16

12 0 0
                                    

luna turun dari kamarnya dengan pakaian sekolah yang sudah rapih. padahal ananta baru saja ingin memasak sarapan.

"loh kok,udah rapih?pagi banget?"ucap ananta heran
"luna piket ma,luna berangkat ya ma assalamualaikum"ucap luna
"sarapan dulu nak"ucap ananta,luna menggeleng
"nanti aja ma disekolah,grab luna udah di depan"ucap lupa lalu langsung pergi keluar.

tak berselang lama pintu rumah ananta kembali berbunyi,saat ananta membuka pintu ia melihat wajah bagas yang berseri seri
"eh,bagas?"ucap ananta,bagas langsung mengambil tangan ananta dan menciumnya hormat
"luna nya ada tan?"tanya bagas
"aduh,baru aja berangkat. katanya sih piket,ayo bagas sarapan dulu"ajak ananta
"gak usah tante,bagas langsung ke sekolah aja. bagas pergi ya tante assalamualaikum"ucap bagas lalu masuk ke mobilnya.

dalam perjalanan ia selalu bercermin
"ganteng udah,mobil oke,wangi juga udah. luna kok masih aja kaya sawan gitu ya sama gue,anjir. padahal jarang jarang seorang bagaskara suka sama perempuan sampe segila ini"ucapnya sendiri,hingga ia pun sampai ke sekolah. masih sepi,ia pun melirik jam ditangan kirinya. dan benar saja,baru pukul 6 lewat 10. bagas langsung menghampiri kelas luna,ia melihat lina duduk sendirian sembari memainkan handphone nya.

"katanya piket"ucap bagas,luna yang mendengar suara bagas langsung bangkit dan berlari keujung ruangan.
bagas langsung menghampiri luna
"awas aku mau lewat"ucap luna
"mau ngapain?"ucap bagas jail
"nyapu"balas luna cepat
"make kain pel?"ucap bagas lagi,luna buru buru melihat apa yang ia pegang. ia menutup matanya malu,ia merutuki kebodohannya kenapa ia bisa salah ambil coba.

"lo cantik kalo lagi salting"goda bagas,luna langsung mendorong tubuh bagas dan menjauh. ia mulai menyapu kelasnya itu dengan telaten
"nanti balik bareng gue"ucap bagas ditelinga luna lalu ia keluar kelas,aurel menatap kaget bagas yang baru saja keluar dari kelasnya dan memandang luna.
"bagas nyamperin lo?"tanya aurel,luna mengangguk
"jadi?berita itu bener?"tanya aurel. luna tidak menanggapi aurel berbicara
"LO TAU GAK SIH LUN,BAGAS ITU ANAK BOBROK!DIA NAKAL,NAMA LO BISA JELEK TAU GAK!"ucap kinara yang baru saja datang membuat aurel dan luna kaget

aurel membanting tasnya ke kursi dsn menatap kinara tajam.
"lo bisa lebih santai gak?bentak bentak luna karena pacaran sana bagas lo kira bagus?ENGGAK KIN!"ucap aurel tak kalah ngegas,dada aurel naik turun memandsng kinara dihadapannya
"gue tau rel,satu sekolah muja muja bagas. termasuk lo kan?cih"ucap kinara melipat tangannya
"ini bukan soal bagas ya kin,ini soal cara lo barusan ngomong ke luna ngerti lo!"balas aurel lalu duduk ditempatnya,ia memindahkan tas Luna kedepan sehingga ia duduk dibangku yang sama dengan kevin.

luna hanya bisa diam memandang bergantian kedua sahabatnya itu,sebenarnya luna faham maksud kinara dan luna juga faham sifat kinara. sama halnya dengan aurel,luna juga tau kenapa aurel bisa semarah itu dengan kinara. luna menaruh sapu ditangannya dan duduk disamping kinara.
"kin"panggil luna,kinara memandang wajah luna dan menatapnya lama
"aku gak apa apa,kamu gak usah khawatir"ucap luna lembut
"lun,mana ada sih sahabat yang diem aja. saat sahabat lainnya dalam bahaya"balas kinara,luna melihat kehawatiran dimata kinara. luna tersenyum dan mengusap bahu kinara.

"aku gak apa apa,nyatanya bagas gak pernah nyakitin aku. walaupun dia nakal,dan sering di hukum sama bu mita. udah ya kamu baikan sama aurel"ucap luna,kinara menggeleng
"ogah"ucap kinara
"dih,gue juga ogah!"saut arel dari belakang
"kenapa sih?"tanya kevin yang baru saja datang,ia menatap tempat duduknya dan mendapati bukan tas luna yang ada bangku itu
"bu sarah woi!"teriak ketua kelas membuat semua murid yang ada dikelas tersebut langsung duduk ditempat duduknya masing masing. termasuk luna.

kelas sudah dimulai sedari tadi aurel dan kevin mulai menulis pa yang bi sarah tulis di papan tulis. kevin meletakkan pulpen ditangannya dan terdiam,ia mendekat ke arah aurel dan membisikkan sesuatu.
"rel,itu luna emang jarang ngomong gitu ya?"tanya kevin,aurel mengangguk
"luna itu sama orang orang tertentu aja mau ngomongnya"ucap aurel
"oh gitu"balas kevin mengangguk

***

"assalamualaikum bidadari"

luna menutup buku yang sedang ia baca dan menatap laki laki yang ada di hadapannya.
"kok ngeliatin?ganteng ya?iyalah pacar siapa dulu"ucap bagas pd
"eh ngapain lo disini,keluar. gak usah gangguin luna!"cerocos kinara membuat bagas memejamkan matanya
"bentar aja,gue lagi ngomong sama bidadari. gak boleh berisik"ucap bagas. luna memasukkan buku yang tadi ia pegang kedalam tasnya dan berjalan keluar dari kelasnya. bagas mengikuti luna dari belakang.

"luna mau ke kantin ya?gue ikut dong"ucap bagas
"lun"panggil bagas
"luna"ucapnya lagi
"luna sayang"ucao bagas tapi luna tetap berjalan sampai luna berhenti dikoperasi dan membeli 2 buah susu kotak serta sebuah roti coklat. luna duduk di meja yang ada di dekat kantin.

"luna,nanti pulang bareng gue ya?"tanya bagas,luna menggeleng
"yah,lun. biasanya nih ya,kalo orang pacaran itu pulang sekolahnya bareng tau."ucap bagas lagi
"enggak bagas"tolak luna
"gue pengen ketemu zeo"ucap bagas,luna menggeleng
"lun,tapi gue pengennya pulang bareng-"

luna tak mendengarkan ucapan bagas,ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari daerah kantin.
"luna denger gue ngomong gak sih?"tanya bagas lagi luna tidak menjawab dia terus berjalan
"lun-"
"oit gas!"

bagas menghentikan langkahnya saat mendrngar suara salah satu anak kembar itu.
"yah pergi"ucap nathan saat melihat punggung luna menjauh dari tempat bagas berdiri.
"rusuh banget si lo pada!"ucap bagas geram pada 2 anak kembar itu.
"gas,demi apapun ini lebih penting dari ibu bidadari"ucap gabriel pada bagas. bagas langsung mengubah air wajahnya.

"lo dari mana?"saut nathan
"kantin"jawab bagas
"jadi lo gak tau?"tanya nathan,alis bagas berkerut
"tau apa?"tanya bagas balik,gabriel buru buru menarik bagas dari tempatnya berdiri mendekati gerbang sekolah. mata bagas membesar melihat apa yang terjadi. batu bertebaran dimana mana,kaca pos satpam yang becah akibat lemparan batu,belum lagi pagar sekolah yang hampir roboh.
bagas menatap nathan dan gabriel bergantian.

"three angel?"

Be something'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang