6. Switch, Again

2.3K 271 5
                                    

Apa Karin menyukai Sasuke?

Sejak kapan?

Apa karena itu dia bersikap sinis padanya?

.

"Kau tidak bisa tidur, sayang?"

Sakura membulatkan matanya dan berbalik ke arah Mikoto yang tertidur di sampingnya. Sejak tadi gadis itu gusar dan beberapa kali mengganti posisi yang nyaman untuk tidur. Secarik kertas yang dia baca beberapa jam lalu berhasil membuat gadis itu kesulitan tidur.

"Apa aku membangunkan ibu?"

Mikoto menggeleng dan mengelus punggung Sakura. "Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Sakura menggigit bibir bawahnya dan menatap wajah Mikoto yang masih mengantuk. Dia memilih untuk menggelengkan kepala dan pamit ke dapur untuk membuat minuman hangat.

Sakura menenggelamkan kepalanya di meja makan, mengabaikan susu vanilla yang masih panas di depannya. Dia tidak bisa tidur nyenyak di sembarang tempat, apalagi dengan pikiran yang masih berputar di kepalanya.

"Panas, sialan!"

Mendengar umpatan yang keluar dari mulut Sasuke membuat Sakura mengangkat wajahnya dan tersenyum. Lelaki itu menggosok jari tangannya di paha setelah memegang gelas panas yang berisi minuman Sakura.

Sakura menengadahkan tangannya, membiarkan jari tangan lelaki yang kesakitan itu bertumpu di atas telapak tangannya. Sakura mengelus jemari tangan yang lebih besar itu perlahan. "Ini akan membaik beberapa menit kedepan."

"Kenapa belum tidur?" Tanya Sasuke.

"Aku tidak bisa tidur." Gumamnya. Mereka hanya diam dan saling memandang. "Kau belum jawab pertanyaanku yang tadi," Desak Sakura yang hanya di balas oleh kerutan alis lelaki itu. "Kenapa payung itu polkadot?"

"Karena motifnya memang polkadot."

"Itu punyamu?"

"Itu punya ibuku, dan Karin baru mengembalikannya," Sakura mengerutkan alisnya meminta penjelasan lebih lanjut. "Aku sebenarnya tidak ingat, tapi dia bilang kalau aku pernah meminjaminya payung saat SMA dulu, sejak itu kita tidak pernah bertemu dan dia baru mengembalikan payung itu minggu lalu."

"Menurutmu kenapa dia menyimpannya selama itu?"

Lelaki itu mengangkat bahu. "Karena itu bukan miliknya."

Sakura melepaskan genggaman tangannya dan menyesap susu vanilla yang sudah hangat. "Kau mau?" Lelaki itu mengangguk.

Gadis itu berjalan menuju dapur dan menuangkan susu vanilla dari panci kecil ke mug hitam milik Sasuke.

Lelaki itu selalu berpikiran lurus, pemikirannya selalu sederhana dan berbanding terbalik dengannya memang. Gadis itu hanya berpikir kalau Karin jatuh cinta pada kekasihnya sejak lama, Lama sebelum Sakura mengenalnya. Mereka rekan kerja dan mereka akan selalu dekat. Jatuh cinta itu sederhana, ketika seseorang sering menghabiskan waktu bersama, saling memikirkan satu sama lain, memerhatikan satu sama lain, mereka mungkin akan jatuh cinta, bukan?

***

Sakura membuka matanya perlahan, dia terbangun di kamar bernuansa abu-abu, kamar Sasuke. Dia tidak ingat kenapa dia bisa tidur kamar lelaki itu, dan kenapa juga dia tidur di sofa?

"Kau di dalam Sakura?"

Sakura melirik jam dinding yang menunjukan pukul 6 lewat. Sakura menepuk jidatnya. Gadis itu terlambat, Mikoto bangun lebih cepat dari pada dirinya.

SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang