Part 1

546 11 0
                                    

haloooo... ini cerita pertma yang aku publikasikan looohh.. mudah2an ada yg baca dan suka yaa.. jangan lupa vote dan coment nya.. hehe***

*

*

*

Aku Park Dong Jun, pria biasa berusia 19 tahun, aku bukan asli orang Korea, ayahku berasal dari Inggris, dan ibukulah yang berasal dari Korea. Bagaimana mereka bertemu ? Aku tidak ingin membicarakannya. Bagiku itu sama sekali bukan hal yang penting untuk dibicarakan. Kehidupan keluarga ku tidak begitu baik. Aku sekarang hanya tinggal bersama ibuku, ayahku kembali ke Inggris saat aku berusia 15 tahun. Aku tidak tau alasannya apa, dan aku tidak mau tahu. Yang aku tahu, semenjak itu hidupku berubah drastis. Ayahku tidak lagi memberi kami nafkah, ibu bekerja keras untuk membiayai sekolahku. Kadang ibu akan kelelahan sampai lupa makan saat pulang kerja. Ibuku kerja di salah satu perusahaan sebagai sekretaris. Kadang aku merasa bersalah pada ibu karena tidak bisa meringankan bebannya. Tapi ketika aku sudah cukup umur aku mulai mencari pekerjaan sampingan untuk membantu ibu. Aku bekerja sebagai pelayan di salah satu kafe dan sering kali bernyanyi di kafe itu dan tentu saja mendapat bayaran lebih.

Sekarang aku sedang mengemban kuliah di salah satu universitas seni di Korea, aku sudah memasuki semester 5, tinggal sebentar lagi aku akan lulus. Aku sangat suka bermain musik, suaraku juga tidak jelek, itu menurut orang-orang yang pernah mendengarnya loh. Aku sangat suka bermain gitar, walaupun sebenarnya tidak hanya alat itu yang aku kuasai, aku mengusai alat lainnya seperti piano, drum, bass bahkan seksofon. Tapi aku sangat jatuh cinta pada gitar, bagiku gitar seperti sebagian dari jiwaku. Aku suka saat memetik senar-senarnya dan memainkan lagu. Suaranya sangat lembut dan membuat hidup sebuah lagu. Ini memang konyol tapi aku bermimpi suatu hari nanti aku akan berdiri di atas panggung dengan gitarku, aku juga ingin membuat lagu yang indah yang bisa menggerakkan hati pendengarnya. Aku ingin seperti vokalis band kegemaranku, jangan tertawa ya, tapi aku sungguh mengaguminya. Dia Jung Yong Hwa dari C.N.Blue. Tidak apa kan bila aku menjadikannya insprirasiku..

Seperti yang tadi aku  bilang, aku seorang mahasiswa. Kesehariaanku di kampus tidak menyenangkan. Mungkin karena aku bukan asli keturunan Korea, maka aku mendapatkan diskriminasi dari teman-teman dan lingkungan kampus. Tapi, apa peduliku. Bukankah lebih baik jika begitu ? Jadi tidak ada seorang pun yang mau tahu tentang kehidupanku. Setelah selesai kelas atau sedang menunggu kelas berikutnya aku akan pergi ketempat rahasiaku, tempat dimana aku biasa bermain gitar sendirian disana tanpa harus mempedulikan pandangan orang terhadapku. Tempat itu ditaman belakang kampus, disana ada sebuah pohon besar dan aku selalu naik keatas dahan pohon yang paling besar dan tidak terlalu tinggi lalu duduk disana sambil memetik gitarku. Tapi tempat itu sudah tidak lagi rahasia, karena ada orang lain yang datang. Seorang wanita yang entah siapa namanya, semenjak semester 3 dia selalu datang kesana. Tidak pernah sekali pun tidak datang. Dia akan duduk dibawah pohon tanpa menyadari kehadiranku diatas. Tadinya aku ingin menegurnya, tapi kuurungkan niatku saat itu karena sepertinya dia sedang bersedih dan butuh tempat yang sepi. Aku mengamatinya dari atas. Dia membawa sebuah buku lagu. Sepertinya dia dari jurusan vokal. Setiap hari aku terus mengamatinya, sampai akhirnya aku mulai terbiasa dengan kedatangannya. Sampai hari ini dia belum menyadari keberadaanku diatas. Otakku berpikir untuk mengejutkannya dengan menjatuhkan pensil yang aku bawa.

“Awww”

Terdengar teriakan dari bawah, ternyata begitu suaranya. Lumayan juga, ujarku dalam hati. Tampaknya gadis itu kebingungan karena ada pensil yang jatuh. Dia menengadahkan kepalanya keatas, aku membalas tatapannya yang terkejut dengan melambaikan tangan, lalu melompat turun dan berkata “Anyeong”.

Sepertinya dia sangat terkejut, atau mengira aku ini hantu sampai-sampai dia tidak mengedipkan matanya. Aku lalu menjentikkan jari tepat di depan wajahnya. Dia lalu berkata dengan nada galak sampai mengejutkanku.

“Mwo ya ??” tanyanya

“Kau galak sekali, aku manusia bukan hantu”

“Aku tau. Kau yang menjatuhkan ini ?” tanyanya lagi sembari menunjukkan pensil yang tadi jatuh tepat di kepalanya

“Emm” anggukku

“Kau sengaja ? Atau itu terjatuh sendiri ?”

“Aku sengaja menjatuhkannya. Aku kira tidak akan tepat dikepalamu, tapi ternyata jatuh dengan baik”

Gadis itu membelalakan matanya saat aku mengatakan itu, rasanya aku ingin tertawa melihat wajahnya yang seperti itu, pasti dia menganggapku orang aneh.

“Kembalikan” ucapku lalu merebut pensil yang masih dia pegang

“Lain kali jangan duduk disana lagi” ucapku lagi lalu berlalu pergi.

Aku berlalu pergi dengan seulas senyum karena telah berhasil mengerjainya. Lucu juga gadis itu, tapi kenapa galak sekali, apa ada pria yang mendekatinya. Aku penasaran apa dia akan datang lagi besok.

SOULMATE IN SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang