"Jadi sebenernyaa tadi Gua, Bela dan Lala nyamperin Dewa di kantin, terus kita orng ceritain semuanya kejadian yang di toilet tadi" Nindi dengan nadanya yang gugup
"Nahh iyaa Rell" raut wajah Bela yang sedikit cemas
"Kenapa harus bilang ke Dewa. Aku bisa ngadepin Laura sendiri nin, bel, la" jawabku dengan heran.
"Gk bisa Rel, kalo kaya gini lo bakal di incer terus-terusan sama laura dan gengnya" Lala dengan sedikit nada kesal
"Nah iyaa bener, lo bakal di cecer abis-abisan" ujur Nindi
Dapet kabar dari Arka temennya Dewa bahwa Dewa dateng ke ipa 1 untuk nyamperin Laura. Arkapun datang dengan wajah yang begitu panik
"Aurel.... Ini gawat!! Dewa datengin Laura di kelasnya" Arka yang begitu panik
Akupun langsung berlari ke kelas 12 ipa 1 yang ada di sebelah perpustakaan sekolah, dengan baju yang berantakan. Wajah yang begitu kusam.
Sesampainya aku di kelas 12 ipa 1, semua anak menggerombol di depan pintu kelas hingga aku susah untuk masuk ke dalam kelas Laura. Aku hanya mendengar percakapan antara Laura dan Dewa.
"Gua kasih tau sama lo, percuma cantik tapi gk punya akhlak, mikir-mikir juga kali cowo mau deketin Lo! " nada Dewa yang keliatanya cukup emosi
"Apa maksud lo Wa, tiba-tiba datengin gua. Ngomong kaya gini?" Laura yang pura-pura seakan-akan tidak ada apa-apa
"Lo kira gua gk tau kalo tadi lo datengin Aurel!" muka Dewa yang keliatan benar-benar emosi
"Kenapa emang gua datengin Dia? Cewe cupu itu ngadu sama lo ha!? " jawab Laura dengan nada nyolot
"Dia bukan kaya lo yang sukanya ngadu! apa lg ngadunya ke bokap. Cupuan mana lo sama Dia!?" nada Dewa dengan mengejek
Seketika mereka bertengkar, aku tidak tahan melihat mereka bertengkar. Dan aku yakin aku bakal jadi bulan-bulaan Laura CS.
Akupun masuk kedalam kelas Laura, begitu empet-empetan. Kelasnyapun Sangat engap karena semua anak satu sekolahan ingin melihat pertengkaran mereka berdua
"Wa cukup, kamu jangan menghakimi Laura. Dia gk salah aku yang salah" ujurku dengan menatap Dewa
Laura cs pun mendorong-dorong aku
"Ini semua karena lo cupu, seneng kan lo di bela Dewa" ujur aqila sahabtanya laura
"Cewe kaya dia pasti seneng banget di bela, berasa RATU! " ujur Retno sahabtanya laura
"Berani loorang nyentuh Aurel, gua gk akan pernah anggep kalian ada di sekolah ini !!! " ucap Dewa yang langsung menarik tanganku untuk pindah kebelakang dia.
Laura cs pun langsung pergi dari hadapan Dewa, dan Laura berbisik di kuping Aurel
"MASALAH KITA BELUM SELESAI!" ujurnya dengan nada menekan.
Akupun langsung kembali kekelas.
"Rel... Tunggu rel"
Akupun tetap jalan terburu-buru...
"Rel jangan kaya gini, jangan diemin gua rel...." ujur Dewa dengan nada merasa bersalah
Ternyata ada Bima yang menyetop Dewa
"Berenti Lo!" Dewa dengan muka yang begitu kesal
"Kenapa? Ada masala! " jawab Dewa dengan Sangat sengit
"Gk punya otak, sahabat gua kaya gini karena kelakuan lo! Mending lo jauh-jauh dari Aurel!" tatapan Bima yang begitu tidak suka melihat Dewa
Dewapun tidak tanggung-tanggung langsung menonjok Bima. Perkelahianpun mereka mulai,
Rara yang melihat mereka berantem langsung berlari ke kelas untuk mengadu kepada Aurel.
"Rel gawat! Bima sama Dewa berantem di koridor depan kelas 12 ips 1"
Akupun langsung berlari menuju tempat perkelahian antara Bima dan Dewa
"BIMA!.... DEWA!...... stop! Kenapaaaa Kalina ribut?" aku menjerit dan memisahkan antara keduanya
Bima yang sudah acak-acakan dengan luka di bagian kantung mata dan di pipinya, Dewa yang begitu emosi dengan Bima.
"Udah bim, cukup! Gk ada guna berantem kaya gini" ujurku sambil menatap Bima dan menjatuhkan Air mata
"Rel tapi gua gk terima karena dia lo dapet banyak masalah" jawab Bima yg berkucuran keringat
"udah cukup bim! Ikut aku ke UKS sekarang!" ucapku dengan menarik tangan bima menuju UKS.
Setelah aku membersihkan luka yang ada di wajah Bima, segera aku obati. Selesai ke UKS, Bimapun di panggil ke ruangan BK.
Aku cukup lelah dengan masalah yang ada di sekolah hari ini. Ditambah dengan mereka yang tiba-tiba berantem, aku bingung harus apaa?, Bima yang Sangat egois dan Dewa yang memiliki sifat tidak mau kalah.
Bel pulang berbunyi, Dewa pun tiba-tiba datang dan duduk di bangkunya sehabis dari ruangan BK. Baju yang begitu berantakan, muka yang sedikit memar di bagian pipi
"Wa Gk seharusnya kamu berantem sama Bima" aku sambil membereskan buku-buku yang ada di atas meja
"Dia yang cari masalah sama gua, terus gua harus diem aja gitu. Mau di taro mana hargadiri gua rel " jawab Dewa sedikit kesal
"Diam bukan berarti lemah wa, bahkan diam bagiku jalan terbaik untuk meredakan masalah" ujurku dengan sedikit tegang
"Lo cewe rel, wajar lo ngomong kaya gitu. Ini masalah cowo rel, bagi mereka diam itu CUPU! " nada Dewa yang benar-benar kesal
"Aku gk mau ngeliat kamu ribut sama bima!" aku yang langsung mengambil tas dan pergi menju keluar kelas.
Terus baca vote Dan jangan lupa komentarnya ya gaes
Thank you for reading gaes❤
KAMU SEDANG MEMBACA
luka
Teen FictionBagiku, ini bukan sekedar perihal ikhlas atau tidak. Tapi kau harus mengerti bahwa ada luka yang tidak bisa sembuh begitu saja dalam hitungan Hari.