambil ilmu mereka agar tidak bisa menggangu manusia lagi , mereka berdua pun meminta maaf dengan Rhema dengan rasa sakit yg luar biasa dan mereka mengaku kekalahan , Rhema pun akhirnya melepaskan rantai-rantainya hanya menyisakan rantai di kaki mereka berdua , disuruhlah berdiri mereka berdua dan sekali lagi Rhema menasehatin sampai tanpa sadar telinga mereka keluar seperti darah (di dunia mereka juga ada darah) akhirnya tunduklah mereka berdua kepada Rhema dan mereka berjanji untuk tidak melanggar perjanjian yg di buat di awal sebelum pertarungan dimulai . Dan Rhema sepenuhnya melepaskan rantai mereka lalu Rhema berkata " Apa kalian mau menerima tawaran baik ??? Aku melihat kalian berpotensi dengan tawaran saya , bukan berarti aku melakukan ini karena ada maunya , tetapi dibalik pertarungan tadi aku melihat potensi dan energi kalian aku sangat kagum . Aku hanya ingin menawarkan apakah kamu mau menemani seorang anak manusia yg akan lahir sebentar lagi, dia punya keajaiban dan anugrah dari yang maha kuasa dia bisa melihat bangsa seperti kami dan dimasa yg akan datang dia akan menjadi orang baik, dia punya potensi seperti saya bahkan bisa melebihi dari saya, kalaupun kalian tidak mau menerima aku tidak keberatan, jika kalian mau kalian harus janji dan bersumpah kepada diri kalian sendiri untuk tidak bermaksud melukai dan menjailin dia, dibalik itu aku juga akan mengawasi kalian dan anak itu, Bagaimana ??? semua nya aku yg bertanggung jawab atas tawaran ini", dan Ara pun sebenarnya ingin menolaknya karena Ara dan Inem sangat membenci manusia dan Rhema merasakan itu Rhema pun berkata lagi " Baiklah jika kalian belum bisa menerima manusia dan membenci manusia , tapi ingat kita hidup di dua dunia , dunia kita dan dunia manusia itu sebenernya berkaitan jadi kalian mau gak mau harus bisa menerima manusia , karena kalian memiliki sifat iri hati dan kalian masih belum bisa menerima kematian kalian saat kalian masih hidup dalam hati kalian aku bisa merasakan semua , mulai sekarang ikhlaskan diri kalian semua itu udah ada yg mengatur , jadi kalian tidak perlu takut dan tidak usah berkecil hati semua pasti akan menemukan ajalnya cuma yg membedakan waktunya saja , kita semua bakal di pertemukan di dunia setelah kematian, Jadi pikirkan itu ikhlaskan hati kalian ikhlaskan diri kalian aku pun juga bakal membantu menuntun kalian .", Inem dan Ara pun tersentak dengan kata-kata Rhema kenapa dia bisa membaca dan merasakan hati Inem dan Ara . Pada akhirnya mereka mau menerima tawaran dan meminta bantuan untuk menuntun mereka, mereka pun mengucap janji dan sumpah di tengah mereka mengucap janji dan sumpah tangan , kepala, dan hati mereka bersinar seketika , Dan perasaan benci dengan manusia mereka hilang dalam sekejap. Jadi begitulah cerita dari pertemuan antara Inem , Ara , Dan Rhema.


Tunggu cerita selanjutnya di Part berikutnya !!

Terimakasih sudah mau membaca.   

Kisah IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang