Malam ini aku masih berada dibawah awan malam di rs ini,Suasana yg sangat dingin sebab bersentuhan dengan kulitku yg lunak ini.Di sebelahku terdapat banyak manusia yg mengharapkan kabar terbaik dari sebuah dokter yg menangani dirinya yg saat ini mungkin dia telah berjuang keras untuk menghadapi semuanya. Iya di alam bawah sadarnya pun mungkin selalu mendengarkan jeritan tangis yg selalu aku keluarkan di heningnya malam. Disaat semua org lalai karena mata yg telah berat untuk tak menutupnya disaat itu pula aku memberanikan diri menghampiri ia di ruangan penuh manusia berjas putih yg selalu melarangku untuk masuk dikarenakan bukan lagi untuk jam berkunjung namun selalu berulang kali aku katakan kepada mereka "Biarkan aku menangis di hadapan dia untuk yg terakhir kalinya" Bukan maksudku untuk menyerah karena keadaan nya namun entah kenapa hatiku sangat terikat dengan sebuat kalimat kematian di setiap kali dokter mengatakan bahwa dirinya sangat jauh dari kata bangkit.
Bukan karena aku tak percaya kalimat "Nothing is Imposiblle" Tapi, sebenarnya saat pertama kali aku melihat mu di ruangan UGD itu saat matamu masih setengah terbuka. diriku memang telah yakin bahwasanya engkau menatap ku dengan wajah yg berubah warna karena mungkin sakit di ragamu yg tak mungkin bisa engkau bendung lagi, Yang mungkin semua org tak mengetahui bagaimana rasanya, Yang mungkin selalu engkau tahan selama ini, Aku Mengerti mengapa dirimu dapat menahan seperti ini? Ya,karena dirimu tahu semua yg ada di sekitarmu ini tak sekuat engkau ayah. Setiap kali penyakitmu yg ganas itu menyerang engkau tak memberi tahu mereka, engkau selalu bilang "Kak tolong belakang kepala ayah di elus cukup untuk 5 menit ajaa ya" Aku tahu bahwa di posisi itu dirimu tak sekuat yg aku bayangkan,aku tau dirimu malam itu sudah berisyarat mengatakan padaku dg ucapan selamat tinggal,Ucapan yg penuh dg keterpaksaan mungkin,aku tahu isyarat yg engkau gunakan dengan jarimu yg masih dapat bergerak 5cm dari tempat tidurmu itu yg enggan untuk memegang tanganku yg mungkin tak ada tenaga 1% pun di dalam tubuhmu saat itu.
Ayah izinkan aku melihatmu bahagia karena prestasiku,izinkan aku melihat engkau bangga karena diriku yg telah berubah lebih dari kata baik dari yg lainya,Izinkan aku menutup aurat ku dengan penuh saat engkau masih ada di dunia ini,Izinkan aku menjadi wanita yg layak untuk engkau tak khawatir meninggalkan ku karena diriku sudah terbilang dewasa. Hanya itu yg ada di benak ku terakhir kali saat engkau memintaku untuk tak menangis. Sungguh Banyak kalimat yg ingin aku sampaikan namun aku tak dapat membuka mulut ku yg terlanjur keras ini karena tak dapat menerima kenyataan yg ada. Bahwa aku di umur yang sangat kecil ini harus bisa hidup tanpa sosok pelindung seperti engkau ayah.
Terimakasih telah membaca dan jangan lupa vote and komen ya guys.. Tunggu cerita berikutnya dari saya hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mayatmu masih hangat dlm otak ku.
ActionRasanya hatiku tak ingin mengetahui apa yang terjadi hari ini,Aku ingin tutup mata,aku tak ingin mendengar suara jeritan itu,aku tak ingin melihat ragamu batu seperti org pengecut yg enggan lemah ini. Aku ingin engkau bangun ayah? Ayo bangun? lihat...