28

724 65 12
                                    


Happy reading
,
,
,
,
🍀🍀🍀

Setelah selesai sholat di mushola dekat butik Alya,Halwa pun melajukan mobilnya menuju Restoran tapi sebelumnya ia akan pergi ke toko buku terlebih dahulu.

Setelah sampai ditoko buku,mata Halwa berbinar menatap semua buku-buku itu. Iya dia sangat suka membaca. Ah sayangnya Alya tidak bisa menemaninya saat ini karena dia mau bertemu temannya. Tapi itu tidak membuat Halwa mengurungkan niatnya untuk membeli buku.

Ia pun menyusuri rak-rak buku itu dan berhenti pada satu novel Islami. Namun,ketika ia akan mengambil buku itu sepasang tangan mengambilnya terlebih dahulu. Iya dia sepertinya harus merelakan buku itu.

"Ternyata selera kita sama." ucap seorang pria. Sementara Halwa hanya menunduk.

"Ini untukmu,aku bisa mencari yang lain."pria itu memberikan buku itu pada Halwa.

"Te..ri makasih" tiba-tiba Halwa terkejut karena pria dihadapannya.

"Halwa." pria itu juga terkejut.

"Park Jimin. Kenapa kamu bisa ada disini..?" tanya Halwa. Halwa sedikit terkejut pasalnya Park Jimin yang sekarang berbeda sekali dengan Park Jimin yang ia kenal. Dia bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan juga memakai baju koko.

"Syukurlah kau masih mengingatku. Kalau alasanku kesini nanti saja deh aku cerita ke kamu." ucapnya senang.

"Hm baiklah."

Setelah selesai membeli buku,Halwa mengajak Jimin ke restorannya untuk makan siang.Tapi bukan itu tujuan utamanya,melainkan ia ingin tahu apa alasan Jimin sampai ke Indonesia dan tampilannya yang berubah 180 derajat itu.

Dimobil.

"Jadi Jimin-ssi disini sudah sekitar 3 minggu nan ya...?" Jimin hanya mengangguk. Ada debaran aneh di dada mereka masing-masing.

"Lalu Jimin-ssi tinggal dimana sekarang..?" tanya Halwa sambil melirik Jimin lewat kaca,karena Jimin memilih untuk duduk di belakang saja.

"Aku tinggal dipondok Wa."

"O ya bagaimana kabar Anisa..?" pertanyaan Halwa yang berusaha sekuat tenaga ingin ia tahan tapi akhirnya muncul juga.

"Mungkin baik."

"Bukankah kalian bertunangan..?"

"Bertunangan...? . Dia sudah menikah dengan orang lain Wa."

"Lho,kata Anisa waktu itu kamu akan bertunangan dengan dia...?"

"Iya tapi ada suatu masalah yang membuatku dengannya sepakat untuk mengakhiri hubungan kami." Jelas Jimin panjang lebar. Yang membuat sedikit rasa lega dari hati Halwa.

"Eh..tunggu..tunggu kenapa kita berhenti disini." Jimin terkejut melihat Halwa menghentikan mobilnya didepan rumah bermain.

"Aku mau menjemput seseorang." ucapnya sambil keluar dari mobil.

Beberapa menit kemudian Halwa pun kembali dengan Arfan.

"Hai om." sapa Arfan yang duduk di belakang bersama Jimin.

"Hai sayang namamu siapa..?"

"Arfan om." ucap Arfan sambil tersenyum riang seperti biasanya.

"Bunda, Arfan laper."

"Iya sayang sebentar lagi kita sampe di restoran."

"Iya bunda."

"O..iya. Om namanya ciapa..?"

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang