Selamat membaca😊
Kini Sheila dan Denis sudah berada di butik langganan keluarga Denis. Kemudian ada seorang pelayan yang menyambut kehadiran mereka.
"Silakan pak, bu. Apa ada yang bisa saya bantu?." pelayan itu mempersilahkan masuk.
"Tolong carikan kebayak." ucap Denis dengan wajah dan suara datarnya, namun masih terdengar nada perintah.
"Untuk istrinya ya pak?." kata pelayan itu lagi.
"Bu-bukan mbak, saya adiknya." Sheila mulai bersuara.
"Ooohh, maaf. Saya kira ibu sama bapak ini suami istri. Ya sudah saya carikan dulu ya." kata pelayan itu ramah, dibalas Sheila anggukan.
Denis dan Sheila duduk di salah satu bangku sembari menunggu pelayan itu datang.
"Loh Denis? Kamu disini?" tanya seseorang wanita yang tak sengaja melihat Denis dan Sheila.
Denis mendengar suara yang sudah cukup familiar di telinganya pun akhirnya mencari sosok itu.
"Tante May?." tebak Denis.
"Waah kebetulan sekali tante ketemu kamu disini? Kamu sedang cari apa De?" kata Tante Mayang.
"Kebayak." jawab Denis singkat.
"Untuk siapa?" tanya tante lagi.
"Sheila." jawab Denis yang lagi-lagi singkatttttttttt dan bikin gregetan.
"Calon mu?." tanya tante lagi yang semakin kepo karena dulu saat Denis menikah tante Mayang tidak hadir karena ada urusan pekerjaan di luar negeri sampai beberapa bulan. Dan setelah kembali ke Indonesia tante Mayang juga sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia kurang tahu-menahu masalah keluarga istri Denis. Lalu pada saat Almh. Prinza meninggal, tante Mayang hanya bertemu dengan abi dan umi Prinza.
"Em bukan bu, saya adiknya Almh. Mbak Prinza." Sheila memberanikan diri untuk menjawab.
"Oooh, ternyara Prinza punya adik. Aku tak pernah melihatmu sayang. Oh iya, panggil aja 'Tante May' ya biar lebih enak." kata tante ramah.
"Baik tante May." Sheila membalas senyuman tante May.
Tak lama, pelayan itu kembali dengan membawa beberapa baju kebayak.
"Ini bu, mau pilih yang mana?." ucap pelayan itu.
Sheila melihat-lihat kebayak yang dibawakan oleh pelayan itu. Namun menurut Sheila ini terlalu mewah dan ramai. Sheila lebih suka yang polos dan sedikit accessories.
"Mbak, apakah ada yang lebih sederhana lagi?." tanya Sheila.
"Ada mbak, sebentar saya carikan." jawab pelayan itu dan kembali pergi mengambil apa yang di perintah Sheila.
"Kenapa tidak mengambil yang tadi saja? Apakah masih kurang bagus?." tanya tante. "Eh nama kamu siapa cantik?." lanjutnya.
"Tadi terlalu mewah tante. Panggil aja Sheila tan. " kata Sheila..
"Ooh begitu. Nama yang cantik, secantik orangnya." puji tante mayang sambil mencolek dagu Sheila.
"Eh tante bisa aja." Sheila tersipu malu.
Pelayan itu akhirnya kembali dan membawa beberapa kebayak yang cukup sederhana.
"Ini mbak. " kata pelayan itu.
"Emmm, menurut tante yang ini saja Shei." tante Mayang menunjuk sebuah kebayak model kutu baru berwarna krem.
"Boleh tante, cukup sederhana juga." kata Sheila setuju dengan pilihan Tante Mayang.
"Menurutmu bagaimana De?." tanya Tante Mayang pada Denis.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU MANTAN KAKAK IPARKU (DREAME)
Romantizm*CERITA AKU REVISI KALAU UDAH TAMAT YA* Aku pernah menaruh hati kepada seorang yang ternyata menjadi kakak iparku. Butuh waktu hingga akhirnya rasa itu hilang. Namun, setelah kakakku meninggal, perasaan ini muncul kembali tanpa aku tahu bagaimana ca...