Sungjae menyeruput kopi espresso-nya. Pahit! Kenyataan yang pahit!
------------------------------
Setelah sekian lama menunggu dan menghabiskan secangkir kopinya. Sungjae merenung sambil memandangi keluar jendela, hamparan langit yang luas. Sudah lama ia tidak merasakan perjalanan jauh menggunakan jet ini..
Ia teringat sewaktu Sungjae masih kecil, ayahnya begitu sering pulang pergi keluar negeri, dan Sungjae kecil selalu merajuk ingin ikut pergi dengan ayahnya. Maka dari itu ayahnya memutuskan untuk membeli jet pribadi agar Sungjae kecil dan ibunya bisa ikut dengannya. Namun, itu tidak berlangsung lama. Ayahnya semakin sibuk setiap waktu dan Sungjae kecil kini beranjak dewasa, berbeda dengan masa kecilnya, kini Sungjae sangat jarang bertemu atau bahkan berbicara dengan ayahnya. Sungjae tidak pernah merajuk untuk ikut dengan ayahnya lagi, dengan kesibukan Sungjae dan ayahnya sekarang mereka begitu asing satu sama lain..
Sebuah tangan menepuk punggung Sungjae, hingga membuatnya terkejut..
"Ah, Sooyoung-aa? Kau sudah selesai bersiap?", tanya Sungjae yang baru saja terbangun dari lamunan berkat tepukan Joy dipunggungnya..
"Apa kau sedang melamun, oppa?", tanya Joy sambil mengambil tempat didepan Sungjae untuk duduk..
"Aniy, aku hanya sedang memperhatikan awan diluar jendela yang seperti bulu anjing milik Sehun..", ucap Sungjae..
"Kita akan segera melakukan pendaratan dalam 10 menit lagi, tuan.. tolong persiapkan diri anda dan duduk dengan nyaman saat mendarat..", Suara pilot memotong percakapan Sungjae..
"Ah, kita akan segera mendarat.. pakailah mantelmu..", Sungjae menyuruh Joy memakai mantel bulu yang sedari tadi hanya dibawa tanpa dipakai oleh Joy..
Sungjae juga langsung memakai mantelnya yang telah disiapkan dibalik tempat duduknya..
Jet yang mereka tumpangi sedikit --demi -sedikit mulai menurun. Pemandangan langit dan hamparan awan diluar jendela berubah menjadi pemandangan sebuah kota. Sebentar lagi mereka akan sampai ditujuan dan berlibur bersama..
Sungjae tersenyum menoleh ke jendela..
"Sebenarnya aku tidak yakin apakah disini benar akan mengalami musim dingin atau tidak. Tapi, setidaknya kita sudah mempersiapkan baju musim dingin..", ucap Sungjae tenang..
Joy menoleh ke jendela, kini ia bisa melihat tempat dimana mereka akan mendarat. Dan, ternyata dugaan Sungjae salah..
"Yak! Oppa, lihatlah! Bahkan hari ini terlihat cerah dan hangat, kau bilang akan turun salju? Tapi lihatlah, bahkan diluar sangat bersih seperti musim semi. Eotthokae? Aku hanya membawa baju hangat. Pabo-ya!", ucap Joy yang kesal karena merasa dibohongi oleh Sungjae, bagaimana tidak kesal? Dikopernya hanya ada baju hangat, bagaimana ia akan memakai baju hangat dimusim semi?
"Hahahah..", Sungjae tertawa renyah..
"Aku mendapat informasi itu dari internet, ah.. berarti aku akan melihatmu memakai baju hangat dimusim semi? Pasti menyenangkan..", ucap Sungjae menggoda Joy..Joy yang gemas akhirnya memukul paha Sungjae, kali ini Sungjae berhasil mengerjainya! Dasar lelaki tengil..
Pesawat mulai mendarat dengan sempurna, Joy yang kesal langsung berjalan menuju pintu keluar yang telah dibukakan oleh para pelayan. Sungjae tertawa lalu menyusul Joy yang sedang merajuk..
"Yaaa, Sooyoung-aa.. kau benar-benar marah?", ucap Sungjae sambil tetap menahan tawanya..
Sungjae berjalan cepat menghampiri Joy yang sudah lebih dulu keluar dari pesawat, Joy yang merajuk sengaja berjalan lebih cepat meninggalkan Sungjae tidak peduli suhu diluar yang mulai dingin. Tanpa diduga, selangkah sebelum Sungjae tepat menyusul Joy. Salju pertama turun..

KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal📌 ||YSJ X PSY|| Vol. 1 [END]
Fanfiction"Kim, berhentilah membuat fans kita berdelusi bahwa kau dan aku sedang terikat dalam suatu hubungan, aku sudah lelah." "Ah, bukankah kau selama ini menyukai dan nyaman dengan berita yang tersebar selama ini, Park?" "Berhentilah berhalusinasi. Aku ti...