.
.
Markhyuck present...
.
Entah sudah cup keberapa, Mark tidak menghitung. Yang pasti cairan kafein sudah membasahi kerongkongannya semenjak melangkahkan kaki masuk ke ruang recording.
Hari ini, seperti biasa member NCT sedang melakukan recording untuk album baru mereka. Mark dan yang lain sudah mendengarkan demo lagu dari jauh hari. Lirik lagu yang akan dinyanyikan otomatis sudah diterima dan beberapa kali mereka sudah melakukan pre-recording untuk latihan.
Tidak ada yang begitu spesial untuk rekaman kali ini. Seperti biasa, tim vokal masih dengan suara merdu mereka, rapper -terutama dirinya sendiri- dengan tantangan menulis lirik rapnya sendiri, dan beberapa yang meskipun diberi part lebih sedikit dibanding member lain tapi tidak main-main dalam performance. Semua sudah punya porsi masing-masing dan meskipun tidak seadil saat mereka berbagi makanan, tapi satu aturan untuk bisa menjual adalah hal yang mutlak. Menonjolkan yang paling baik dan memberi dukungan untuk yang belum terlalu bersinar. Kalau diberi kesempatan untuk bicara, Mark akan mendeskripsikannya seperti itu. Dia tahu ada kata-kata yang lebih kasar untuk mengungkap andil setiap member dalam semua lagu yang pernah mereka nyanyikan. Tapi akan sangat fatal kalau dia bicara sejujur itu.
Kemudian saat hari hampir pagi, Mark akhirnya keluar dari ruang kedap suara itu. Awalnya dia kaget dengan kamera yang sudah stanby di depan pintu. Lalu matanya bergulir dan menabrak sepasang retina coklat milik Haechan. Tawanya tidak bisa tertahan, vibe yang Haechan tebar di sekelilingnya selama ini selalu berhasil menarik otot wajahnya minimal untuk menghasilkan senyum lebar. Dan hari ini adiknya itu kembali berhasil membuatnya terkekeh senang. Sesederhana keberadaan masing-masing, Mark maupun Haechan punya aura tersendiri untuk membuat mereka berdua saling membutuhkan kehadiran salah satunya. Kalau tidak ada kamera mungkin begitu melihat Haechan, Mark akan langsung menubrukkan diri lalu memeluk Haechan dengan erat dan menumpahkan kelelahan fisik yang sangat menguras tenaganya. Tapi dia selalu berhati-hati dan selalu mewanti Haechan bahwa mereka harus punya batasan saat kamera menyala. Karena pria yang lebih mungil darinya itu selalu punya adorasi yang membara untuk melakukan segala macam skinship dengan Mark. Mereka menghabiskan masa kecil dan remaja bersama selama bertahun-tahun sampai ada kalanya mereka sendiri bosan menatap satu sama lain. Dan Mark sudah lama belajar untuk menolak sentuhan-sentuhan terlalu intim yang Haechan berikan.
Tapi, hari ini entah mengapa Mark tidak menolak uluran tangan Haechan yang hanya sepersekian detik terjadi. Kalau bisa Mark ingin menggenggam tangan itu lebih lama untuk mencuri sedikit kekuatan.
"Kau sudah selesai?"
Mark mengangguk menjawab pertanyaan Haechan, lalu mulutnya segera menghisap kopi yang tersisa di cup yang dia pegang.
"Semua berjalan lancar? Partmu tidak terlalu sulit kan?"
Kali ini Mark menjawab dengan sedikit ragu dan menggumam ulang part yang dia anggap sedikit membuatnya kewalahan saat rekaman tadi. Haechan bahkan tidak berkedip dan tatapannya tidak beralih dari Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until Late Day [ Markhyuck ]
FanfictionMarkhyuck present... Mark pikir sampai saat ini Haechan adalah vokalis terbaik yang suaranya pernah dia dengarkan. Hingga album Regular dalam tahap recording dan dia melihat sendiri bagaimana lagu 'No Longer' memberikan sedikit plot twist dalam keca...